Niat Sholat Tahajud dan Witir 2, 4 Rakaat Sendiri di Rumah

Hajijatim.id – Bagi umat Islam, sholat tahajud merupakan salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan. Bahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam tidak pernah meninggalkan ibadah tersebut. Lantas, bagaimana tata cara dan niat sholat tahajud?

Seperti yang diketahui, dalam setiap ibadah ada tuntuntannya dan setiap sholat ada niatnya masing-masing sehingga sebelum melaksanakannya kita wajib untuk mengetahuinya. Untuk penjelasan secara lebih lengkap akan dibahas di bawah ini, silakan disimak sampai selesai.

Mengenal Sholat Tahajud yang Selalu Dikerjakan Nabi Muhammad SAW

Sholat tahajud merupakan sholat sunnah yang dikerjakan pada sepertiga malam. Asal katanya adalah dari “tahajjada” yang memiliki makna tetap terjaga di waktu malam. Sementara orang yang mengerjakan sholat tahajud disebut sebagai mutahajjid.

Sholat tahajud sendiri termasuk dalam golongan sunnatun raatibun mu’akaadah. Yaitu ibadah sunnah yang pelaksanaanya diatur sesuai waktunya. Di dalam Al Qur’an sendiri ada beberapa ayat yang menyebutkan tentang sholat tahajud.

Tentunya ada banyak keutamaan yang akan didapatkan jika mengerjakan sholat tahajud. Hal ini sangat wajar, mengingat sholat tahajud dikerjakan di sepertiga malam ketika sudah tertidur sebelumnya. Tidak mudah untuk melaksanakannya, karena kalau sudah terlanjur nyenyak tidur akan susah untuk bangun.

Biasanya, setelah sholat tahajud juga dilengkapi dengan sholat witir yang menjadi penutup. Witir sendiri dikerjakan dalam jumlah rakaat yang ganjil, bisa 1 rakaat, 3 rakaat, 5 rakaat, 7 rakaat atau 9 rakaat. Untuk pelaksanaannya terpisah dengan sholat tahajud dengan niat yang tentunya berbeda.

Dalil Tentang Sholat Tahajud

Dalil-Tentang-Sholat-Tahajud

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, di dalam Al Qur’an telah disebutnya tentang sholat tahajud yang menjadi dalil bagi umat Islam untuk melaksanakan sholat malam tersebut. Diantaranya adalah:

QS. Al Isra’ [17]: 79.

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا (٧٩)

Wamina allayli fatahajjad bihi naafilatan laka ‘asaa an yab’atsaka rabbuka maqaaman mahmuudaan

 “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra [17]: 79)

QS. As Sajdah [32]: 16

تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ (١٦)

16. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya [1194] dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezki yang Kami berikan.

[1194] Maksudnya mereka tidak tidur di waktu biasanya orang tidur untuk mengerjakan shalat malam

QS. Adz Dzariyat: 17

كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ   

“Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.”

QS. Al Insan: 26

وَمِنَ اللَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسَبِّحْهُ لَيْلًا طَوِيلًا

“Dan pada sebagian dari malam, maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.”

Mengapa Pelaksanaan Tahajud di Sepertiga Malam?

Dalam ayat Al Qur’an maupun Hadist shahih sudah disebutkan tentang keutamaan menjalankan ibadah di waktu malam atau di akhir malam. Mengapa bisa demikian? Hal ini bukan tanpa alasan, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda:

“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir, (kemudian) Dia berfirman, ‘Barang siapa berdoa kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan, barang siapa meminta kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan, dan barang siapa memohon ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni.’” (as-Shahih Bukhari wa Muslim).

Jumlah Rakaat dalam Sholat Tahajud

Jumlah rakaat yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam sebanyak 11 rakaat atau 13 rakaat. Sholat tahajud sendiri menjadi salah satu bentuk ketaatan seorang hamba kepada Penciptanya. Dan mengenai jumlah rakaatnya sendiri bisa saja ditambah atau dikurangi.

Waktu Pelaksanaan Sholat Tahajud

Seperti yang disinggung sebelumnya, pelaksanaan sholat tahajud dilakukan di sepertiga malam. Dalam hal ini bisa di sepertiga malam yang pertama, sepertiga malam yang kedua dan sepertiga malam yang ketiga. Adapun penjelasan dari masing-masing waktu sholat tahajud adalah seperti berikut:

1. Sepertiga Malam yang Pertama

Waktu pelaksanaan sholat tahajud bisa di sepertiga malam yang pertama. Yaitu setelah melaksanakan sholat Isya hingga pukul 22.30. Namun sebaiknya sholat tahajud dilakukan setelah tidur, walaupun hanya sesaat saja.

2. Sepertiga Malam yang Kedua

Selain dilaksanakan pada sepertiga malam yang pertama, sholat tahajud juga bisa dikerjakan pada sepertiga malam yang kedua. Untuk waktu pelaksanaannya sendiri antara pukul 22.30 sampai dengan 01.30.

3. Sepertiga Malam yang Ketiga

Yang terakhir, sholat tahajud bisa dilaksanakan pada sepertiga malam yang ketiga. Dimana menurut beberapa pendapat ulama, waktu sepertiga malam yang terakhir inilah yang paling utama untuk mengerjakan sholat tahajud. Yaitu antara pukul 01.30 sampai menjelang subuh.

Bukan tanpa alasan mengapa waktu sepertiga malam yang terakhir menjadi waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat tahajud. Pasalnya, pada jam-jam tersebut kebanyakan umat muslim sedang nyenyak-nyenyaknya tidur sehingga sulit untuk bangun dan sholat.

Hal ini seperti yang pernah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam:

Abu Muslim bertanya kepada Abu Dzar: “Diwaktu manakah yang lebih utama kita mengerjakan sholat malam?” Ia menjawab: “Saya menanyakan hal sama seperti engkau tanyakan kepada Rasulullah dan beliau menjawab, “Perut malam yang masih tinggal adalah 1/3 yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” (HR Ahmad).

Tidak heran jika mengerjakan sholat tahajud di sepertiga malam yang terakhir memiliki fadhilah atau keutamaan tersendiri. Meski begitu, pada dasarnya sholat tahajud memiliki keistimewaan dan keutamaan, baik yang dikerjakan di sepertiga malam pertama, kedua ataupun ketiga.

Apakah Sebelum Sholat Tahajud harus Tidur Dulu?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang niat dan keutamaan sholat tahajud, akan dijelaskan terlebih dahulu tentang pelaksanaan sholat tahajud. Banyak yang bertanya, apakah untuk melaksanakan sholat tahajud harus tidur dulu?

Perlu diketahui bahwa yang namanya sholat tahajud merupakan sholat malam yang pelaksanaannya dilakukan pada malam hari setelah bangun dari tidur. Sehingga apabila seseorang melaksanakan sholat malam tanpa tidur terlebih dahulu meskipun sebentar, maka bukan disebut sholat tahajud.

Mungkin ada sebagian pula umat muslim yang khawatir jika tidur maka akan susah untuk bangun dan melaksanakan sholat tahajud. Sebenarnya tidak perlu khawatir, asalkan sudah niat untuk bangun malam dan melaksanakan sholat tahajud maka InsyaAllah akan lebih mudah untuk bangun.

Keutamaan Melaksanakan Sholat Tahajud

Terkait dengan niat sholat tahajud dan cara mengerjakannya, akan dibahas secara lengkap pada pembahasan selanjutnya. Namun sebelum itu, penting juga untuk mengetahui apa saja keutamaan dari sholat tahajud seperti berikut.

1. Merupakan Sholat Sunnah yang Paling Utama

Sholat tahajud dikenal juga dengan istilah qiyamul lail atau sholat malam yang termasuk dalam sholat sunnah yang paling utama. Itulah sebabnya sholat tahajud sangat dianjurkan untuk dikerjakan secara rutin, karena bisa semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Keutamaan ini seperti yang disabdakan baginda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam:

أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ قِيَامُ اللَّيْلِ

“Sholat yang paling afdhol setelah sholat fardhu adalah sholat malam” (HR. An Nasa’i)

2. Menjadi Salah Satu Kunci Surga

Keutamaan lain dari sholat tahajud adalah menjadi salah satu kunci surga. Hal ini menunjukkan bahwa sholat malam tersebut sangat luar biasa jika dikerjakan. Seperti pada hadis Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam berikut ini:

“Sebarkanlah salam, berilah makan (orang-orang yang membutuhkan), sambungkanlah silaturrahim, dan shalatlah pada malam hari ketika orang lain sedang tidur; niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Tirmidzi)

3. Mendapatkan Kedudukan yang Mulia

Allah SWT telah menjanjikan kedudukan yang mulai bagi hamba-Nya yang istiqomah menjalankan sholat tahajud di waktu malam. Hal ini seperti yang telah disebutkan dalam QS. Al Isra’ 17 yang telah dijelaskan sebelumnya.

Tentunya mendapatkan kedudukan yang mulia disisi Allah SWT merupakan pencapaian yang sangat luar biasa. Selain itu juga disebutkan dalam HR.Hakim, bahwasanya kemuliaan serta kewibawaan dari seorang mukmin terletak pada sholat malamnya.

4. Dijaga dan Dilindungi Allah SWT dari Bencana

Salah satu keutamaan yang akan didapatkan jika mengerjakan sholat tahajud secara rutin dan sebaik-baiknya adalah dijaga dan dilindungi Allah SWT dari segala jenis bencana. Hal ini seperti yang pernah disabdakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam.

Bahwa jika seseorang menjalankan sholat tahajud dengan tertib dan sebaik-baiknya maka Allah SWT akan melimpahkan kepadanya 9 jenis kemuliaan. Yaitu 5 kemuliaan di dunia dan 4 kemuliaan di akhirat.

Salah satu dari 5 kemuliaan di dunia adalah dijaga dari segala macam bencana. Meskipun seorang ahli tahajud juga diuji dengan ujian dan cobaan, namun ujian tersebut akan diringankan oleh Allah SWT.

Dan apabila ada yang mengganggu seorang ahli tahajud, maka Allah SWT sendiri yang akan memberikan pertolongan kepadanya. Selain itu kemuliaan lainnya berupa tanda ketaatan yang terpancar dari wajahnya, serta dicintai oleh hamba yang shalih dan semua manusia.

Seseorang yang rutin tahajud juga akan diberikan kelebihan berupa lisan yang mampu mengucapkan kata-kata hikmah, serta akan dibimbing dan dijadikan sebagai manusia yang bijaksana, yaitu yang diberikan pemahaman agama.

5. Mendapatkan Ketenangan Hati dan Pikiran

Allah SWT akan membalas ketaatan hamba-Nya yang sholat tahajud secara sembunyi ketika yang lain sedang terlelap dengan balasan yang disembunyikan pula. Yaitu balasan yang tidak diketahui oleh hamba yang lain, berupa ketenangan hati dan kesenangan di surga.

Adapun cerminan dari ketenangan hati dan pikiran yang didapatkan akan menyebabkan seorang ahli tahajud senantiasa tawadhu atau rendah hati. Selain itu, ketika dihadapkan dengan suatu masalah pun akan jauh lebih tenang dan bisa berpikir jernih.

6. Lebih Mendekatkan Diri dengan Allah SWT

Selain mendapatkan ketenangan hati dan pikiran, mengerjakan sholat tahajud secara rutin juga akan lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT. Karena sholat malam merupakan kebiasaan dari orang-orang shalih yang tentunya dicintai oleh Allah SWT.

Selain bisa lebih mendekatkan diri dengan Allah SWT, sholat tahajud akan mencegah setan untuk datang menggoda dengan bisikan-bisikannya yang menyesatkan. Salah satunya bisikan untuk tidak sholat tahajud dan tetap tidur.

7. Diberikan Kesehatan

Pada dasarnya sholat tahajud yang dilaksanakan secara rutin setiap malam akan memberikan dampak yang sangat baik bagi kesehatan. Bahkan sholat tahajud mampu menolak penyakit. Atas izin Allah SWT orang yang tahajud akan dijaga kesehatannya.

Karena ahli tahajud yang senantiasa menjaga sholat malamnya memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat. Dengan daya tahan tubuh yang kuat maka tidak mudah untuk terserang penyakit. Kebiasaan bangun untuk sholat malam juga efektif mencegah dari rasa malas.

8. Mendapatkan Kebaikan di Dunia Maupun Akhirat

Keutamaan dari sholat tahajud yang berikutnya adalah mendapatkan kebaikan, bukan hanya kebaikan di dunia saja tetapi juga kebaikan di akhirat. Karena Allah SWT akan mengabulkan hamba-Nya yang memohon kebaikan hidup di dunia maupun di akhirat.

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam.” (HR Muslim).

9. Doanya Dikabulkan Allah SWT

Sangat mudah bagi Allah SWT untuk mengabulkan doa hamba-Nya yang bermunajat dan sholat tahajud di sepertiga malam. Apalagi jika sholat tahajud dikerjakan di sepertiga malam yang terakhir, ketika umat manusia sedang terlelap dalam tidurnya.

Niat Sholat Tahajud dan Cara Melakukannya

Niat-Sholat-Tahajud-dan-Cara-Mengerjakannya

Setelah mengetahui apa saja keutamaan sholat tahajud, selanjutnya akan dibahas secara lengkap mengenai niat sholat sunnah tahajud beserta cara mengerjakannya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah tata cara melaksanakan sholat tahajud.

1. Niat Sholat Malam Tahajud (Arab, Latin, Arti)

Niat merupakan salah satu rukun sholat yang sangat penting karena akan sangat berpengaruh pada tingkat kekhusyukan dalam sholat. Niat sendiri diucapkan dalam hati dan dalam posisi berdiri tegak jika tidak ada udzur.

Adapun bacaan niat sholat tahajud adalah seperti berikut:

اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatat tahajudi rok’ataini mustaqbilal kiblati lillahi ta’aalaa.

Artinya: Aku berniat sholat Tahajud dua rakaat menghadap kiblat karena Allah semata.

2. Takbiratul Ihram

Takbiratul Ihram merupakan sebuah pernyataan takbir yang menjadi penanda untuk tidak melakukan hal-hal lainnya di luar gerakan maupun bacaan sholat. Dalam membaca takbir tidak terlalu keras dan sebaiknya cukup terdengar di telinga sendiri.

3. Membaca Doa Iftitah

Doa iftitah merupakan sebuah doa pembuka sebelum membaca QS. Al Fatihah. Hukum membaca doa iftitah adalah sunnah. Adapun posisi tangan ketika membaca doa adalah telapak tangan kanan di atas telapak tangan kiri dan bersedekap di antara pusar dan dada.

4. Membaca Surat Al Fatihah

Langkah selanjutnya adalah membaca QS. Al Fatihah yang termasuk dalam rukun sholat. Adapun hukum membaca Al Fatihah adalah wajib. Sehingga jika tidak membacanya akan menyebabkan sholat tidak sah dan batal. Bacaan Al Fatihah cukup terdengar di telinga sendiri.

5. Membaca Surat Al Qur’an

Setelah membaca Al Fatihah maka bisa dilanjutkan dengan membaca salah satu surat yang ada di dalam Al Qur’an. Bisa berupa surat yang panjang, surat pendek atau sebagian ayat yang terdapat dalam sebuah surat. Bacaan surat Al Qur’an cukup terdengar di telinga sendiri.

6. Ruku’

Ruku’ merupakan gerakan selanjutnya setelah selesai membaca surat Al Qur’an. Gerakan ruku’ ditandai dengan posisi tubuh yang membentuk sudut 90 derajat. Adapun posisi tangan bertumpu pada lutut.

7. I’tidal

I’tidal merupakan gerakan yang dilakukan setelah selesai membaca doa ruku’. Yaitu dengan kembali berdiri tegak dengan posisi kedua tangan berada di samping paha secara lurus dan tidak bersedekap.

8. Sujud

Setelah selesai membaca doa i’tidal maka tahap selanjutnya adalah melakukan gerakan sujud. Yaitu dengan posisi kedua telapak tangan lurus di samping telinga. Sementara bagian dahi ujung hidung menyentuh lantai.

9. Duduk Diantara Dua Sujud

Duduk diantara dua sujud atau duduk iftirasy dilakukan setelah selesai membaca doa sujud. Adapun posisi kaki kiri lurus ke belakang, sementara jari pada kaki kanan menghadap kiblat dan bagian kiri pinggul bertumpu pada tumit kaki sebelah kiri. Sementara jari tangan di lutut.

10. Sujud

Setelah selesai membaca doa duduk diantara dua sujud maka bisa melakukan gerakan sujud kembali dengan cara dan doa yang sama seperti pada sujud sebelumnya. Setelah sujud kedua disunahkan duduk sejenak sambil mengucap tasbih (Subhanallah) kemudian bangkit berdiri.

11. Bangun dan Berdiri Tegak

Setelah bangun dari sujud maka posisi tubuh harus berdiri tegak kembali dan kemudian membaca bacaan Al Fatihah serta surat Al Qur’an.

12. Mengulang Seperti Rakaat Pertama

Kemudian dilanjutkan dengan gerakan sholat seperti pada rakaat yang pertama, mulai dari ruku’, i’tidal, sujud, duduk diantara dua sujud dan kemudian sujud kembali. Pada saat sujud terakhir bisa ditambahkan dengan doa atau hajat yang diinginkan.

Jika doa yang dipanjatkan berupa bahasa Arab maka bisa diucapkan seperti membaca bacaan sholat, namun jika doa yang dipanjatkan berupa Bahasa Indonesia maka sebaiknya diucapkan dalam hati saja agar tidak membatalkan sholat.

13. Duduk Tasyahud Akhir

Setelah selesai sujud yang kedua maka dilanjutkan dengan duduk tasyahud dengan posisi pinggul kiri bertumpu di lantai. Sementara pergelangan kaki sebelah kiri ada di antara lutut dan ujung jari kanan. Posisi duduk seperti ini disebut dengan duduk tawaruk.

Bacaan doa yang dilafalkan pada saat tasyahud ini merupakan gabungan dari doa tasyahud awal dan akhir

14. Membaca Salam

Gerakan terakhir yang dilakukan dalam sholat tahajud adalah membaca salam. Yaitu dengan mengucapkan salam sambil menoleh ke arah kanan dan ke arah kiri.

Doa Setelah Sholat Tahajud

Setelah memahami tentang niat sholat tahajud lengkap dengan tata cara melaksanakannya, maka yang tidak kalah penting untuk diketahui adalah bacaan doa setelah sholat tahajud. Mengingat salah satu keutamaan sholat tahajud adalah dikabulkannya doa, maka sangat disarankan untuk berdoa.

Bacaan Doa Setelah Tahajud

اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ . وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa’dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ’atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a’lantu, wa mâ anta a’lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya

“Ya, Allah! BagiMu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. BagiMu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. BagMu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya.

Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janjiMu benar, firmanMu benar, bertemu denganMu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dariMu), peristiwa hari kiamat adalah benar.

Ya Allah, kepadaMu aku pasrah, kepadaMu aku bertawakal, kepadaMu aku beriman, kepadaMu aku kembali (bertaubat), dengan pertolonganMu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepadaMu (dan dengan ajaranMu) aku menjatuhkan hukum.

Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang haq disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang haq disembah kecuali Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.

Penutup

Setelah mengetahui niat sholat tahajud beserta keutamaan serta tata caranya, tentu ada semangat tersendiri bagi yang belum terbiasa melaksanakannya untuk mengerjakannya secara rutin. Kalau tidak dimulai dari sekarang, mau kapan lagi? Tidak ada yang tahu umur kita sampai kapan. Wallahu a’lam.

Baca Juga: