Asimiliasi adalah bercampurnya dua kebudayaan atau lebih menghasilkan budaya atau kultur baru. Biasanya asimilasi terbentuk karena adanya budaya asal yang melebur dengan budaya lain sehingga terbentuk budaya baru. Salah satu contoh asimiliasi adalah musik dangdut yang terkenal di Indonesia.
Kemudian asimiliasi ini menimbulkan sifat khas dari unsur kebudayaan dari beberapa golongan menjadi kebudayaan yang sifatnya campuran. Syarat terbentuknya asimilasi adalah pegaulan antarindividu, sejumlah kelompok dengan kebudayaan berbeda dan kelompok yang saling menyesuaikan diri.
Terbentuknya asimilasi juga ditentukan oleh anggota kelompok yang mampu untuk bersosialisasi dan beinteraksi. Kajian ini dibahas dalam ilmu sosiologi yang mempelajri ikatan di antara manusia, dan nantinya berpotensi membentuk asimilasi.
Definisi Asimilasi
Sebelum membahas contoh asimilasi lebih lanjut, kamu harus tahu dulu apa itu asimilasi. Asimilasi merupakan pembaharuan sebuah kebudayaan yang diikuti dengan hilangnya ciri khas budaya asli, kemudian terbentuklah kebudayaan baru dengan identitas yang baru pula.
Kebudayaan baru ini tentunya mempunyai ciri khasnya sendiri yang merupakan perpaduan dari kedua budaya asalnya. Asimilasi ini biasanya muncul jika beberapa golongan masyarakat dengan latar belakang budaya berbeda bergaul secara intensif dalam waktu yang cukup lama.
Dengan begitu, mereka saling membaur dan perlahan-lahan menggabungkan budaya meskipun terdapat perbedaan yang signifikan. Untuk mengurangi perbedaan tersebut, asimilasi menawarkan usaha untuk mempererat hubungan, sikap dan perasaan dengan mengutamakan tujuan mereka bersama.
Selain itu asimilasi juga menjunjung sikap toleransi dan sifat keterbukaan, sehingga perselisihan di antara golongan yang berbeda dapat diminimalisir. Hal ini disebabkan oleh konflik yang terjadi dalam proses penggabungan beberapa budaya akan menghambat munculnya budaya baru.
Definisi asimilasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah perpaduan atau peleburan sifat budaya asli dengan budaya yang ada di lingkungan sekitar. Di samping itu, asimilasi juga berhubungan dengan adat istiadat dari budaya, sehingga nantinya akan membentuk adat istiadat baru.
Ciri-ciri Terjadinya Asimilasi
Contoh asimilasi berkaitan dengan bagaimana ciri-ciri dari penggabungan budaya tersebut. Menurut buku Komunikasi Lintas Budaya, asimilasi mempunyai ciri-ciri sederhana sebagai berikut.
1. Berkurangnya Perbedaan
Ciri-ciri pertama ini disebabkan oleh usaha-usaha yang bertujuan untuk mengurangi dan menghilangkan perbedaan dari individu atau kelompok. Artinya, dalam proses asimilasi mereka akan menggabungkan persamaan budaya yang dimiliki sehingga lebih mudah untuk bergabung.
2. Mempererat Kesatuan Tindakan
Dalam penerapannya, budaya atau golongan yang bergabung saling mempererat tindakan dan sikap mereka untuk mencapai tujuan bersama. Bahkan mereka mampu untuk mennyatukan perasaan demi mencapai tujuan asimilasi.
3. Interaksi yang Efektif
Masing-masing individu yang bergabung dalam kelompok tentunya melakukan interaksi secara langsung dan efektif. Interaksi ini pastinya dilakukan secara terus menerus untuk menghindari mis-komunikasi yang menghambat perpaduan tiap budaya.
4. Tindakan untuk Meninjau Budaya
Ciri-ciri selanjutnya adalah tindakan seseorang dalam memberikan peninjauan terhadap kebudayaan sehingga kepentingan umum dapat terwujud dengan cepat. Dalam melakukan peninjauan ini, individu harus mampu mengakomodasi keinginan bersama selama hidup dengan masyarakat lainnya.
Jenis-jenis dan Contoh Asimilasi di Masyarakat
Dengan melihat beberapa jenis asimilasi berikut ini, kamu dapat mengatahui apa saja contoh asimilasi yang ada di sekitarmu.
1. Asimilasi Budaya
Asimilasi budaya adalah proses adopsi nilai, dogma, ideologi, kepercayaan, bahasa dan sistem yang menjadi simbol dari suatu etnik tertentu. Etnik ini dibentuk dengan adanya kandungan nilai, ideologi yang dianut dan kepercayaan dogma.
Definisi lain dari asimilasi bidaya adalah perpaduan budaya yang mempunyai perbedaan masing-masing, sehingga menghasilkan budaya baru dengan hilangnya ciri khas buadaya asli tersebut. Berbaurnya kedua budaya ini mengakibatkan terjadinya penyerapan budaya dari luar.
Akibatnya budaya tersebut menyatu dalam struktur yang sama dan menerima kebudayaan baru. Contoh asimilasi budaya adalah program transmigrasi (perpindahan penduduk) yang terjadi di Riau pada masa Orde Baru yang bertujuan untuk meratakan jumlah penduduk di Indonesia.
Dampak dari transmigrasi ini tentunya adalah asimilasi, karena penduduk asli Riau berinteraksi secara intensif dengan masyarakat yang baru saja datang ke sana. Apalagi dengan kemiripan budaya Indonesia, masyarakat pun mudah untuk beradaptasi dan menggabungkan budaya mereka.
2. Asimilasi Struktural
Asimilasi struktural adalah bercampurnya dua komponen berbeda di dalam lembaga sosial dengan mempertimbangkan unsur yang berhubungan dengan masyarakat. Artinya, jenis asimilasi ini merujuk pada interaksi sosial yang mengindikasikan lembaga formal yang ada di pemerintah.
Contoh asimilasi struktural adalah sistem pemerintahan Indonesia, yang dipimpin oleh presiden atau presidensial dan ditentukan melalui pemilu. Dalam sejarahnya, Indonesia pernah dipimpin oleh raja yang absolut, namun karena adanya asimilasi struktural pemimpin Indonesia ditentukan dengan cara pemilu.
3. Asimilasi Perkawinan
Asimilasi perkawinan merupakan suatu bentuk penyesuaian masyarakat yang melangsungkan pernikahan dengan cara legal dan sah menurut agama sehingga lahirlah keturunan baru. Adanya perpaduan dari kedua mempelai ini pastinya menciptakan budaya baru.
Ikatan cinta yang terbentuk turut mewujudkan kolaborasi kasih sayang karena mereka memilih untuk hidup bersama. Contoh asimilasi perkawinan adalah bercampurnya dua suku bangsa, misalnya mempelai wanita berasal dari Padang dan pria berasal dari Jakarta.
Tentunya kedua daerah tersebut memiliki perbedaan yang signifikan dari segi budaya, karena adanya perkawinan maka mereka akan tinggal dalam waktu yang lama. Dengan demikian, anak-anak mereka pun terbiasa dengan budaya dari ayah dan ibunya, inilah contoh dari asimilasi perkawinan tersebut.
4. Asimilasi Linguistik
Asimiliasi linguistik berhubungan dengan bercampurnya beberapa komponen bahasa yang dipakai oleh masayarakat. Adanya perpaduan ini bertujuan untuk memudahkan adaptasi dengan peradaban yang terus terjadi seiring berjalannya waktu.
Munculnya asimilasi lingustik dapat dilihat pada penekanan dari kata dan tata bahasa. Seperti yang dapat dilihat sekarang ini banyak muncul bahasa gaul, istilah alay dan berbagai macam bahasa baru lainnya. Contoh asimilasi linguistik adalah peran manusia saat bergabung dalam suatu komunitas.
Individu yang bergabung dalam suatu komunitas dengan anggota dari berbagai daerah akan mengalami asimilasi bahasa. Tentunya kamu akan terbiasa menggunakan bahasa mayoritas yang digunakan karena sering diucapkan.
5. Asimilasi Sikap Resepsional
Asimilasi sikap resepsional maksudnya adalah gabungan budaya yang dilakukan oleh sekelompok etnik dengan mengurangi sikap diskriminatif seperti stereotip, stigma, dan label terhadap etnik dan budaya lain.
6. Asimilasi Arsitektur
Asimilasi arsitektur adalah perpaduan konstruksi bangunan atau area yang dijalankan untuk masyarakat sehingga dapat membantu mereka untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Fungsi asimilasi ini untuk mendekati hubungan komponen kehidupan dan membentuk pola kebudayaan berbeda.
Pada saat ini banyak ditemukan arsitektur bangunan yang lebih modern tanpa menghilangkan bentuk bangunan khas Indonesia. Bangunan tersebut masih terbuat dari bahan-bahan lokal meskipun merujuk pada desain negara lain yang lebih modern.
7. Asimilasi Kewarganegaraan
Asimiliasi ini maksudnya adalah penggabungan kelompok tertentu dengan memakai nilai-nilai dasar kebudayaan ke dalam dunia politik, pemerintahan, hingga kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini juga berkaitan dengan undang-undang yang berlaku.
8. Asimilasi Identifikasi
Asimiliasi identifikasi adalah penggabungan budaya individu dengan mengidentifikasinya dari suatu kelompok, kemudian mencipatakan identitas pribadi mereka sehingga dapat berpartisipasi untuk menanamkan penaruh mereka dalam institusi sosial.
9. Asimilasi Agama
Asimilasi agama adalah perpaduan yang dilakukan karena adanya perbedaan keyakinan. Akan tetapi perpaduan ini bukan pada ajarannya, melainkan penyelanggaran ibadah yang dilakukan tidak mempengaruhi nilai dan inti agama yang dianut.
Contoh asimilasi agama adalah acara penyelenggaraan 40 hari kematian seseorang yang sudah meninggal. Acara seperti ini merupakan tradisi agama Hindu, namun juga dikerjakan oleh penganut agama Islam karena tradisi dari leluhur mereka.
Tidak hanya 40 hari saja, dalam Islam juga banyak orang yang membuat acara tasyakuran atau berduka pada hari ke-3, 7 dan 40 hari yang identik dengan agama Hindu tersebut.
Contoh Asimilasi Lainnya
Contoh lain perpaduan beberapa budaya ini adalah munculnya musik dangdut yang merupakan perpaduan antara musik tradisional Indonesia dengan musik India. Sekarang dapat dilihat bahwa musik dangdut disebut sebagai musik paling berpengaruh di Indonesia.
Selain itu, juga ada budaya zina atau hubungan sebelum menikah yang disebut dengan pacaran. Padahal budaya ini sebenarnya bukanlah budaya asli Indonesia melainkan tradisi orang Barat. Masyarakat Indonesia juga banyak yang mengikuti kebiasaan budaya asing untuk mengenakan bikini di pantai.
Kemudian juga ada kebiasaan makan dengan sendok dan garpu yang merupakan budaya dari kaum elit Eropa ketika menyantap makanan. Oleh karena peristiwa penjajahan dan seringnya interaksi dengan orang Eropa, budaya makan ini pun juga diterapkan di Indonesia.
Faktor-faktor Terbentuknya Asimilasi
1. Faktor Pendorong
Faktor pertama adalah faktor pendorong yang menjadi latar belakang mengapa asimilasi dapat terbentuk. Dapat dilihat dari contoh asimilasi tersebut bahwa peran dan partisipasi anggota kelompok sangat berpengaruh.
Adapun faktor-faktor tersebut adalah faktor toleransi, kesamaan, simpati, hubungan budaya, amalgamasi dan faktor ekonomi. Dengan kesamaan dari berbagai faktor tersebut, asimilasi akan lebih cepat terbentuk karena hubungan antar kelompok makin erat.
Terutama faktor toleransi yang mendukung kelompok minoritas untuk mampu menghilangkan identitasnya sehingga kelompok mayoritas dapat menerima mereka dengan baik. Komunikasi pun akan terjalin dengan baik dan timbulnya budaya baru akan lebih cepat.
2. Faktor Penghambat
Berikutnya adalah faktor penghambat atau penghalang terjadinya asimilasi. Contohnya adalah adanya kelompok yang terasing seperti kelompok minoritas yang tidak mampu menerima keberadaan kelompok mayoritas.
Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan serta banyaknya prasangka negatif terhadap kebudayaan yang baru. Adanya perbedaan seperti ciri fisik, warna kulit, rambut atau yang berkaitan dengan RAS masih menjadi permasalahan sensitif di kalangan masyarakat.
Masyarakat pun masih banyak yang takut terganggu dengan kelompok penguasa asing sehingga banyak terjadi penolakan hubungan. Golongan minoritas pada umumnya lebih suka untuk berpegang teguh pada prinsip mereka tanpa keinginan menerima kebudayaan baru.
Dengan begitu, asimilasi akan lebih sulit terbentuk karena kurangnya kerja sama dan komunikasi yang tidak intensif. Kesimpulannya, asimilasi hanya dapat terbentuk apabila kelompok yang ingin bergabung mempunyai tujuan yang sama dalam banyak hal.
Mengetahui contoh asimilasi berguna untuk membantu kamu dalam memahami kenapa banyak budaya yang bergabung menjadi satu. Muncul asimilasi pastinya memberikan keuntungan pada masing-masing kelompok karena lebih mudah untuk mencapai tujuan bersama.
Jika tidak mau menerima asimilasi ini, maka kelompok tersebut cenderung akan lebih tertinggal dan sulit untuk maju. Adanya asimilasi membantu mereka dalam menemukan hal baru, menciptakan kehidupan baru yang lebih baik dan mengembangkan pola pikir.
Baca Juga: