Tes Psikotes: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Contoh Soal

Tes psikotes lazim diberikan kepada para pelamar kerja sebagai salah satu bentuk seleksi untuk menyaring kandidat yang paling tepat. Tes ini diterapkan di berbagai perusahaan, baik perusahaan besar maupun perusahaan menengah, hingga instansi pemerintahan.

Fungsi dari psikotes adalah untuk membantu perusahaan dalam mengenal karakter dan kepribadian kandidat atau pelamar kerja, kemampuan intelegensi hingga minat dan bakatnya. Untuk mengetahui lebih jauh tentang psikotes, di bawah ini akan diulas secara lengkap beserta contoh soalnya.

Apa itu Tes Psikotes Menurut Para Ahli

Apa itu Tes Psikotes Menurut Para Ahli

Secara umum, psikotes bisa diartikan sebagai sebuah tes yang digunakan untuk mengukur aspek psikis dari individu. Sehingga bisa membantu mengetahui kemampuan kognitif dan emosional individu. Jenis tes yang diberikan bisa berupa tes tertulis, proyektif maupun verbal.

Selain pengertian di atas, beberapa ahli juga memberikan penjelasan terkait psikotes dengan pendapat masing-masing seperti berikut ini:

1. Chaplin

Menurut Chaplin, psikotes merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mempelajari kepribadian individu. Tujuannya adalah untuk menentukan sifat-sifat yang mendasari, khususnya yang mempengaruhi kecenderungan individu pada penyakit mental.

2. Daulay

Daulay menyatakan bahwa salah satu cara mengetahui kompetensi individu yang berkaitan dengan masalah personal, belajar maupun sosial adalah dengan tes psikotes. Untuk penerapanya sendiri meliputi bidang pendidikan, sosial dan industri.

3. Anastasi

Definisi dan esensi dari psikotes adalah penentuan secara objektif dan terstandar yang dilakukan terhadap sampel perilaku. Psikotes berupa kumpulan pertanyaan atau tugas yang wajib dijawab dan dikerjakan sehingga mampu memberikan gambaran psikologis tertentu.

Manfaat Tes Psikotes

Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dijelaskan oleh para ahli, bisa disimpulkan bahwa psikotes berguna untuk mengukur dan mengetahui kondisi seseorang. Mencakup kemampuan intelegensi atau kognitif, emosional, bakat dan minatnya. Adapun manfaat psikotes adalah:

1. Mengetahui Karakter dan Kepribadian Individu

Salah satu manfaat psikotes adalah bisa mengetahui karakter dan kepribadian individu. Karena untuk mengetahui kepribadian seseorang melalui observasi atau wawancara dianggap kurang efektif. Dengan psikotes maka akan lebih mudah mengetahui kepribadian individu.

2. Membantu Mengetahui Psikodinamika Individu

Psikodinamika berkaitan dengan teori kepribadian yang membantu menganalisis dasar-dasar kepribadian individu. Di dalamnya termasuk analisis yang meliputi emosi dan perasaan dalam menghadapi masalah dan bukan hanya terbatas pada kepribadiannya saja.

3. Mengetahui Kemampuan Intelegensi Individu

Psikotes membantu mengukur kemampuan intelegensi atau kecerdasan. Dalam hal ini psikotes terdiri dari dua pengukuran, yaitu kecerdasan intelegensi atau IQ serta kecerdasan emosional dan spiritual atau EQ. Kedua kemampuan tersebut sebaiknya seimbang.

4. Mengetahui Kondisi Psikis Individu

Salah satu tujuan dilakukannya psikotes adalah untuk mengetahui kondisi psikis seseorang. Melalui psikotes maka hal itu akan membantu dalam mengetahui kecenderungan individu apakah mengalami gangguan kejiwaan atau tidak.

Macam-macam Tes Psikotes dan Contohnya

Pada dasarnya ada banyak jenis psikotes yang diterapkan sebagai salah satu syarat dan seleksi dalam penyaringan karyawan maupun CPNS. Bagi yang hendak menjalani psikotes, sebaiknya pahami beberapa jenis psikotes di bawah ini.

1. Psikotes Logika Aritmatika

Jenis psikotes yang satu ini berupa deret angka. Fungsinya adalah untuk mengukur kemampuan individu dalam melakukan analisis terhadap pola dan kecenderungan tertentu melalui deret angka. Serta kemampuan yang berhubungan dengan pemecahan masalah.

Tes psikotes logika aritmatika membutuhkan kemampuan matematika dasar seperti penjumlahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian serta perpangkatan. Tugas peserta adalah menemukan keteraturan dalam deret angka.

Contoh Tes Psikotes Logika Aritmatika

1. 30, 25, 20, 15, = …

a. 5

b. 10

c. 15

d. 20

Jawaban: b. 10

Setiap angka dikurangi dengan bilangan 5 sehingga 15-5=10.

2. 7x + 3 = 38, berapa nilai x?

a. 4

b. 6

c. 7

d. 5

e. 8

Jawaban: 5

7×5 + 3 = 35 + 3 = 8

2. Tes Psikotes Logika Penalaran

Tes logika penalaran disajikan berupa narasi, deret gambar, 2 dimensi atau 3 dimensi. Adapun fungsinya adalah untuk mengetahui kemampuan individu dalam menganalisis dan memahami pola maupun kecenderungan berdasarkan soal yang diberikan.

Selain itu, tes juga bertujuan untuk mengukur kemampuan individu dalam berpikir logis dengan mencari kebenaran sesuai kenyataan atau fakta. Kemampuan tersebut sangat dibutuhkan pada jenis aktivitas yang mengutamakan pemikiran secara logis.

Contoh Psikotes Logika Penalaran:

Semua siswa yang mengikuti ulangan matematika tidak menggunakan kalkulator.

Sebagian siswa yang mengikuti ulangan matematika mengenakan seragam batik.

Jadi:

a. Semua siswa yang mengikuti ulangan matematika mengenakan seragam batik.

b. Sementara siswa yang mengikuti ulangan matematika tidak mengenakan seragam batik.

c. Semua siswa yang mengikuti ulangan matematika tidak menggunakan kalkulator dan tidak mengenakan seragam batik.

d. Sebagian siswa yang mengikuti ulangan matematika mengenakan seragam batik dan tidak menggunakan kalkulator.

e. Sebagian siswa yang mengikuti ulangan matematika menggunakan kalkulator dan mengenakan seragam batik.

Jawaban: d. Sebagian siswa yang mengikuti ulangan matematika mengenakan seragam batik dan tidak menggunakan kalkulator.

Semua rumah sakit mempunyai bagian IGD.

Sebagian rumah sakit merupakan rumah sakit bersalin.

Jadi:

a. Ada sebagian rumah sakit bersalin yang tidak mempunyai bagian IGD.

b. Semua rumah sakit bersalin pasti mempunyai bagian IGD.

c. Sebagian rumah sakit tidak mempunyai bagian IGD.

d. Semua rumah sakit yang tidak mempunyai bagian IGD merupakan rumah sakit bersalin.

Jawaban: b. Semua rumah sakit bersalin pasti mempunyai bagian IGD.

3. Tes Psikotes Analogi Verbal

Jenis psikotes yang satu ini biasanya disajikan dalam 40 soal dengan soal berupa sinonim, antonim maupun analogi kata. Fungsinya adalah untuk mengukur kemampuan logika individu dalam memahami hubungan sebab akibat.

Jenis tes ini juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman individu terhadap hubungan atau korelasi antar kata. Dengan demikian maka bisa membantu mengukur kemampuan dalam memahami permasalahan.

Contoh Tes Analogi Verbal:

1. Darat – Kereta Api = Udara – …

a. Kapal

b. Angin

c. Pesawat terbang

d. Burung

Jawaban: c. Pesawat terbang

2. Terbang – Kelelawar = Jalan – …

a. Cepat

b. Lebah

c. Singa

d. Kupu-kupu

Jawaban: c. Singa

4. Tes Psikotes Kraepelin atau Pauli

Tes Kraepelin berupa deret angka yang terusun dalam bentuk lajur-lajur. Peserta tes akan diminta menjumlahkan dua angka terdekat dalam waktu tertentu, kemudian menuliskan jawabannya di samping angka.

Fungsi dari psikotes Kraepelin atau Pauli ini adalah untuk mengukur kemampuan adaptasi individu, ketelitian, konsistensi, sikap menghadapi tekanan, ketahanan, serta kecepatan dalam menyelesaikan tugas.

Antara tes Kraepelin dan tes Pauli ada beberapa perbedaan, yaitu:

Tes KraepelinTes Pauli
Arah penjumlahan dari atas ke bawahArah penjumlahan dari bawah ke atas
Jumlah kolom ada 40Jumlah kolom lebih banyak
Lembar kerja A4 atau F4Lembar kerja seperti koran
Batas waktu mengerjakan 20 menitBatas waktu mengerjakan 60 menit

Tips mengerjakan Tes Kraepelin atau Pauli adalah seperti berikut:

  • Jumlahkan setiap angka dengan tenang dan teliti.
  • Untuk hasil puluhan cukup tulis satuannya saja.
  • Kerjakan soal sampai batas waktu 1 kolom habis.
  • Jika ada instruksi pindah, maka segera pindah ke kolom selanjutnya tanpa perlu menyelesaikan sisa soal yang belum dikerjakan. Tujuannya agar gap diantara kolom yang dikerjakan tidak terlalu besar karena akan berpengaruh pada skor emosi.
  • Lakukan perhitungan dengan tenang dan percaya diri.

Contoh Tes Kraepelin atau Pauli:

Contoh Tes Kraepelin atau Pauli

Sumber: makinmahir.id

5. Tes Psikotes Army Alpha Intelegence Test

Jenis psikotes ini berupa kombinasi deret angka dan bentuk, biasanya terdiri dari 12 soal. Antara satu soal dengan soal yang sebelumnya biasanya memiliki keterkaitan. Fungsinya adalah untuk mengukur kemampuan individu dalam memahami instruksi dengan cepat.

Tes yang satu ini sebenarnya cukup mudah, namun membutuhkan kecepatan berpikir karena waktu yang disediakan sangat singkat. Itulah mengapa peserta tes harus benar-benar teliti dan konsentrasi ketika mengerjakan soal tes, yaitu sekitar 5 detik per soal.

Cara mengerjakan tes intelegensi psikotes ini sangat tergantung pada instruksi yang diberikan, sehingga harus diperhatikan dengan baik.

Contoh Tes Army Alpha Intelegence Test:

Contoh Tes Army Alpha Intelegence Test

Instruksi:

Tuliskan huruf A di luar persegi tapi di dalam segitiga dan lingkaran. Kemudian tuliskan huruf B di dalam persegi tapi di luar segitiga dan lingkaran.

Jawaban: 

Jawaban

Sumber: makinmahir.id

6. Tes Psikotes Menggambar Orang atau Pohon

Psikotes yang terakhir adalah menggambar pohon atau orang. Dalam hal ini yang dinilai bukan keindahan gambar. Pada gambar orang, sebaiknya digambarkan secara seimbang dan proporsional dengan anggota tubuh yang lengkap.

Sedangkan pada gambar pohon yang harus digambar adalah pohon yang berkambium dengan daun dan ranting, bukan jenis pohon monokotil seperti kelapa atau tanaman berukuran kecil. Tujuan dari tes adalah untuk mengetahui karakter dan kepribadian individu.

Psikotes Gambar Orang

Jenis tes psikotes ini pertama kali dikenalkan pada tahun 1885 oleh Ebenezer Cooke. Tes kemudian dipopulerkan pada tahun 1926 oleh Florence Goodenough untuk melihat karakter atau kepribadian seseorang. Yang dinilai adalah detail serta proporsional gambar.

Adapun contoh evaluasi dan penilaian pada tes menggambar orang antara lain seperti di bawah ini:

  • Penekanan garis pada saat menggambar bagian wajah dipersepsikan sebagai pribadi yang kurang percaya diri.
  • Penekanan garis di area leher dipersepsikan sebagai pribadi yang memiliki karakter kuat dan tekad yang besar.
  • Gambar tangan dengan posisi terbuka dipersepsikan sebagai pribadi yang terbuka, tangan yang dimasukkan saku dipersepsikan sebagai pribadi yang memiliki kecenderungan gangguan sosial.
  • Gambar yang detail hingga aksesoris dipersepsikan sebagai pribadi yang disiplin.
  • Ukuran gambar yang kecil dipersepsikan sebagai pribadi introvert sehingga lebih tepat jika bekerja di belakang layar tanpa harus bertemu dengan banyak orang.

Waktu yang diperlukan dalam mengerjakan tes menggambar orang biasanya sekitar 10-15 menit. Sebaiknya digambar secara detail, seimbang dan proporsional, gender, profesi, dan ekspresi.

Psikotes Gambar Pohon

Tes psikotes menggambar pohon juga dikenal sebagai Tes Baum. Tes dikenalkan pertama kali pada tahun 1950-an oleh Dr. Charles (Karl) Koch, seorang psikolog asal Swiss. Alasan digunakannya tes adalah karena efektif diterapkan untuk anak-anak sampai dewasa.

Fungsinya hampir sama dengan tes menggambar orang, yaitu sebagai tes pelengkap. Tujuannya untuk mengukur seberapa jauh rasa percaya diri dan tanggung jawab individu.

Sama seperti tes menggambar orang, waktu yang disediakan adalah 10-15 menit. Adapun tips yang harus diperhatikan adalah:

  • Gambar pohon yang memiliki ranting dan daun dengan karakter goresan yang tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis.
  • Hindari membuat garis secara berulang yang menunjukkan adanya rasa ragu-ragu.
  • Posisi gambar sebaiknya berada di tengah kertas dan gambar pohon dengan sempurna, mulai dari akar, batang, daun dan ranting.

Tes Psikotes merupakan salah satu metode yang sering diterapkan dalam menyeleksi calon karyawan atau pegawai di instansi pemerintahan. Salah satu tips yang bisa dilakukan agar bisa mengerjakan psikotes dengan benar adalah rajin berlatih, jujur dan teliti.

Baca Juga: