Niat Sholat Taubat Zina dan Tata Cara Menghindari Perbuatannya

Niat Sholat Taubat Zina – Setiap manusia yang dilahirkan ke alam dunia ini tentunya tidak terlepas dari kesalahan dan dosa. Kecuali yang ditolong oleh Allah dan dijaga untuk tidak melakukan dosa serta kesalahan.

Semua itu sudah menjadi suratan takdir yang Allah tulis jauh sebelum manusia dilahirkan ke alam dunia ini.

Akan tetapi meskipun demikian Allah SWT yang memiliki sifat kasih dan sayang memberikan peluang besar kepada semua manusia yang memiliki dosa.

Agar kembali kejalan yang diridhoi Allah dengan cara bertaubat, sebesar apapun dosa yang dilakukan masih lebih besar ampunan dari Allah SWT.

Salah satu cara untuk bertaubat memohon ampunan dari Allah SWT adalah dengan melaksanakan sholat sunnah taubat.

Apa Itu Sholat Taubat ?

Apa Itu Sholat Taubat

Sebelum membahas tentang niat sholat taubat dari zina, ada sebaiknya pahami terlebih dahulu pengertian dari sholat taubat.

Sholat taubat adalah shalat sunnah yang dilakukan oleh umat muslim guna memohon pengampunan atas dosa yang telah dilakukan.

Jumlah sholat sunnah taubat yakni 2 rakaat dan dikerjakan pada waktu yang tidak ditentukan. Maksudnya adalah sholat tersebut bisa kapan saja dilakukan kecuali pada waktu yang diharamkan untuk sholat.

Akan tetapi sebaiknya waktu melaksanakan sholat sunnah taubat tersebut adalah pada malam hari (sepertiga malam), yakni berbarengan dengan shalat tahajud.

Karena di waktu malam adalah momen yang sangat tepat untuk mengadu dan meminta pengampunan dari Allah SWT. Terlebih pada waktu sepertiga malam tersebut para malaikat meminta izin kepada Allah untuk turun kemuka bumi.

Dan mengaminkan serta mendengarkan doa umat muslim diseluruh dunia yang sedang terjaga dan melaksanakan sholat sunnah.

Dalil Tentang Perintah Taubat

Dalil Tentang Perintah Taubat

Sebagaimana yang telah disampaikan diatas bahwa manusia tidak luput dari kesalahan dan dosa yang kerap kali mengiringi dalam perjalanan hidup.

Sedangkan sebaik baik manusia yang berbuat kesalahan adalah yang kembali dan bertaubat memohon ampunan kepada Allah SWT.

Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW yang menyeru umatnya untuk bertaubat kepada Allah ketika melakukan dosa.

HR. Ibnu Majah

عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: لَوْ اَخْطَأْتُمْ حَتَّى تَبْلُغَ السَّمَاءَ ثُمَّ تُبْتُمْ لَتَابَ اللهُ عَلَيْكُمْ. ابن ماجه باسناد جيد

Artinya :

Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Seandainya engkau sekalian melakukan dosa sehingga memenuhi langit, lalu kalian bertaubat kepada Allah, pasti Allah akan menerima taubat kalian”. [HR. Ibnu Majah dengan sanad jayyid]

HR. Tirmidzi

عَنْ اَنَسٍ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ، وَ خَيْرُ اْلخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ. الترمذى و ابن ماجه و الحاكم و قال: صحيح الاسناد

Artinya :

Dari Anas RA, bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Setiap anak Adam banyak salahnya, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang-orang yang mau bertaubat”. [HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim, ia berkata shahih sanadnya]

Q.S. Al-Furqon : 71

وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَاِنَّهٗ يَتُوْبُ اِلَى اللّٰهِ مَتَابًا

Latin : Wa man tāba wa ‘amila ṣāliḥan fa innahū yatūbu ilallāhi matābā(n).

Artinya :

Siapa yang bertobat dan beramal saleh sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan taubat yang sebenarnya.

Q.S At-Tahrim : 8

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ

Yā ayyuhal-lażīna āmanū tūbū ilallāhi taubatan naṣūḥā(n)

Artinya :

Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya.

Q.S Hud Ayat 3

وَّاَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ

Wa anistagfirū rabbakum ṡumma tūbū ilaihi

Artinya :

Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya

Q.S An-Nur Ayat : 31

وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

wa tūbū ilallāhi jamī‘an ayyuhal-mu’minūna la‘allakum tufliḥūn(a).

Artinya :

Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.

Dan masih banyak hadis lainnya yang menyeru kepada umatnya untuk bertaubat kepada Allah SWT setelah melakukan dosa.

Niat Sholat Taubat Zina Sesuai Sunnah

Zina termasuk salah satu dari dosa besar yang bisa diampuni dengan cara taubat kepada Allah dan melaksanakan niat sholat taubat zina. Yakni mengakui kesalahan dihadapan Allah dengan kesungguhan melaksanakan sholat sunnah taubat 2 rakaat.

Kemudian bersungguh sungguh taubatnya dan tidak mengulangi kembali perbuatan zina tersebut seraya berjanji kepada Allah SWT.

Dalam praktik sholat sunnah taubat ada rukun 13 yang wajib dilakukan salah satunya adalah Niat melaksanakan sholat taubat.

Dengan adanya niat yang sungguh dalam pelaksanaan shalat taubat tersebut maka menjadi nilai lebih atas kesungguhannya dalam bertaubat.

Adapun bacaan niat sholat taubat zina sesuai sunnah dapat dilihat dibawah ini :

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَي

Ushallii sunnatat tawbati rak’ataini lillaahi ta’aalaa.

Artinya :

“Aku niat shalat sunnah taubat dua rakaat hanya karena Allah ta’ala.”

Tata Cara Melaksanakan Sholat Taubat Zina

Dalam prakteknya sholat taubat zina sama saja dengan sholat sunnah lainnya yakni 2 rakaat dan memiliki 13 rukun dalam sholat. Jika rukun shalat tersebut tidak dikerjakan maka sholat sunnah taubatnya tidak sah.

Berikut dibawah ini tata cara melaksanakan sholat taubat zina berikut rukun sholatnya :

1. Niat

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh seseorang yang akan melaksanakan ibadah sholat sunnah taubat zina adalah berniat.

Niat tersebut sebisa mungkin dilafalkan boleh melalui lisan boleh juga didalam hati adapun bacaan niatnya seperti ini :

Ushallii sunnatat tawbati rak’ataini lillaahi ta’aalaa.

2. Membaca Takbirotul Ihram

Setelah membaca niat maka selanjutnya adalah membaca takbiratul ihram (Allahu Akbar) sunnahnya mengangkat tangan.

3. Berdiri Tegak Lurus

Seiring dengan membaca takbiratul ihram maka seseorang yang sedang melaksanakan sholat sunnah taubat berdiri tegak lurus bagi yang mampu.

Jika sudah tidak mampu lagi berdiri maka bisa dengan duduk, berbaring atau dengan cara sholat orang yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.

4. Membaca Surat Al-Fatihah

Posisi orang yang sholat masih berdiri tegak lurus kemudian dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah seperti dibawah ini :

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm, Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn, Ar-raḥmānir-raḥīm, māliki yaumid-dīn, iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn, ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm, ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn

Artinya :

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Setelah membaca surat Al-Fatihah sunnah membaca surat pendek atau sebagian ayat Al-Qur’an.

5. Ruku’ (Tuma’ninah)

Rukun berikutnya dalam melaksanakan ibadah sholat sunnah taubat setelah membaca surat Al-Fatihah adalah Ruku’ dengan tuma’ninah.

Dalam pelaksanaan Ruku’ sunnah membaca tasbih “سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ” sebanyak tiga kali.

6. I’tidal (Tuma’ninah)

Setelah ruku’ selesai maka dilanjutkan dengan i’tidal yakni berdiri setelah ruku’ seraya membaca “Sami ‘Allahu Liman Hamidah” dalam pelaksanaannya sunnah membaca doa seperti dibawah ini :

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

7. Sujud (Tuma’ninah)

Kemudian dilanjutkan dengan sujud secara tenang atau tuma’ninah ini termasuk rukun yang tidak boleh ditinggalkan. Dalam pelaksanaannya sunnah membaca tasbih seperti dibawah ini :

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Bacaan tasbih tersebut sebanyak tiga kali.

8. Lungguh (Tuma’ninah)

Jika sujud sudah selesai maka selanjutnya lungguh atau duduk diantara dua sujud dengan tuma’ninah.

Dalam pelaksanaannya ada doa yang sunnah dibaca yakni seperti dibawah ini :

رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى

Doa tersebut jika tidak dibaca ketika sedang lungguh tidak masalah karena sunnah, akan tetapi sebaiknya dibaca karena menghidupkan sunnah.

9. Duduk Tahiyat Akhir

Rukun berikutnya dalam pelaksanaan shalat sunnah taubat zina adalah duduk akhir atau yang sering disebut dengan duduk tahiyat akhir. Hal ini dilakukan setelah sujud yang kedua dalam sholat.

10. Membaca Doa Tahiyat Akhir

Jika posisi shalat dalam keadaan duduk tahiyat akhir, maka rukun berikutnya adalah membaca doa tahiyat akhir seperti berikut ini :

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله.

Latin :

Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawatuth thayyibatul lillaah, Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu’alainaa wa’alaa ‘ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, Waasyhadu anna Muhammadar rasuulullaah.

Bacaan doa tahiyat akhir ini adalah rukun sehingga tidak bisa ditinggalkan, jika tidak dibaca maka sholatnya tidak sah.

11. Membaca Sholawat Nabi

Setelah selesai membaca doa tahiyat akhir dan masih dalam keadaan duduk tahiyat akhir. Maka dilanjutkan membaca sholawat nabi atau yang sering disebut dengan sholawat ibrahim seperti dibawah ini :

اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمّدْ وعلى آلِ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلعَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى عَلَي سَيِّدِنَا آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد.

Latin :

Allahhumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shallaita ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Wabaarik ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahim, wa ‘alaa aali Ibraahim. Fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid.

Membaca sholawat ini termasuk rukun yang tidak bisa ditinggalkan bagi orang yang sedang melaksanakan sholat.

12. Uluk Salam

Jika bacaan sholawat saat duduk tahiyat akhir selesai maka dilanjutkan dengan membaca salam. Wajib mengucapkan salam pertama kekanan sedangkan yang kedua kekiri sunnah.

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

13. Tartib

Yang terakhir adalah tertib, maksud tertib disini adalah melaksanakan shalat secara berurutan, diawali dari niat hingga salam.

Kesimpulan

Pada dasarnya niat sholat taubat yang ditulis dalam artikel ini bukan untuk sholat taubat karena zina saja. Melainkan semua sholat sunnah taubat lainnya yang akan dikerjakan bagi seseorang yang ingin bertaubat kembali kejalan Allah SWT.

Sebagai manusia tentunya tidak luput dari dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan, sebesar apapun dosa yang dilakukan.

Allah SWT maha pengampun atas dosa hambanya, justru hamba yang bertaubatlah yang Allah sukai. Akan tetapi sebisa mungkin setelah taubat belajar agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Selain itu mencari guru untuk menyaksikan dan terus membimbing kejalan yang lebih baik setelah taubat.

Baca Juga :