Doa Ziarah Kubur – Ziarah kubur dalam islam merupakan salah satu ritual yang sering dilakukan terutama pada saat saat tertentu seperti akan datang dan berpisahnya bulan Ramadhan.
Atau berkunjung ke makam para ulama dan waliyullah untuk mengharapkan barokah dari leluhur yang sholih.
Atau juga mendatangi makam para ‘alim yang dikeramatkan dan tiada lain hanya mengharap barokah dari ‘Alim yang didatangi.
Karena pada dasarnya para waliyullah dan ‘alimnya Allah tidaklah mati, beliau masih hidup dan menjadi wasilah terkabulnya doa orang-orang yang mewasilahinya.
Dalam praktik ziarah kubur biasanya ada peramalan-peramalan yang disebut dengan doa ziarah kubur. Untuk lebih jelasnya simak dalam artikel ini bacaan doa ziarah kubur secara umum yang sering dibaca ketika berziarah.
Tata Cara Doa Ziarah Kubur
Untuk melaksanakan ziarah kubur tidaklah sembarangan ada tata caranya yang perlu diketahui oleh seorang muslim yang akan berziarah.
Karena masih banyak juga umat muslim ketika sudah berada didepan makam yang dituju ada rasa kebingungan harus bagaimana dan apa yang dibaca.
Apabila hal tersebut terjadi kasihan dengan almarhum yang menunggu doa dari ahli keluarganya. Namun sayangnya keluarga dari almarhum tersebut tidak tau caranya.
Padahal cara untuk berbakti kepada kedua orang tua yang sudah meninggal salah satunya adalah mendoakan mereka, terutama bagi anak sholih.
Tidak ada lagi yang diharapkan kecuali jariah atas doa yang disampaikan oleh manusia yang masih hidup dan doa tersebut diterima oleh Allah SWT.
Simak berikut dibawah ini tata cara doa ziarah kubur yang benar agar tidak menjadi petaka bagi mayit atau almarhum.
Memberikan Salam Kepada Ahli Kubur
Meskipun secara dhohir orang yang sudah meninggal tidak nampak lagi kehidupan nyatanya. Karena sudah pindah alam yang berbeda dengan manusia yang masih hidup.
Akan tetapi sebenarnya penghuni kubur itu hidup dan dapat menyaksikan siapa-siapa yang datang dan hadir untuk berziarah.
Mengucapkan salam kepada ahli kubur merupakan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, karena beliau SAW telah mengajarkan kepada umatnya.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
يا رسول الله : كيف أقول لهم – ( يعني أهل القبور ) – قال : قولي السلام على أهل الديار من المؤمنين والمسلمين ويرحم الله المستقدمين منا والمستأخرين وإنا إن شاء الله بكم للاحقون رواه مسلم 974 .
Artinya :
Wahai Rasulullah, bagaimana saya ucapkan kepada mereka (ahli kubur) ?. beliau menjawab: “Katakanlah: “Keselamatan bagi tuan rumah ini dari kalangan orang-orang beriman dan kaum muslimin. Semoga Allah merahmati mereka yang telah mendahului kami, dan mereka yang akan datang, dan sungguh kami dengan kehendak Allah akan menyusul kalian”. (HR. Muslim: 974)
Berwasilah Kepada Allah, Rasulullah Dan Waliyullah
Setelah mengucapkan salam ketika masuk ke area pemakaman, dengan niat memberi salam kepada Ahli kubur. Maka selanjutnya seorang muslim tersebut berwasilah kepada Allah, Nabi dan para ‘Alim.
Biasanya beberapa wasilah tersebut dibaca dan dikenal dengan sebutan hadoroh, Contoh : Ila hadroti sayyidina muhammad SAW dan seterusnya….
Dalam sela-sela hadoroh yang dibaca maka ada surat Al-Fatihah yang juga mengiringi hadoroh tersebut, ditujukan kepada ahli kubur.
Membaca Surat Al-Fatihah
Selain membaca hadoroh untuk para nabi dan Rasul serta para ‘Alim. Maka siapkan juga hadoroh untuk maqom yang diziarahi, misal fulan bin fulan Alfaaatihah….
Cara membaca surat Al-Fatihahnya diselingi dengan bacaan hadoroh seperti yang telah dicontohkan diatas.
Adapun bacaan surat Al-Fatihah seperti dibawah ini :
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm(i).
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn(a).
Segala puji bagi Allah, Tuhan) semesta alam
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
Ar-raḥmānir-raḥīm(i).
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
Māliki yaumid-dīn(i).
Pemilik hari Pembalasan.2)
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn(u),
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ
Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm(a).
Bimbinglah kami ke jalan yang lurus,3)
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ
Ṣirāṭal-lażīna an‘amta ‘alaihim, gairil-magḍūbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn(a).
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.
Membaca Sebagian Ayat Al-Qur’an Surat Al-baqoroh : 1-5
Setelah membaca hadoroh dan membaca Al-Fatihah maka dilanjutkan dengan membaca sebagian ayat Al-Qur’an surat Al-Baqoroh : 1-5.
Adapun bacaan ayat tersebut dapat dilihat dibawah ini :
الۡمّۡ ۚ
Alif Lām Mīm.
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a).
Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,
الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ
Al-lażīna yu’minūna bil-gaibi wa yuqīmūnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqūn(a).
(Yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,
وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ
Wal-lażīna yu’minūna bimā unzila ilaika wa mā unzila min qablik(a), wabil-ākhirati hum yūqinūn(a).
Dan mereka yang beriman pada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada (Nabi Muhammad) dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat.
اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Ulā’ika ‘alā hudam mir rabbihim wa ulā’ika humul-mufliḥūn(a).
Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Membaca Ayat Kursi
Setelah membaca surat Al-Baqoroh ayat 1-5 maka dilanjutkan dengan membaca ayat kursi tentunya dengan hati yang tulus ikhlas.
Adapun bacaan ayat kursi dapat dilihat dibawah ini :
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Latin :
Allahu la ilaha illa khawal hayyul qayyum, la tahuzuhu sinnatun wa la naum. Laahu ma fi ssammavati wa ma fil ardu, man zallazi yashfa’u indahu illa biiznihi, ya’alamu ma aoin aydihim wa ma zulfahum, wa la juhituna fiveshein min” ilmihi illa bima shaa wasi’a kursiyuhu ssammvati wal ard, wa la yaduhu hifzuhuma wa khawal ‘aliul ‘azyim.
Artinya :
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Luasnya Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Membaca Surat Al-Baqoroh Ayat 284-286
Jika ayat kursi sudah dibaca maka selanjutnya terkait tatacara doa ziarah kubur adalah membaca surat Al-Baqarah ayat 284-286.
Berikut dibawah ini bacaannya :
لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ
Bacaan Latin Surat Al-Baqoroh Ayat 284-286
Lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ(i), wa in tubdū mā fī anfusikum au tukhfūhu yuḥāsibkum bihillāh(u), fayagfiru limay yasyā’u wa yu‘ażżibu may yasyā'(u), wallāhu ‘alā kulli syai’in qadīr(un).
Āmanar-rasūlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu’minūn(a), kullun āmana billāhi wa malā’ikatihī wa kutubihī wa rusulih(ī), lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih(ī), wa qālū sami‘nā wa aṭa‘nā, gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr(u).
Lā yukallifullāhu nafsan illā wus‘ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu’ākhiżnā in nasīnā au akhṭa’nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣran kamā ḥamaltahū ‘alal-lażīna min qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih(ī), wa‘fu ‘annā, wagfir lanā, warḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal qaumil-kāfirīn(a).
Terjemahan Surat Al-Baqoroh Ayat 284-286
Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah memperhitungkannya bagimu. Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa pun yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.”
Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”
Dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq Dan Annas Sampai Tahlil.
Membaca Doa Ziarah Kubur
Apabila semua rangkaian peramalan diatas sudah selesai, maka yang terakhir adalah membaca doa ziarah kubur.
Salah satu doanya adalah seperti dibawah ini :
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِههِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ
Latin :
Allahummaghfirlahu war hamhu wa’fu ‘anhu wa ‘aafìhii, wa akrim nuzuulahu wawassi’ mudkholahu, waghsilhu bimaa’i wats-tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathaaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa qihi fitnatal qabri wa ‘adzaban naar.
Artinya :
“Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), istri yang lebih baik dari isterinya. Dan jagalah ia dari fitnah kubur dan azab neraka.” (HR Muslim).
Keutamaan Membaca Doa Ziarah Kubur
Membaca doa ziarah kubur merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam, bahkan dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Tentunya jika demikian doa ziarah kubur memiliki berbagai keutamaan dan manfaat yang didapatkan oleh pembaca maupun yang diziarahi.
Berikut dibawah ini beberapa manfaat membaca doa ziarah kubur antara lain :
Mengingat Akan Akhirat
Ziarah kubur mengingatkan seorang hamba akan kenyataan bahwa setiap manusia kembali kepada Allah dan menghadap pada perhitungan amal di akhirat. Hal ini membantu menguatkan kesadaran akan tujuan hidup yang sebenarnya bukanlah didunia.
Mendoakan Orang Yang Meninggal
Dengan membaca doa khusus untuk orang yang telah meninggal, maka seorang muslim memohonkan rahmat, ampunan, dan tempat yang baik di sisi Allah bagi mereka.
Doa ini dapat membantu arwah orang yang meninggal yang saat ini dialam kubur atas pahala bacaan Qur’an Dzikir dan sholawat sebagai rentetan peramalan.
Pengingat Kematian
Ziarah kubur adalah pengingat yang kuat tentang kematian. Menghadap langsung pada kuburan mengingatkan akan kenyataan bahwa hidup ini sementara dan harus siap menghadapi kematian kapan saja.
Menyumbangkan Keberkahan
Memberikan doa kepada orang yang telah meninggal merupakan bentuk sumbangan yang bernilai. Doa yang dipanjatkan dapat menjadi sebab bagi ahli kubur mendapatkan keberkahan.
Penghapusan Dosa
Dalam doa ziarah kubur, seseorang memohonkan pengampunan dosa bagi orang yang telah meninggal. Dalam memohonkan ampunan untuk orang lain, tentu juga diharapkan mendapatkan ampunan dari Allah atas dosa-dosa diri sendiri.
Baca Juga :
Baca Juga :