Pengertian Imperialisme dan Kolonialisme: Jenis dan Tujuannya

Imperialisme identik dengan penjajahan, yang bukan hanya terjadi pada masa dahulu saja, melainkan tetap berlangsung hingga hari ini. Mudahnya, pengertian imperialisme tidak terlepas dari kata asalnya yaitu “imperare”.

Imperare merupakan bahasa Latin yang artinya memerintah, yaitu melalui cara penguasaan terhadap negara-negara lain. Tujuan imperialisme adalah untuk menguasai sumber daya yang dimiliki oleh negara lain.

Imperialisme sudah terjadi sejak ratusan tahun yang lalu di tanah Eropa. Saat itu, Konstatinopel mengalami kejatuhan dan bangsa Turki Ustmani ingin menguasainya. Selain bertujuan menguasai sumber daya, penguasaan atas negara lain juga dimaksudkan untuk memperluas wilayah.

Apa Pengertian Imperialisme?

Apa-Pengertian-Imperialisme?

Secara etimologi, imperialisme berasal dari kata baku “imperare” yang memiliki arti memerintah. Dari kata baku tersebut kemudian imperialisme diartikan sebagai sistem politik yang dilakukan dengan tujuan untuk menguasai dunia melalui penjajahan maupun menanamkan pengaruh pada jajahannya.

Penguasaan tersebut dilakukan semata-mata demi kepentingan negara penakluk atau penjajah, seperti bangsa Belanda yang menjajah Indonesia selama 3,5 abad lamanya. Penjajah akan menanamkan pengaruh besar kepada negara yang dijajahnya tersebut.

Sedangkan arti imperialisme dalam KBBI yaitu suatu sistem perpolitikan dimana tujuannya untuk melakukan penjajahan atas negara lain serta mendapatkan kekuasaan di wilayah tersebut suoaya bisa memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Dari kedua pengertian yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa imperialisme adalah penguasaan secara tidak saha atas suatu negara dengan tujuan untuk memerintah atau menjajah wilayah didalamnya, yang dapat berakibat juga pada dampak kerugian pada penduduk setempat.

Jenis-Jenis Imperialisme

Jenis-Jenis-Imperialisme

Penjajahan secara terang-terangan suatu negara kepada negara lainnya memang sudah jarang terjadi saat ini, lalu apakah artinya imperialisme sudah tidak ada lagi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dapat disimak apa saja jenis imperialisme yang ada di dunia ini.

1. Imperialisme Kuno

Imperialisme kuno merupakan bentuk imperialisme yang terjadi pada masa kuno hingga masa revolusi industri. Penekanan imperialisme pada masa itu yaitu penguasaan dan perluasan wilayah lewat penaklukan atas negara lain.

2. Imperialisme Modern

Pengertian imperialisme modern adalah imperialisme yang terjadi pada abad ke-19, yaitu saat revolusi industri hingga masa Perang Dunia II berakhir. Tujuan imperialisme modern ini agak berbeda dengan imperialisme kuno.

Imperialisme modern lebih menekankan pada penguasaan terhadap bahan baku industri dan memperluas wilayah pasar dengan tujuan memasarkan hasil industri yang dimilikinya. Dapat dikatakan bahwa imperialisme modern lebih menekankan faktor ekonomi sebagai motifnya.

3. Imperialisme Ultramodern

Apa yang dimaksud imperialisme ultramodern? Imperialisme ultramodern adalah bentuk imperialisme yang menekankan pada penguasaan secara ideologi, mental maupun psikologis pada negara lain.

Imperialisme ultramodern ini tidak lagi semata-mata menggunakan peperangan sebagaimana pada zaman dulu, karena bisa dilakukan dengan banyak cara non fisik. Masa imperialisme ultramodern dimulai sejak berakhirnya Perang Dunia kedua dan masih berlangsung hingga saat ini.

Jadi, jika mengacu pada jenis imperialisme di atas, pada masa sekarang pun masih terjadi apa yang disebut dengan imperialisme, namun bentuknya sudah tidak sama lagi dengan imperialisme pada zaman dulu.

Latar Belakang Terjadinya Imperialisme

Apa yang disebut dengan imperialisme tidak terjadi begitu saja, melainkan ada beberapa faktor yang menjadi latar belakangnya. Menurut sejarah, imperialisme, termasuk yang terjadi di Indonesia, disebabkan dan dilatarbelakangi oleh faktor berikut.

1. Kejatuhan Konstatinopel ke Bangsa Turki Utsmani

Imperialisme dimulai sejak Konstantinopel yang merupakan ibu kota dari Romawi Timur, jatuh dan dikuasai oleh bangsa Turki Utsmani. Pada masa itu, Konstantinopel adalah kawasan yang merupakan pusat perdagangan rempah-rempah Eropa pada wilayah Laut Tengah.

Karena merupakan pusat perdagangan rempah-rempah bangsa Eropa, maka akses menuju Konstantinopel sangat terbuka, dan baru ditutup sejak dikuasai oleh Turki Utsmani, pada tahun 1453. Penutupan akses tersebut berakibat pada tingginya harga rempah di Eropa.

Kenaikan harga rempah di Eropa tersebut memicu negara-negara di benua tersebut untuk mencari rempah dari wilayah lainnya, yang harganya lebih murah, termasuk di Indonesia. Bangsa pertama yang mencari rempah ke Indonesia pada saat itu adalah Spanyol dan Portugis.

Selanjutnya, seperti yang sudah diketahui melalui sejarah, bangsa Belanda dan Inggris juga ikut masuk ke Indonesia. Bangsa-bangsa tersebut pada awalnya memang hanya ingin mencari rempah-rempah saja, namun kemudian berlanjut menjadi penguasaan wilayah atau penjajahan.

2. Gold, Glory, Gospel

Idiom gold, glory, gospel sangat dikenal hingga saat ini. Apa makna gold, glory, gospel tersebut? Ternyata kalimat tersebut sangar erat kaitannya dengan imperialisme. Bangsa-bangsa yang menerapkan imperialisme pada negara lain bertujuan untuk meraih gold, glory dan gospel.

Gold berarti emas, yang dapat diartikan sebagai harta, glory adalah kemenangan atau kekuasaan, sedangkan gospel merupakan penyebaran agama di suatu negara, termasuk Indonesia. Oleh sebab itu, negara-negara imperialisme pada masa itu sangat ingin menguasai Indonesia.

2. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan di Eropa

Imperialisme juga sangat dipengaruhi oleh berkembangnya ilmu pengetahuan di Benua Eropa, yang dibarengi juga dengan perkembangan teknologi. Itulah yang membuat bangsa-bangsa Eropa memiliki pengetahuan tentang kompas, pelayaran bahkan konstruksi kapal.

Berkat pengetahuan itulah maka bangsa Eropa  bisa melakukan perjalanan mencari sumber rempah-rempah menggunakan kapal hingga sampai ke wilayah Indonesia. Perkembangan ilmu dan teknologi pada bangsa Eropa juga membuat mereka mampu membuat sistem persenjataan untuk menjajah.

4. Kisah Marcopolo

Marcopolo adalah seorang tokoh yang sangat dikenal bahkan di Indonesia. Siapakah Marcopolo? Marcopolo merupakan seorang pedagang yang berasal dari Venesia, Italia, dan telah melakukan perjalanan panjang lewat laut ke negara-negara timur untuk mengusai rempah-rempah.

Kisah perjalanan Marcopolo tersebut kemudian dituangkan dalam sebuah buku dan beredar di kawasan Eropa. Kisah Marcopolo kemudian menjadi inspirasi bagi bangsa-bangsa Eropa lainnya untuk datang ke negara timur supaya dapat menguasai rempah-rempah.

5. Semangat untuk Menaklukkan Kembali

Jika melihat pengertian imperialisme yaitu memerintah, terdapat faktor untuk menaklukkan suatu negara. Sebuah negara tidak mungkin bisa diperintah jika tidak ditaklukkan lebih dulu. Alasan itulah yang membuat bangsa Eropa ingin menaklukkan kembali negara timur agar  bisa memerintah.

Reconquista atau semangat untuk menaklukkan kembali kekuasaan Islam untuk membentuk hegemoni Kristen Eropa, yang dulunya pernah menguasai sepanjang wilayah Semenanjung Iberia, yaitu di sekitar negara Portugis dan Spanyol.

Semangat untuk membentuk kembali hegemoni Kristen Eropa memicu kedatangan bangsa Eropa ke wilayah negara timur di Asia, khususnya yang memiliki banyak kerajaan-kerajaan Islam, termasuk Indonesia.

Tujuan Imperialisme Modern

Masa imperialisme modern terjadi pada periode abad 19 hingga Perang Dunia kedua. Kalau merujuk kembali pada pengertian imperialisme, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai oleh negara penakluk atau penjajah kepada jajahannya.

Adapun secara spesifik tujuan dari imperialisme modern antara lain yaitu :

1. Untuk Membuka Pasar Baru

Negara di Eropa membutuhkan pasar baru untuk memasarkan produk industri milik mereka. Inilah yang menjadi alasan utama mengapa mereka melakukan imperialisme pada negara-negara timur, seperti Indonesia.

Perkembangan teknologi di Eropa membuat industri di sana mampu memproduksi barang dalam jumlah sangat banyak dalam waktu cepat. Sayangnya, pasar di Eropa tentunya terbatas, sehingga tidak bisa menyerap semua hasil industri tersebut.

Diperlukan wilayah negara lainnya yang dapat dijadikan sebagai tempat pemasaran industri yang baru, sehingga dapat meningkatkan ekonomi bangsa Eropa.

2. Menguasai Sumber Daya

Pengertian imperialisme yang berarti memerintah juga mengandung penguasaan terhadap negara lain, termasuk sumber daya yang dimilikinya. Salah satu tujuan imperialisme modern memang ingin menguasai sumber daya dari negara yang dijajah.

Revolusi industri yang terjadi di Benua Eropa membuat perkembangan yang sangat pesat terhadap output produksi. Hal itu menyebabkan kebutuhan sumber daya juga menjadi bertambah besar. Peningkatan jumlah produksi signifikan dengan kebutuhan akan ketersediaan sumber daya.

Untuk menjaga ketersediaan sumber daya tersebut, negara-negara barat yaitu Eropa mencarinya dari negara-negara timur di kawasan Asia. Negara-negara yang mereka kuasai tersebut selanjutnya akan dikeruk demi mencukupi kebutuhan industri di Eropa.

3. Kejayaan

Gold, Gospel, Glory menjadi semangat bangsa-bangsa Eropa untuk menaklukkan dan menguasai negara-negara di Asia. Selain menanamkan ideologi dan menguasai sumber daya, imperialisme oleh negara Eropa pada negara-negara di Asia yaitu untuk memperoleh kejayaan.

Semakin banyak negara yang ditaklukkan maka akan semakin luas wilayah kekuasaannya. Luasnya wilayah kekuasaan menjadi salah satu cara bangsa Eropa untuk menunjukkan kejayaannya kepada  negara lain di dunia.

Apa Bedanya Imperialisme dan Kolonialisme?

Jika pengertian imperialisme adalah memerintah, apakah berbeda dengan kolonialisme yang juga sering diartikan sebagai penjajahan? Merujuk dari pengertian kolonialisme dalam KBBI yaitu penguasaan oleh suatu negara kepada negara lainnya untuk memperluas wilayah.

Kolonialisme pada umumnya dilakukan oleh negara yang memiliki kekuatan militer yang bagus, seperti Belanda, Portugis, Spanyol dan Inggris. Ini berbeda dengan imperialisme yang tidak selalu menggunakan senjata dan bukan hanya untuk sekedar memperluas wilayah.

Asal kata kolonialisme adalah koloni yang berasal dari bahsa asing “colonus”. Sedangkan arti colonus sendiri adalah menguasai. Jadi dapat diartikan bahwa pengertian kolonialisme adalah tindakan suatu negara yang bertujuan untuk bisa menguasai wilayah diluar negaranya sendiri.

Sedangkan imperialisme berupa penguasaan dalam ideologi, politik dan sebagainya, disamping untuk menguasai sumber daya dan memperluas wilayah. Tidak semua negara yang menerapkan imperialisme juga menerapkan kolonialisme atas negara lainnya.

Dampak Imperialisme dan Kolonialisme di Indonesia

Setidaknya ada tiga negara yang telah menjajah Indonesia, yaitu Portugis, Belanda dan Jepang. Imperialisme dan kolonialisme yang terjadi di Indonesia telah membawa dampak dalam beberapa bidang, yaitu :

1. Bidang Ekonomi

Dampak imperialisme di Indonesia sangat dirasakan dalam bidang ekonomi. Bangsa penjajah pada masa imperialisme dan kolonialisme dulu telah menerapkan sistem pajak yang dibebankan kepada penduduk.

Tanah-tanah yang awalnya merupakan milik kerajaan disita dan diubah kepemilikannya menjadi milik negara. Pada tahun 1828, sistem perbankan yang berasal dari pemerintah kolonial masuk ke Indonesia, ditandai dengan berdirinya De Javasche Bank dari pemerintah Belanda.

2. Bidang Politik dan Pemerintahan

Disebutkan bahwa pengertian imperialisme adalah memerintah, jadi sudah jelas pasti berhubungan dengan politik dan pemerintahan. Bangsa barat yang datang dan masuk ke Indonesia telah mengubah sistem kerajaan menjadi sistem pemerintahan yang mengacu pada negara mereka.

Pada saat itu, Gubernur Jenderal Dandels telah membagi tanah Jawa menjadi 30 kabupaten, yang dikelompokkan dalam 9 provinsi. Sistem pemerintahan dengan membagi wilayah menjadi provinsi dan kabupaten masih berlaku hingga sekarang.

Imperialisme yang asalnya dari “imperare” berarti memerintah, dimana suatu negara menanamkan ideologi, politik, sistem pemerintahan dan penguasaan wilayah terhadap negara lainnya. Negara-negara di Eropa mulai melakukan imperialisme pada negara timur sejak jatuhnya Konstantinopel.

Pengertian imperialisme sedikit berbeda dengan kolonialisme, meskipun  sama-sama identik dengan penjajahan dan penguasaan terhadap negara lainnya. Imperialisme masih terjadi hingga sekarang dan tidak selalu menggunakan senjata dan melalui peperangan.

Baca Juga: