Oksigen dalam Darah akan Diangkut oleh Apa? Ini Jawabannya!

Oksigen dalam darah akan diangkut oleh sebuah mekanisme yang menjadi kunci bagi kelangsungan hidup manusia. Proses ini penting bagi setiap sel tubuh untuk mendapatkan oksigen yang diperlukan agar dapat berfungsi optimal.

Dimana oksigen akan diedarkan ke seluruh jaringan tubuh melalui darah. Proses tersebut dilakukan melalui mekanisme yang melibatkan molekul protein bernama hemoglobin dalam sel darah merah.

Untuk memahaminya lebih jelas, yuk simak pembahasan tentang mekanisme pengangkutan oksigen oleh sel darah merah di bawah ini!

Oksigen dalam Darah akan Diangkut oleh Apa?

Oksigen-dalam-Darah-akan-Diangkut-oleh-Apa

Manusia membutuhkan pasokan oksigen yang cukup supaya bisa hidup dengan baik. Seperti yang kita tahu, oksigen didapatkan dari udara yang kita hirup sehari-hari.

Umumnya, manusia membutuhkan sekitar 300 ml oksigen setiap harinya. Namun, kebutuhan tubuh terhadap oksigen dapat berubah tergantung pada tingkat aktivitas, berat badan, dan usia.

Untuk menjaga fungsi organ tubuh berjalan dengan baik, maka oksigen harus disalurkan ke seluruh tubuh melalui darah.

Diketahui, sekitar 97% oksigen dalam darah akan diangkut oleh eritrosit atau sel darah merah. Proses tersebut melibatkan senyawa protein yang disebut hemoglobin.

Proses pengikatan dan pelepasan oksigen dalam darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kadar oksigen, tekanan oksigen, serta kadar karbondioksida di dalam tubuh, yang terjadi secara difusi.

Bagaimana Mekanisme Pengangkutan Oksigen?

Bagaimana-Mekanisme-Pengangkutan-Oksigen

Dari pembahasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa oksigen dalam darah akan diangkut oleh sel darah merah melalui hemoglobin. Lantas bagaimana proses pengangkutan oksigen dalam darah? Berikut penjelasannya.

1. Proses Penghirupan Oksigen melalui Hidung

Mekanisme pengangkutan oksigen dimulai dengan proses pernapasan saat seseorang menghirup oksigen melalui hidung. Oksigen kemudian bergerak melalui trakea atau batang tenggorokan yang menghubungkan dengan paru-paru.

Di paru-paru, trakea bercabang menjadi dua bronkus yang menuju paru-paru kanan dan kiri. Udara akhirnya mencapai alveolus di paru-paru.

2. Proses Pengikatan Oksigen dalam Alveolus

Alveolus adalah struktur berbentuk kantung yang terdapat di ujung akhir bronkiolus di paru-paru. Di sinilah terdapat kapiler, yaitu pembuluh darah kecil yang bertugas melakukan pertukaran antara oksigen dan karbondioksida.

Setelah oksigen masuk ke dalam kapiler, oksigen akan diikat oleh sel darah merah melalui metaloprotein bernama hemoglobin. Hemoglobin berperan penting dalam mengangkut oksigen dari paru-paru menuju ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh.

3. Proses Pengangkutan Oksigen dalam Darah

Oksigen yang masuk ke tubuh manusia akan disimpan dalam bentuk terikat pada hemoglobin, yang kemudian akan dibawa melalui pembuluh arteri ke berbagai sel tubuh manusia.

Dimana proses tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti jumlah oksigen yang masuk ke tubuh, jumlah karbon dioksida dalam tubuh, hingga tekanan oksigen.

Selain itu, sel darah merah juga melepaskan oksigen dari hemoglobin dan menyebarkannya ke sel-sel jaringan, di mana oksigen digunakan untuk menghasilkan energi.

Pada saat bersamaan, sel darah merah juga mengambil karbon dioksida yang merupakan limbah dari sel-sel dan membawanya dalam aliran darah.

Pentingnya Oksigen dalam Tubuh Manusia

Oksigen merupakan unsur penting bagi kehidupan, meskipun tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Tubuh manusia mendapatkan berbagai manfaat dari oksigen yang masuk ke dalamnya.

Berikut adalah beberapa pentingnya oksigen dalam tubuh manusia:

1. Mendukung Sistem Pernapasan

Keberadaan oksigen sangat dibutuhkan dalam proses pernafasan pada makhluk hidup, termasuk manusia. Sebab, oksigen berperan dalam memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Jika kekurangan oksigen dalam darah, maka akan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh.

Ketika kita menghirup udara yang mengandung oksigen, oksigen tersebut masuk ke paru-paru melalui saluran pernapasan. Di paru-paru, oksigen berdifusi ke dalam pembuluh darah kapiler, kemudian diangkut oleh sel darah merah ke seluruh tubuh.

2. Membantu Sistem Peredaran Darah

Selain itu, oksigen juga sangat mempengaruhi sistem peredaran darah. Sebab, tubuh membutuhkan sekitar 90% kadar oksigen di dalam darah agar memudahkan manusia untuk bernafas.

Oksigen dalam darah akan diangkut oleh sel darah merah yang akan membantu dalam memompa darah ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah.

Darah yang kaya oksigen akan mengalir ke berbagai organ dan jaringan tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen mereka, yang merupakan hal penting bagi fungsi-fungsi biologis yang optimal.

3. Produksi Energi untuk Tubuh

Peran oksigen yang tak kalah penting adalah membantu proses respirasi seluler. Di mitokondria sel, oksigen berinteraksi dengan nutrisi yang dipecah, seperti glukosa, dan menghasilkan energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP).

ATP merupakan sejenis energi yang digunakan oleh sel-sel tubuh untuk menjalankan berbagai aktivitas, mulai dari gerakan hingga fungsi organ internal.

4. Mendukung Fungsi Sel-Sel Tubuh Manusia

Setiap sel tubuh memerlukan oksigen untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Sebab, oksigen ibarat bahan bakar utama bagi sel-sel tubuh untuk menjaga keberlangsungan hidup dan fungsi sel dalam tubuh manusia.

Misalnya, sel-sel otot memerlukan oksigen untuk berkontraksi dan bergerak, sel-sel saraf memerlukannya untuk mengirimkan sinyal listrik, dan sel-sel hati memerlukannya untuk berfungsi dalam proses detoksifikasi dan metabolisme.

5. Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh

Terakhir, oksigen juga memiliki peran dalam dukungan sistem kekebalan tubuh. Beberapa sel kekebalan tubuh, seperti makrofag, memerlukan oksigen dalam proses fagositosis, yaitu menelan dan menghancurkan benda asing atau patogen dalam tubuh.

Sel kekebalan tubuh lainnya juga memanfaatkan oksigen dalam produksi senyawa-senyawa penting yang membantu melawan infeksi dan menjaga kesehatan tubuh.

Fungsi dan Peran Sel Darah Merah bagi Tubuh

Setelah mengetahui tentang mekanisme oksigen dalam darah akan diangkut oleh eritrosit atau sel darah merah, tentunya kamu juga perlu memahami tentang apa saja fungsi dan peran sel darah merah untuk kelangsungan hidup manusia.

Berikut adalah beberapa fungsi dan peran utama sel darah merah bagi tubuh:

1. Membentuk Oksihemoglobin

Sel darah merah memiliki peran utama dalam membentuk oksihemoglobin. Oksihemoglobin adalah kompleks molekul hemoglobin yang mengikat oksigen secara erat.

Oksihemoglobin terbentuk ketika oksigen yang masuk ke paru-paru berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah di alveolus. Proses ini memungkinkan oksigen diangkut melalui darah ke seluruh tubuh.

2. Menyuplai Oksigen ke Sel-Sel

Selain itu, eritrosit juga berfungsi sebagai pengantar utama oksigen ke sel-sel tubuh. Setelah membentuk oksihemoglobin, sel darah merah membawa oksigen melalui pembuluh darah kapiler ke berbagai jaringan dan organ tubuh.

Di tempat ini, oksigen tersebut dilepaskan dari molekul oksihemoglobin untuk memenuhi kebutuhan oksigen sel-sel dan mendukung proses respirasi seluler yang penting untuk produksi energi.

3. Mengangkut Oksigen

Peran utama sel darah merah adalah sebagai pengangkut oksigen. Seperti yang telah dijelaskan, oksigen dalam darah akan diangkut oleh sel darah merah melalui hemoglobin.

Hemoglobin dapat membawa hingga empat molekul oksigen pada setiap molekulnya, sehingga sel darah merah dapat mengangkut dan mengantarkan banyak oksigen sekaligus melalui aliran darah.

4. Membawa Karbon Dioksida

Sel darah merah juga berfungsi membawa karbon dioksida dari sel dan jaringan tubuh karena proses metabolisme dan gas lainnya. Karbon dioksida diangkut oleh sel darah merah dan dibawa ke tempat pembuangan atau penampungan seperti paru-paru.

Secara keseluruhan, proses ini memastikan bahwa karbon dioksida yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh, dibawa kembali ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh, serta memastikan kelancaran proses pernapasan.

5. Memelihara Keseimbangan Asam Basa

Sel darah merah memiliki peran krusial dalam memelihara keseimbangan asam basa dalam tubuh. Hemoglobin bertindak sebagai buffer, membantu mengatur pH darah agar tetap dalam kisaran yang normal.

Ketika pH darah cenderung asam, hemoglobin mampu menangkap ion hidrogen (H+) untuk membantu menetralkannya. Sebaliknya, ketika pH darah cenderung basa, hemoglobin akan melepaskan ion hidrogen untuk membantu mempertahankan keseimbangan pH yang tepat.

Cara Mengoptimalkan Kadar Oksigen dalam Darah

Mengoptimalkan kadar oksigen dalam darah sangat penting untuk kesehatan dan kinerja tubuh secara keseluruhan. Setiap orang memiliki kebutuhan oksigen yang berbeda tergantung pada usia, jenis kelamin, dan berat badan.

Kendati demikian, terdapat cara yang sama untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah. Adapun cara tersebut meliputi:

1. Melatih Pernapasan Dalam

Salah satu cara termudah untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah adalah melatih pernapasan dalam. Kamu hanya perlu menghirup napas secara dalam di udara yang segar dan menghembuskannya secara perlahan.

Selain itu, pernapasan dalam seperti pernapasan diafragma, juga dapat membantu memperluas kapasitas paru-paru dan meningkatkan aliran oksigen ke seluruh tubuh.

2. Mengonsumsi Makanan Kaya Antioksidan

Supaya oksigen dalam darah dapat meningkat dengan baik, maka sebaiknya kamu rutin mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan.

Selain itu, makanan antioksidan juga dapat membantu melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh dan meningkatkan kualitas oksigen dalam tubuh.

Beberapa makanan yang mengandung antioksidan dapat ditemukan pada buah beri, anggur, wortel, kacang merah, kurma, jambu biji, paprika, delima, dan tomat.

3. Berolahraga Secara Rutin

Olahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan kapasitas paru-paru. Aktivitas fisik yang teratur juga akan meningkatkan kebutuhan tubuh akan oksigen, sehingga tubuh akan lebih efisien dalam memproses oksigen.

Salah satu jenis olahraga yang disarankan adalah latihan aerobik. Sebab, aktivitas ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus membantu sel-sel tubuh mendapatkan pasokan oksigen dengan lebih baik.

4. Mengurangi Kebiasaan Membungkuk

Mengurangi kebiasaan membungkuk dapat membantu memastikan paru-paru dapat berfungsi secara optimal. Sebab, oksigen dalam darah akan diangkut oleh sel darah merah, sehingga fungsi organ tubuh harus bekerja dengan optimal.

Membungkuk secara terus-menerus dapat menyumbat oksigen dan mengurangi kadar oksigen dalam darah. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga posisi tubuh yang tegak, baik saat duduk maupun berdiri.

5. Posisi Tidur dengan Teknik Proning

Proning adalah posisi tidur untuk meningkatkan oksigen dalam darah. Teknik ini dilakukan dengan posisi tengkurap selama sekitar tiga puluh menit.

Dengan cara ini, kamu dapat menjaga kadar oksigen yang cukup dalam darah, sekaligus membantu meningkatkan aliran oksigen ke paru-paru.

Demikian penjelasan mengenai proses oksigen dalam darah akan diangkut oleh eritrosit atau sel darah merah. Melalui mekanisme ini, tubuh memastikan setiap sel menerima oksigen yang dibutuhkan agar berfungsi dengan baik.

Oleh karena itu, ingatlah untuk selalu menjaga kesehatan sistem pernapasan dan darah, karena oksigen dalam darah adalah kunci untuk hidup yang lebih sehat dan penuh energi.

Baca Juga: