Doa Niat Mandi Wajib Pria Wanita Setelah Haid dan Berhubungan

Doa Niat Mandi Wajib – Mandi merupakan adata yang sering dilakukan oleh semua orang biasanya 2 hingga 3 kali dalam sehari rutinitas mandi yang dilakukan.

Dengan tujuan agar kondisi badan / jasmani bersih sehingga terasa segar dan semangat dalam melakukan aktivitas berikutnya.

Selain mandi adat atau mandi untuk sehari-hari adakalanya mandi yang wajib dilakukan bagi muslim yang sudah baligh dan berakal.

Mandi tersebut sering disebut dengan mandi wajib, namun hal ini ada syarat dan ketentuannya yang menjadi sebab, dan cara mandinya juga tidak sama dengan mandi adat.

Untuk lebih jelasnya simak ulasan dalam artikel ini terkait doa mandi wajib secara luas berikut tata cara dan hikmah yang didapatkan.

Pengertian Mandi Wajib

Pengertian Mandi Wajib

Jika dilihat dari arti bahasa, mandi merupakan proses mengalirkan air keseluruh tubuh tanpa ada yang menjadi penghalang. Seperti cat, getah, minyak dan semisalnya. Sedangkan menurut istilah mandi wajib adalah proses mengalirkan air keseluruh tubuh dengan niat yang telah ditetapkan.

Mandi wajib tersebut dilakukan karena untuk mensucikan diri seorang muslim dari junub atau hadas besar. Karena termasuk syarat bagi muslim yang akan melaksanakan shalat adalah suci badan, pakaian dan tempat ibadah.

Allah SWT juga memerintahkan hambanya untuk bersuci meskipun pada dasarnya Allah itu sendiri yang mensucikan hambanya,

Qur’an Surat Al-Maidah Ayat : 6

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Latin :

Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā qumtum ilaṣ-ṣalāti fagsilū wujūhakum wa aidiyakum ilal-marāfiqi wamsaḥū biru’ūsikum wa arjulakum ilal-ka‘bain(i). Wa in kuntum junuban faṭṭahharū. wa in kuntum marḍā au ‘alā safarin au jā’a aḥadum minkum minal-gā’iṭi. Au lāmastumun-nisā’a falam tajidū mā’an fa tayammamū ṣa‘īdan ṭayyiban famsaḥū biwujūhikum wa aidīkum minh(u). Mā yurīdullāhu liyaj‘ala ‘alaikum min ḥarajiw wa lākiy yurīdu liyuṭahhirakum wa liyutimma na‘matahū ‘alaikum la‘allakum tasykurūn(a).

Artinya :

Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit,) dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh) perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur. (Q.S.Al-Maidah Ayat : 6)

Beberapa Penyebab Mandi Wajib

Beberapa Penyebab Mandi Wajib

Seperti yang telah disampaikan bahwa adanya mandi wajib karena ada sebab yang mewajibkannya mandi.

Berikut dibawah ini beberapa penyebab mandi wajib yang harus diketahui :

Jima’ ( Kumpulnya Suami Istri)

Jima’ adalah kumpulnya suami dan istri, untuk melakukan hubungan badan yang halal dalam artian tidak menimbulkan fitnah atau dosa.

Hubungan badan tersebut keluar atau tidaknya mani, kalau kemaluan keduanya sudah bertemu maka sudah dihukumi wajib mandi.

Keluar Air Mani (Disengaja Ataupun Tidak)

Keluar air mani ini khusus bagi lelaki, ada yang dengan cara mimpi (tidak sengaja) atau dengan cara sengaja mengeluarkan air mani. Hal ini juga termasuk menjadi sebab mandi wajib. Perlu diingat bahwa keluar mani ini tidak memandang umur dan lain sebagainya.

Misalkan umur belum baligh tapi sudah mengeluarkan air mani, maka wajib juga melaksanakan mandi secara syariat.

Haidh Dan Nifas

Terkait haid, nifas dan wiladah ini hanya untuk kaum wanita, karena bagi lelaki tidak ditemukan beberapa hal tersebut.

Tiga hal tersebut diatas jika dialami oleh wanita maka wajib mandi adapun sekilas penjelasan dari haid dan nifas adalah sebagai berikut :

Haid adalah : Keluarnya darah yang dialami oleh wanita melalui organ intim yang hal tersebut merupakan siklus bulanan. (setiap bulan mengeluarkan darah dari organ intimnya)

Terkait waktu yang dialami tentang haid ini setiap wanita tidak sama ada yang satu tiga hari, ada yang 7 hari dan paling banyak adalah 15 hari.

Jika darah haid tersebut sudah bersih dalam artian tidak keluar lagi maka kewajiban seorang wanita tersebut adalah mandi wajib.

Nifas Adalah : Darah yang keluar dari vagina wanita mulai dari awal waktu melahirkan hingga waktu yang telah ditetapkan syariat.

Bagi seorang wanita tidak semuanya sama waktu nifas, paling sedikit adalah satu muncratan, waktu sedangnya 40 hari dan waktu paling lama 60 hari.

Jika darah nifas tersebut pada vagina wanita sudah bersih dan tidak keluar lagi, maka diwajibkan atasnya mandi wajib.

Inilah Bacaan Doa Niat Mandi Wajib

Setelah mengetahui pengertian mandi wajib dan juga beberapa hal yang mewajibkan untuk seseorang mandi, yang ditulis pada laman diatas. Maka selanjutnya perlu juga diketahui tentang bacaan doa niat mandi wajib.

Niat tersebut sangat penting untuk dihadirkan saat mandi wajib, karena merupakan salah satu rukun.

Berikut dibawah ini bacaan doa niat mandi wajib :

Pada dasarnya lafadz niat mandi wajib yakni seperti yang dilafalkan pada umumnya.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabat, fardhu karena Allah Ta’ala.”

Namun agar niat mandi wajib tertuju sesuai dengan keadaan mandi seseorang. Maka dibawah ini dapat dijadikan sebagai contoh beberapa lafadz niat mandi wajib.

Doa Niat mandi wajib setelah jima’ (kumpul suami istri)

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ من الجيماء فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jima’ atau hubungan badan, fardhu karena Allah Ta’ala.”

Doa Niat mandi wajib Setelah keluar mani

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ من خروج السائل المنوي فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari keluarnya mani, fardhu karena Allah Ta’ala.”

Doa Niat Mandi Wajib Setelah Haidh :

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ من الحيض فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari haid, fardhu karena Allah Ta’ala.”

Doa Niat Mandi Wajib Setelah Nifas :

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ من النفاس فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardhu karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Mandi Wajib Sesuai Syariat Islam

Mandi wajib ini tidak sama dengan mandi pada umumnya yang tidak diperlukan tatacara tertentu.

Maka dari itu perlu dipahami juga terkait tata cara mandi wajib yang benar menurut syariat. Agar mandi wajibnya tidak salah dan sah menurut syariat.

Adapun tata caranya sebagai berikut :

  • Wajib pasang Niat (namun sunnah melafalkan niat baik lisan maupun dihati)
  • Mencuci kedua tangan minimal tiga kali (untuk membersihkan minyak atau kotoran di tangan yang menjadi tidak sampainya air ke kulit tangan)
  • Membersihkan semua kemaluan baik dubur atau kubul dan bagian badan lainnya yang sekiranya ada sesuatu yang menghalangi air ke kulit.
  • Setelah semua yang diatas selesai maka dilanjutkan dengan berwudhu
  • Kemudian mulailah mandi jangan lupa memakai kain penutup
  • Siram air dari ujung kepala sampai ke ujung kaki sampai tiga kali
  • Siram bahu kanan sampai tiga kali
  • Siram bahu kiri sampai tiga kali
  • Kemudian ratakan air menggunakan kedua telapak tangan yang suci
  • Usahakan jangan menyentuh kemaluan
  • Selesai

Perintah Allah Tentang Mandi Wajib Q.S. An-Nisa : 43

Di Dalam Al-qur’an sudah Allah firmankan terkait perintah kewajiban mandi bagi hamba Allah yang sedang junub sebelum ia melakukan sholat.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَقْرَبُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْتُمْ سُكٰرٰى حَتّٰى تَعْلَمُوْا مَا تَقُوْلُوْنَ وَلَا جُنُبًا اِلَّا عَابِرِيْ سَبِيْلٍ حَتّٰى تَغْتَسِلُوْا ۗوَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَفُوًّا غَفُوْرًا

Artinya : Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati shalat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula (kamu hampiri masjid ketika kamu) dalam keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi (mandi junub). Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun.

Hikmah Bagi Seseorang Yang Melaksanakan Mandi Wajib

Salah satu hikmah yang didapatkan oleh orang yang melaksanakan mandi wajib adalah membersihkan diri secara lahir dan batin.

Mandi wajib merupakan bagian dari kewajiban dalam agama Islam, dimana setiap muslim diwajibkan untuk melakukan mandi wajib dalam beberapa situasi tertentu.

Ada beberapa hikmah lainnya yang dapat diperoleh seorang muslim setelah mandi wajib :

Pembersihan Fisik

Mandi wajib membantu membersihkan tubuh dari kotoran dan najis yang mungkin menempel.

Ini adalah bentuk menjaga kebersihan dan kesehatan lahir, yang penting untuk menjaga kesejahteraan diri sendiri dan orang lain.

Kesucian Hati

Dengan membersihkan diri secara lahir, seseorang juga diharapkan membersihkan hati dan pikiran dari segala bentuk dosa atau tindakan yang tidak layak.

Ini menciptakan perasaan kesucian dan membantu memfokuskan pikiran pada ibadah dan hubungan dengan Allah SWT.

Ketaatan Kepada Allah

Melaksanakan mandi wajib adalah bentuk ketaatan kepada perintah Allah dalam Al-Qur’an yang wajib dilakukan.

Ketika seseorang menjalankan kewajiban agama dengan penuh kesadaran, ini mencerminkan rasa taat dan penghambaan terhadap Allah SWT.

Pemurnian Dan Penyucian

Mandi wajib juga melambangkan pemurnian dan penyucian diri seorang hamba. Hal ini mengingatkan seseorang untuk senantiasa berusaha membersihkan lahir dan batin dari dosa.

Agar seorang hamba tersebut bisa mendekatkan diri kepada Allah dengan hati yang bersih.

Pengingat Kehidupan Akhirat

Setiap tindakan yang bernilai ibadah dalam Islam tentunya memiliki tujuan untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan akhirat.

Melalui mandi wajib, seseorang diingatkan bahwa hidup dunia ini sementara dan tindakan kita memiliki konsekuensi di dunia akhirat.

Ini menjadi pengingat untuk hidup dengan penuh kesadaran akan tujuan hidup yang lebih besar.

Dengan demikian, mandi wajib bukan hanya sekedar kewajiban jasmani, tetapi juga dapat membersihkan ruhani.

Melalui pelaksanaan mandi wajib, seseorang dapat memperoleh kebersihan dan ketaatan kepada Allah SWT. Serta mengingatkan diri akan tujuan hidup yang akan datang yakni akhirat.

Bacaan Doa setelah Mandi Wajib

Setelah ritual mandi wajib selesai dilaksanakan maka sunnah bagi seorang muslim tersebut membaca doa setelahnya.

Adapun doa setelah mandi wajib dapat dilihat dibawah ini :

اَشْهَدُ اَنْ لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ

Latin :

Asyhadu allaa ilaahah illallaah wahdahuu laa syariika lahuu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rasuluh. Allaahummaj’alnii minat tawwaabiina waj’alnii minal mutathahhiriina, waj’alnii min ‘ibadikash shaalihiin.

Artinya :

“Aku bersaksi, tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang bertaubat dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba Mu yang shalih.”

Baca Juga :