Teks Drama: Pengertian, Ciri Kebahasaan, Unsur dan Contoh

Dari zaman kuno hingga era modern, teks drama telah menjadi wadah bagi para seniman untuk menyampaikan pesan, mengeksplorasi emosi manusia, dan merefleksikan peristiwa dalam masyarakat.

Naskah drama merupakan tulisan penuh dengan dialog dan aksi dengan latar belakang dan konflik unik. Karya tersebut dapat menghadirkan perasaan cinta, kesedihan, tawa, maupun kemarahan, mengundang penonton masuk ke dalam cerita.

Daftar Isi

Pengertian Teks Drama

Pengertian-Teks-Drama

Drama adalah sebuah karya seni pertunjukan yang menggunakan dialog antara karakter untuk menyampaikan cerita kepada penonton. Biasanya dipentaskan di atas panggung dengan melibatkan pemeran yang memainkan karakter dalam cerita tersebut.

Teks atau naskah adalah skrip dari drama berisi dialog antara karakter, arahan panggung, deskripsi latar, dan bagian-bagian lain yang diperlukan untuk pentas.

Naskah drama digunakan sebagai pedoman bagi para pemeran dan sutradara untuk memahami alur cerita, karakter, dan cara penyajian dalam pertunjukan drama.

Ciri Kebahasaan Teks Drama

Pengertian-Teks-Drama-Beserta-Contohnya

Ciri kebahasaan dalam naskah drama mencakup beberapa aspek yang membedakannya dari jenis teks lain, seperti berikut ini:

1. Memiliki cerita berbentuk monolog dan dialog

Kombinasi monolog dan dialog memberikan tekstur dan dinamika dalam drama, membantu membentuk karakter, serta memperkuat cerita yang dihadirkan dalam pementasan.

Monolog adalah adegan di mana seorang karakter berbicara sendirian, tanpa ada interaksi langsung dengan tokoh lain. Ini bisa mengungkapkan pikiran, perasaan, atau latar belakang cerita.

Sedangkan dialog adalah percakapan antara dua atau lebih karakter dalam drama. Ini merupakan cara utama untuk menggerakkan cerita dan mengungkapkan konflik, emosi, dan hubungan antara karakter.

2. Terdapat instruksi khusus

Instruksi khusus dalam naskah drama merupakan panduan yang diberikan oleh penulis kepada para aktor, sutradara, atau pihak-pihak terkait tentang cara berperilaku, menyampaikan dialog, atau melakukan tindakan tertentu selama pertunjukan.

Instruksi khusus biasanya ditulis dalam tanda kurung atau dengan penekanan huruf miring untuk membedakannya dari dialog utama.

Contoh instruksi khusus dalam naskah drama:

3. Tidak ada narasi ekstensif

Di dalam naskah drama tidak ada narasi ekstensif seperti pada prosa atau cerita naratif karena dirancang untuk dipentaskan di atas panggung, bukan untuk dibaca seperti cerita.

Tujuan drama memberikan pengalaman langsung dan emosional kepada penonton melalui interaksi dan aksi karakter di atas panggung. Penekanan pada dialog dan tindakan menjadi kunci utama dalam naskah drama.

Drama adalah bentuk seni yang menekankan interaksi antara karakter dan aksi, bukan deskripsi atau narasi panjang. Narasi ekstensif dapat mengganggu pengalaman dramatis dan mengurangi kekuatan aksi panggung.

Unsur Teks Drama

Teks drama dibangun oleh unsur-unsur, yaitu intrinsik dan ekstrinsik.

1. Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik dalam drama meliputi:

1. Tema

Tema adalah pokok pikiran atau ide utama yang ingin disampaikan atau dikomunikasikan oleh penulis dalam sebuah karya sastra, termasuk dalam naskah drama. Biasanya, berupa nilai moral, pesan, pandangan hidup, atau isu-isu sosial yang ingin diungkapkan kepada pembaca atau penonton.

Di dalam naskah drama, tema dapat membahas berbagai aspek kehidupan manusia, seperti cinta, persahabatan, perjuangan, konflik, keadilan, kebajikan, dan banyak lagi. Unsur ini menjadi landasan utama dalam pengembangan cerita dan pembentukan karakter.

2. Konflik

Konflik merupakan salah satu unsur penting dalam naskah drama yang merupakan benturan atau ketegangan antara tokoh atau keadaan dalam cerita.

Teks drama dengan penekanan konflik internal terjadi di dalam diri tokoh. Ini bisa berupa perjuangan batin untuk mengatasi perasaan, dilema moral, atau friksi antara keinginan dan kewajiban.

Sedangkan konflik eksternal dapat berupa pertentangan antar tokoh, perbedaan pendapat, persaingan, atau situasi sulit yang dihadapi.

3. Karakter

Karakter dalam naskah drama merupakan tokoh fiksi yang terlibat dalam cerita. Setiap karakter memiliki ciri khas, kepribadian, latar belakang, dan peran berbeda.

Jenis karakter dalam naskah drama, antara lain:

1. Protagonis

Karakter utama yang menjadi fokus perhatian dan menghadapi konflik utama dalam cerita. Biasanya, memiliki peran mengundang empati pembaca atau penonton.

2. Antagonis

Karakter yang menentang protagonis dan menjadi sumber konflik dalam cerita. Sering kali berperan sebagai hambatan bagi tokoh utama.

3. Karakter pendukung

Tokoh-tokoh lain yang mendukung perjalanan cerita dan membantu mengembangkan karakter utama. Memiliki peran penting meskipun tidak menjadi pusat perhatian.

4. Karakter sampingan

Karakter yang mungkin tidak terlalu aktif, tetapi berkontribusi pada pengembangan latar belakang cerita. Biasanya hadir memberikan humor atau menyegarkan suasana.

4. Latar atau setting

Setting dalam naskah drama merujuk pada tempat dan waktu terjadinya cerita atau adegan dalam drama. Memberikan konteks dan situasi peristiwa dalam drama berlangsung. Pemilihan latar yang tepat dapat mempengaruhi suasana dalam cerita.

Latar tempat merupakan deskripsi atau gambaran mengenai lokasi cerita berlangsung. Ini bisa berupa lingkungan fisik seperti kota, desa, rumah, hutan, kantor, atau tempat lainnya yang menjadi panggung bagi adegan-adegan drama.

Sedangkan latar waktu bersifat kronologis, seperti pagi, siang, malam. Selain itu, juga dapat merujuk pada era atau periode tertentu. Misalnya, masa lalu, sekarang, atau masa depan.

5. Alur

Alur merupakan urutan peristiwa atau kejadian yang membentuk jalan cerita dari awal hingga akhir. Menunjukkan keterkaitan peristiwa satu sama lain, serta memaparkan perkembangan dan penyelesaian konflik selama pementasan drama.

Elemen penting dalam alur naskah drama, antara lain:

1. Pemaparan (Eksposisi)

Eksposisi teks drama adalah bagian awal di mana latar belakang cerita, karakter, dan situasi konflik diperkenalkan kepada penonton atau pembaca.

Biasanya, memberikan informasi tentang waktu, tempat, dan latar belakang sosial tokoh-tokoh dalam cerita sehingga penonton dapat lebih memahami konteks keseluruhan drama sebelum memasuki inti cerita.

2. Friksi

Friksi dalam naskah drama adalah ketegangan antara karakter yang dalam cerita. Ini dapat muncul dari perbedaan pendapat, tujuan, nilai-nilai, atau emosi yang berbeda.

Friksi seringkali digunakan untuk menciptakan konflik sehingga menjadi lebih menarik dan menghidupkan cerita.

3. Komplikasi

Komplikasi adalah momen ketegangan atau peristiwa yang memicu atau memperumit konflik utama dalam cerita.

Nah, komplikasi ini menjadi poin fokus dalam drama, dan menjadi landasan bagi perkembangan cerita selanjutnya menuju puncak konflik dan resolusi.

4. Klimaks

Klimaks dalam teks cerita adalah titik puncak ketegangan atau konflik di mana situasi mencapai tingkat ketegangan tertinggi sebelum mereda menuju penyelesaian cerita.

5. Resolusi

Penyelesaian atau penuntasan konflik. Di bagian ini karakter dapat mengalami perubahan atau pertumbuhan.

6. Dialog

Dialog teks drama merupakan percakapan antara karakter yang terjadi selama pementasan. Salah satu elemen penting yang membuat cerita menjadi hidup dan memperlihatkan interaksi antara tokoh.

Pemilihan kata dan ekspresi yang tepat dalam dialog sangat penting dalam menciptakan suasana dan menyampaikan pesan dengan efektif kepada penonton.

Dialog yang baik akan membantu menarik perhatian penonton dan menghidupkan cerita dalam pementasan drama.

7. Amanat

Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulis kepada penonton atau pembaca melalui cerita yang dibawakan dalam drama tersebut. Pesan tersebut terkandung dalam dialog atau aksi tokoh dalam drama.

Amanat dalam sebuah drama bisa mengajarkan tentang pentingnya persahabatan, kejujuran, pengorbanan, atau nilai yang ingin disampaikan oleh penulis kepada penonton untuk direnungkan dan diambil pelajarannya.

2. Unsur eksentrik

Unsur ekstrinsik teks drama adalah elemen-elemen di luar cerita yang mempengaruhi pertunjukan, seperti penataan panggung, kostum, pencahayaan, dan suara latar. Hal-hal ini berkontribusi pada pengalaman menyaksikan drama secara visual dan auditori.

Tata bahasa merupakan salah satu contoh unsur ekstrinsik naskah drama. Bahasa yang digunakan dalam dialog dapat menggambarkan sosial, budaya, dan konteks waktu dari cerita.

Selain itu, penerjemah juga masuk dalam unsur ekstrinsik. Untuk drama yang berasal dari bahasa asing, alih bahasa memungkinkan penonton untuk memahami cerita.

Contoh Teks Drama

Berikut adalah contoh naskah drama tentang keluarga:

Judul: “Harmoni Keluarga”

Pemeran:

Ayah – Budi

Ibu – Siti

Anak Pertama – Rina

Anak Kedua – Adi

Kakek – Slamet

Nenek – Mariam

Tetangga – Lisa

Di rumah sederhana dengan ruang tamu di tengah. Ayah, ibu, Rina, dan Adi sedang berkumpul.

Adegan 1: Permasalahan

Ayah: “Kenapa rumah ini selalu berantakan? Anak-anak, tolong bantu membersihkan!” [Marah]

Ibu: “Maaf, sayang. Aku sedang sibuk menyiapkan makan malam.”

Rina: “Aku masih nonton drama, Ayah. Nanggung kurang satu episode.”

Adi: “Aku ingin main game saja.”  [Mengabaikan]

Adegan 2: Kedatangan Kakek dan Nenek

Ketika situasi semakin kacau, kakek dan nenek tiba

Kakek: Hai, anak-anakku!

Nenek: Apa yang terjadi di sini?

Ayah: “Semuanya kacau, Kakek. Anak-anakku tidak pernah membantu di rumah.” (Berbicara dengan nada frustasi)

Nenek: “Rina, nak, tolong bantu ibu dan Ayah. Itu akan membantu mereka sangat.”  (Menyentuh pundak Rina)

Kakek: “Adi, kamu juga harus membantu keluargamu. Itu adalah tanggung jawabmu.” (Menyentuh pundak Adi)

Adegan 3: Pembelajaran

Kakek dan nenek duduk bersama anak-anak, memberikan pelajaran tentang pentingnya keluarga.

Kakek: “Keluarga adalah tempat cinta dan dukungan. Kalian harus saling membantu dan mendukung satu sama lain.”

Nenek: “Ayah dan ibu bekerja keras untuk keluarga. Kalian harus menghargai itu dengan membantu dan berkomitmen untuk menjadi bagian dari keluarga yang harmonis.”

Adegan 4: Kesadaran dan Perubahan

Anak-anak mulai menyadari kesalahan mereka dan berjanji untuk berubah.

Rina: “Maaf, Ayah dan Ibu. Aku akan membantu membersihkan rumah dan menyelesaikan tugas sekolah dengan baik.”

Adi: “Aku juga akan berusaha membantu.” [Menyesal]

Ayah: “Itu sangat baik, anak-anak.” [Tersenyum]

Ibu: “Kami adalah satu keluarga yang kuat. Mari jadikan rumah ini tempat cinta dan kebahagiaan.”  (Berkata dengan penuh kasih)

Adegan 5: Kesatuan Keluarga

Lisa datang untuk membantu keluarga Budi.

Lisa: “Halo, apakah aku bisa membantu?”

Ayah: Tentu saja, Lisa. Kami adalah keluarga yang saling peduli dan tolong-menolong. [Tersenyum]

Anggota keluarga Budi.dan Lisa bekerja bersama membersihkan rumah dan menyiapkan makan malam.

Tamat.

Penutup

Teks drama adalah bentuk karya sastra untuk menyampaikan pesan moral, emosi, serta pemahaman tentang kehidupan manusia dalam bentuk teatrikal. Dialog dan aksi karakternya mampu membawa penonton dalam petualangan batin yang menyenangkan.

Baca Juga: