14 Bagian-Bagian Mikroskop, Nama, Fungsi dan Cara Pakainya

Mikroskop merupakan alat yang cara kerjanya mengandalkan prinsip cahaya. Umumnya alat ini banyak ditemukan di laboratorium untuk mengamati objek yang berukuran mikroskopis. Sebelum mengoperasikannya, pastikan kamu mengetahui bagian-bagian mikroskop dan fungsinya.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mikroskop juga semakin mengalami perkembangan teknologi. Sekarang ini mikroskop sudah memiliki berbagai pilihan jenis yang cukup bervariasi, menyesuaikan dengan kebutuhan penelitian di laboratorium.

Di dalam mikroskop terdapat dua komponen yaitu bagian optik dan juga bagian non optik. Masing-masing bagian memiliki peranannya sendiri. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai jenis, bagian dan cara penggunaan mikroskop, maka simak artikel berikut ini.

Jenis-Jenis Mikroskop

Jenis-jenis Mikroskop

Umumnya mikroskop memiliki dua jenis yaitu mikroskop optik atau cahaya dan elektron. Namun pada kenyataannya ada banyak istilah yang biasa digunakan untuk menyebut mikroskop jenis tertentu.

Adapun penjelasan untuk masing-masing jenis mikroskop tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Mikroskop optik (cahaya)

Mikroskop optik atau cahaya merupakan jenis mikroskop yang pertama kali ditemukan. Sesuai dengan nama dari mikroskop ini, cara kerjanya yaitu dengan memanfaatkan cahaya sebagai sumber untuk menghasilkan energi untuk mengatur perbesaran bayangan objek yang diteliti.

Sumber cahaya yang digunakan bisa berasal dari cahaya lampu maupun cahaya matahari. Di dalam mikroskop jenis ini terdapat lensa yang fungsinya untuk memusatkan cahaya pada objek yang akan diteliti.

Mikroskop jenis ini merupakan jenis yang paling banyak ditemui, terutama di sekolah-sekolah yang dijadikan sebagai alat peraga dalam pembelajaran sains.

Bagian-bagian mikroskop cahaya umumnya dilengkapi dengan lensa objektif berjumlah 3 yang berguna untuk melakukan perbesaran.  Ketiga lensa objektif tersebut bisa melakukan perbesaran lemah, sedang dan kuat.

Perbesaran yang tergolong ke dalam kategori lemah yaitu 4 dan 10 kali, kemudian untuk kategori sedang yaitu 40 kali dan ketogori kuat yaitu perbesaran hingga 100 kali. Selain itu, mikroskop jenis ini juga memiliki lensa okuler dengan perbesaran yaitu maksimal 10 kali.

Dengan demikian mikroskop cahaya mampu melakukan perbesaran bayangan objek hingga 1.000 dari ukuran yang sebenarnya.

Mikroskop cahaya sendiri terbagi ke dalam tiga jenis berdasarkan pada jumlah lensa okuler yang dimiliki, diantaranya yaitu sebagai berikut:

Mikroskop Monokuler

Sesuai dengan namanya, mikroskop monokuler memiliki satu lensa okuler saja. Jenis mikroskop ini merupakan desain mikroskop yang paling sederhana dan tua. Walaupun demikian, mikroskop monokuler masih sering ditemui di sekolah-sekolah.

Pengamatan menggunakan mikroskop monokuler hanya menggunakan satu mata saja, dengan demikian objek yang diteliti bisa lebih fokus diamati pada panjang dan lebarnya.

Mikroskop Binokuler

Jenis mikroskop optik selanjutnya yaitu ada mikroskop binokuler. Bagian-bagian mikroskop binokuler terdiri dari dua lensa okuler, sehingga pengamatan objek bisa dilakukan dengan menggunakan dua mata.

Nama lain dari mikroskop binokuler yaitu mikroskop stereo. Jenis mikroskop ini mempunyai kemampuan untuk mengamati objek yang sifatnya tiga dimensi. Maka dari itu, mikroskop binokuler lebih banyak digunakan untuk berbagai keperluan penelitian di laboratorium.

Mikroskop Trinokuler

Jenis mikroskop trinokuler yaitu mikroskop yang mempunyai lensa sejumlah tiga buah. Pengamatan objek yang diteliti bisa dilakukan dengan menggunakan dua mata.

Selain itu, keunggulan yang dimiliki oleh mikroskop trinokuler yaitu bisa dipasang dan dihubungkan dengan kamera yang telah terhubung ke monitor. Sehingga bisa dijadikan sebagai media untuk melakukan presentasi suatu objek yang diteliti.

2. Mikroskop Elektron

Mikroskop elektron merupakan jenis mikroskop yang proses perbesaran bayangan objeknya dilakukan dengan memanfaatkan elektron sebagai sumber energinya. Jenis mikroskop ini menggantikan lensa dengan memanfaatkan medan magnet untuk memusatkan energi pada objek yang diamati.

Dengan kemampuan ini, mikroskop elektron tergolong ke dalam jenis yang paling canggih dan juga modern. Jumlah perbesaran yang bisa dilakukan menggunakan mikroskop elektron juga sangatlah besar, yaitu bisa mencapai dua juta kali dari ukuran sesungguhnya.

Perbesaran yang dilakukan menggunakan mikroskop elektron bisa dilakukan dengan dua metode yaitu bisa dengan metode elektro statistika maupun metode elektromagnetik.

Bagian-bagian mikroskop elektron sangat banyak. Namun secara umum, bagian dari mikroskop terbagi menjadi dua yaitu bagian optic dan bagian non optik. Terdapat dua jenis mikroskop elektron, diantaranya yaitu sebagai berikut:

Mikroskop Elektron Scanning

Mikroskop jenis ini yaitu bekerja dengan cara menghasilkan gambar dari struktur, permukaan serta jaringan suatu objek yang diteliti. Gambar yang dihasilkan dari jenis mikroskop ini juga ditampilkan dalam bentuk tiga dimensi.

Mikroskop Transmisi Elektron

Selanjutnya yaitu ada jenis mikroskop transmisi elektron, yaitu mikroskop yang memiliki cara kerja dengan menembuskan elektron pada objek yang diteliti, setelah itu tampilan objek tersebut akan ditampilkan pada suatu layar.

Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya

Berikutnya yaitu mengenal bagian-bagian yang terdapat di dalam mikroskop dan juga fungsinya. Karena sebelum menggunakannya, maka akan lebih mudah jika kamu sudah mengetahui nama dan fungsi bagian-bagian di mikroskop.

1. Lensa okuler

Bagian pertama yang terdapat di dalam mikroskop yaitu ada lensa okuler. Letak dari lensa ini yaitu berada di dekat mata dari seorang pengamat. Lensa okuler di dalam mikroskop memiliki fungsi untuk untuk melakukan perbesaran pada bayangan objek yang diteliti.

Hasil bayangan yang dihasilkan dari lensa okuler memiliki sifat maya, tegak dan diperbesar, sehingga memungkikan observer untuk melihat bayangan objek secara langsung. Perbesaran dari lensa okuler umumnya merupakan hasil dari perbesaran 6, 10 sampai 12 kali dari ukuran sesungguhnya.

2. Lensa objektif

Lensa objektif merupakan bagian mikroskop yang berada di dekat objek yang akan diteliti atau diamati. Bayangan dari lensa objektif yaitu memiliki sifat terbalik, nyata, dan diperbesar.

Jika menggunakan lensa ini, objek yang diamati bisa dilakukan perbesaran menjadi 10, 40 hingga 100 kali.

3. Makrometer

Nama bagian-bagian mikroskop selanjutnya yaitu ada makrometer atau pemutar kasar. Ukuran dari makrometer ini cukup besar dan terdapat di bagian lengan mikroskop. Fungsinya yaiu untuk mengatur tabung mikroskop dengan menaik turunkannya dengan tempo yang cepat.

4. Mikrometer

Bagian mikroskop berikutnya adalah mikrometer atau pemutar halus. Mikrometer memiliki ukuran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan makrometer.

Fungsinya yaitu hampir sama dengan makrometer yaitu menaikkan atau menurunkan tabung mikroskop namun dengan tempo yang lebih pelan atau lambat.  

5. Tabung mikroskop

Tabung mikroskop juga disebut dengan tubus, fungsinya yaitu untuk mengatur fokus. Selain itu, bagian ini juga memiliki fungsi untuk melekatkan bagian-bagian lainnya dari mikroskop.

6. Diafragma

Diafragma adalah bagian dari mikroskop yang letaknya terdapat pada meja preparat. Kegunaan dari diafragma yaitu untuk melakukan pengaturan jumlah cahaya yang masuk.

7. Reflektor

Mengenal bagian-bagian mikroskop berikutnya, yaitu ada reflektor. Reflektor merupakan bagian mikroskop yang juga dikenal dengan sebutan cermin pengatur.

Fungsi dari reflektor yaitu mengumpulkan cahaya untuk dipantulkan ke objek yang akan diamati.  Reflektor memiliki dua cermin di dalamnya, yaitu jenis cermin yang berbentuk cekung dan datar.

Untuk jenis cermin yang berbentuk cekung, bisa digunakan pada saat kondisi cahaya pada tempat pengamatan memiliki pencahayaan yang kurang. Sedangkan untuk cermin datar digunakan ketika cahaya sudah cukup untuk melakukan pengamatan objek.

Namun untuk mikroskop model terbaru, cermin datar dan cekung ini sekarang sudah tidak lagi digunakan.

8. Meja mikroskop

Di dalam mikroskop juga terdapat bagian meja yang fungsinya yaitu untuk tempat meletakkan objek penelitian yang akan diamati oleh observer. Di dalam meja mikroskop juga dilengkapi dengan adanya lubang kecil sebagai tempat untuk masuknya cahaya.

9. Kondensor

Kondensor merupakan bagian mikroskop yang fungsinya membuat cahaya berkumpul, yang berasal dari pantulan cermin. Kemudian cahaya tersebut akan digunakan untuk melakukan penerangan objek yang diteliti.

Cara menggunakan kondensor yaitu dengan memutarnya ke kanan atau kiri ataupun naik turun.

10. Revolver

Selanjutnya yaitu ada revolver, kegunaan bagian-bagian mikroskop ini yaitu untuk melakukan perbesaran pada lensa objek yang akan digunakan. Dengan demikian maka nilai pengamatan mikroskop yang dilakukan akan lebih mudah untuk diatur.

11. Penjepit kaca

Penjepit kaca merupakan bagian mikroskop yang fungsinya sebagai pelapis objek yang akan diteliti. Sehingga preparate tidak mudah bergeser ketika proses pengamatan dari kedudukannya.

12. Lengan mikroskop

Mikroskop juga memiliki lengan yang fungsinya yaitu sebagai pegangan yang bisa mempermudah observer untuk memindahkan atau membawa mikroskop.

13. Sendi inklinasi

Sendi inklinasi memiliki fungsi yaitu sebagai pengatur sudut mikroskop dan juga untuk mengatur derajat mikroskop. Sehingga observer bisa mengatur posisi yang membuatnya nyaman ketika melakukan pengamatan.

14. Kaki mikroskop

Bagian mikroskop yang terakhir yaitu ada kaki mikroskop. Fungsi dari kaki mikroskop yaitu sebagai penyangga atau penopang. Dengan adanya bagian kaki inilah yang bisa membuat mikroskop dapat berdiri tegak.

Cara Menggunakan Mikroskop

Setelah mengetahui apa saja bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya, selanjutnya yaitu akan dibahas mengenai cara penggunaan mikroskop yang baik dan benar. Berikut ini merupakan langkah-langkahnya:

  • Letakkan mikroskop pada bidang datar yang stabil atau di atas meja.
  • Jika menggunakan jenis mikroskop yang membutuhkan tenaga listrik, maka pastikan mikroskop terhubung dengan arus listrik.
  • Kemudian siapkan objek penelitian yang akan diamati di dekat mikroskop.
  • Selanjutnya yaitu kendurkan bagian makrometer untuk meletakkan objek di atas meja preparat.
  • Setelah itu, atur objek pengamatan sedemikian rupa dan atur posisinya.
  • Lalu letakkan objek di atas meja preparat dan jepit agar tidak bergeser pada saat dilakukan pengamatan.
  • Jika objek pengamatan sudah memperoleh posisi yang pas, lalu putar revolver untuk menentukan perbesaran yang dibutuhkan.
  • Apabila mikroskop menggunakan energi yang berasal dari cahaya maka atur posisi cermin untuk mendapatkan fokus pada objek penelitian.
  • Namun jika mikroskop yang digunakan membutuhkan lampu sebagai sumber energi, maka cukup dengan menyalakan lampu.
  • Observer sudah bisa melakukan pengamatan, untuk melakukan perbesaran yang sesuai maka bisa dilakukan pengaturan pada revolver.
  • Tetapi pastikan untuk memperhatikan jarak antara lensa objektif dan meja preparate, agar terhindar dari gesekan.
  • Bagi yang menggunakan mikroskop yang dilengkapi dengan lampu, maka bisa mengatur pencahayaannya mulai dari redup hingga terang.
  • Agar proses pengamatan lebih mudah, maka bisa mengubah posisi tabung dengan mengatur pada bagian makrometer dan mikrometer.
  • Mikrometer dan makrometer yang terdapat di bagian preparate bisa diatur dengan menggeser ke kanan dan ke kiri.
  • Sedangkan mikrometer dan makrometer yang terdapat di lengan mikroskop bisa diatur dengan menggeser ke atas atau dan ke bawah.

Penutup

Penjelasan mengenai, jenis-jenis, bagian-bagian mikroskop dan cara penggunaanya bisa menjadi informasi penting untuk memahami mikroskop lebih lanjut. Dengan demikian, kamu bisa mengoperasikan mikroskop untuk melakukan pengamatan atau penelitian di laboratorium.

Baca Juga: