Sel Darah Merah (Eritrosit): Pengertian, Bentuk dan Fungsi

Darah merah adalah salah satu dari jenis sel darah yang ada di dalam tubuh manusia. Fungsi sel darah merah tentu berbeda dengan sel darah putih atau sel keping darah. Dalam dunia medis, sel darah ini dikenal dengan sebutan eritrosit. Sel eritrosit mempunyai kandungan hemoglobin yang tinggi.

Maka dari itu warnanya cenderung merah. Kamu pasti pernah mendengar kalau oksigen dan nutrisi diedarkan oleh darah. Sel eritrosit inilah yang berperan dalam melakukan transportasi zat-zat penting tersebut supaya menjangkau seluruh bagian tubuh.

Peran sel eritrosit sangat penting dalam kehidupan manusia. Tentu sudah seharusnya kamu memahami apa saja fungsi sel ini dan dampaknya apabila kadar eritrosit tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh. Semuanya telah diulas di bawah ini!

Sel Darah Merah Adalah

Sel-Darah-Merah-Adalah

Eritrosit adalah sel darah yang jumlahnya paling banyak dalam tubuh manusia. Warna merah yang dimiliki sel darah ini berasal dari kandungan hemoglobin, yaitu sebuah senyawa protein yang terbuat dari zat besi.

Sel darah ini berperan penting dalam pengangkutan oksigen dari paru-paru dan menyebarkannya ke seluruh tubuh. Bentuk eritrosit adalah beruap cekungan seperti biconcave disk. Keunikan bentuk ini memungkinkannya untuk mengikat oksigen dalam jumlah besar.

Oksigen yang terikat di dalam sel darah ini akan dilepaskan setelah melewati pembuluh kapiler untuk didistribusikan ke jaringan dan organ yang dibutuhkan tubuh. Sel eritrosit kemudian mengangkut karbondioksida yang dihasilkan sel dan membawanya ke paru-paru untuk dikeluarkan tubuh.

Ciri-ciri Bentuk Sel Darah Merah

Ciri-ciri-Bentuk-Sel-Darah-Merah

Apabila dilihat di bawah mikroskop, sel eritrosit mempunyai bentuk yang unik. Bentuk ini dirancang supaya sel eritrosit mampu memenuhi fungsinya secara maksimal. Ada beberapa ciri utama yang dimiliki oleh sel eritrosit, di antaranya:

1. Bentuk Cakram Bikonkaf

Sel eritrosit mempunyai bentuk seperti cakram bikonkaf, yaitu berupa bulatan pipih dengan bagian tengah yang cekung.

Bentuknya yang pipih memberikan permukaan yang besar untuk melakukan pertukaran gas dengan efektif. Sel eritrosit mempunyai ukuran yang bervariasi. Umumnya sel eritrosit memiliki ketebalan 1-2 um dan diamter 7-8 um.

2. Tidak Memiliki Inti Sel

Keunikan berikutnya dari anatomi sel darah merah adalah tidak mempunyai inti sel. Akibat hal ini, sel eritrosit tidak mampu melakukan pembelahan sel.

Di sisi lain, ini memberikan kelebihan sehingga sel eritrosit dapat mengandung lebih banyak hemoglobin. Dengan begitu, sel eritrosit dapat membawa oksigen dalam jumlah yang lebih besar.

3. Warnanya Merah

Warna merah yang dimiliki eritrosit tentu bukan tanpa alasan. Sel ini mengandung dan terbentuk dari zat besi. Salah satu komponen penyusunnya adalah hemoglobin yang memberikan warna merah khas pada sel.

4. Tidak Mempunyai Organel Sel

Selain tidak mempunyai inti sel, eritrosit juga tidak mempunyai organel sel, seperti ribosom atau mitokondria. Minimnya bagian dari eritrosit memungkinkan sel ini mengandung lebih banyak hemoglobin, dan berdampak pada pengangkutan oksigen yang lebih banyak pula.

Masa Hidup Eritrosit

Sel darah merah berfungsi untuk menjalankan fungsi respirasi di dalam tubuh. Supaya kinerjanya dapat maksimal, eritrosit mempunyai masa hidup yang berlangsung selama 120 hari atau 4 bulan. Eritrosit yang mati akan diolah oleh limpa dan hati.

Nantinya sebagian hemoglobin diproses menjadi menjadi bilirubin dan biliverdin untuk disimpan ke dalam empedu. Sedangkan hemoglobin lainnya akan dikirim ke hati dan limpa sebagai bahan untuk membuat eritrosit baru.

Tanpa kamu sadari, tubuh manusia melakukan perombakan dan produksi hingga 20.000 eritrosit per harinya. Jumlah tersebut pun hanya 1% dari total eritrosit yang ada di dalam tubuh.

Proses Pembentukan Eritrosit

Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, sel eritrosit terbentuk dari zat besi. Namun proses pembentukan sel ini jauh lebih kompleks. Organ yang bertanggung jawab dalam produksi eritrosit adalah sumsum tulang belakang.

Bagian inimembentuk kurang lebih 2 juta sel retikulosit per detiknya. Jumlah retikulosit dalam tubuh yaitu sekitar 1% dari dalam sirkulasi darah. Sel-sel yang sudah matang akan mengalami pendewasaan, di mana terjadi perubahan pada lapisan plasma.

Fagosit akan menyadari sekiranya sel-sel tersebut sudah tua. Kemudian akan dilakukan perubahan hemoglobin menjadi bilirubin (zat warna empedu).

Sel sudah matang sempurna akan mengisi dirinya dengan hemoglobin, lalu memasuki aliran darah manusia melalui pembuluh yang terdapat di sumsum tulang.

Apa Fungsi Sel Darah Merah

Setelah mengetahui cara kerja dan bagaimana eritrosit dibentuk di dalam tubuh, akan lebih lengkap kalau kamu mengenali beberapa fungsi dasar dari sel penting ini. Fungsi eritrosit sangat luas, beberapa di antaranya adalah:

1. Menjaga Lebar Pembuluh Darah

Pembuluh darah yang lancar merupakan salah satu tanda kesehatan yang baik. Dalam hal ini, eritrosit berperan untuk melepaskan senyawa S-nitrosothiol, yaitu senyawa yang membantu melebarkan pembuluh darah sehingga mencegah penyumbatan.

Proses ini terjadi saat hemoglobin terdeoksigenasi. Dengan pembuluh darah yang lancar, segala bagian dan organ tubuh pun dapat menerima akses oksigen yang mencukupi.

2. Mengangkut dan Menyebarkan Oksigen ke Seluruh Bagian

Ini adalah fungsi utama eritrosit. Ketika eritrosit sudah mengikat oksigen dari paru-paru, eritrosit akan mengalir mengikuti pembuluh darah untuk melakukan distribusi oksigen ke seluruh bagian tubuh yang membutuhkan.

Adapun proses pengikatan oksigen oleh hemoglobin dinamakan oksihemoglobin. Proses pengikatan dan penyebaran oksigen ini terjadi secara terus menerus tanpa henti. Apabila berhenti, tentunya jaringan dan organ tubuh bisa mengalami kerusakan hingga kematian.

3. Mendistribusikan Sari Makanan

Kebanyakan orang mengetahui bahwa eritrosit berguna untuk menyebarkan oksigen, tetapi eritrosit juga berfungsi untuk mendistribusikan sari makanan ke seluruh tubuh. Ketika kamu mengonsumsi makanan, tubuh akan memproses semuanya menjadi zat-zat sederhana yang mudah diserap tubuh.

Namun tubuh membutuhkan bantuan eritrosit untuk mengantarkan sari makanan tersebut ke seluruh jaringan tubuh.

4. Menjaga Imunitas Tubuh

Eritrosit juga memegang peran penting dalam menjaga imunitas dan kesehatan tubuh. Ketika eritrosit mengalami proses lisis oleh bakteri jahat, hemoglobin akan memproduksi senyawa radikal bebas yang berguna untuk menghancurkan membran sel patogen tersebut.

5. Menjaga Keseimbangan Suhu Tubuh

Tak banyak yang menyadari bahwa bagian sel darah merah berfungsi pula untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh. Inilah mengapa kamu tidak merasa kedinginan atau kepanasan pada saat situasi dan kondisi tertentu.

Darah yang mengalir ke seluruh jaringan tubuh melakukan oksidasi. Hasil dari proses tersebut yaitu munculnya energi lain yang membantu menghangatkan tubuh.

Energi panas ini memiliki suhu yang stabil sekitar 37 derajat celsius, itu pula mengapa suhu manusia kebanyakan berada pada angka tersebut.

Namun jika cuaca sedang panas, darah akan memindahkan energi panas tersebut ke udara di sekitar, sehingga suhu tubuh tidak meningkat drastis.

6. Menentukan Tipe Golongan Darah

Setiap orang mempunyai tipe golongan darah yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh kandungan yang dimiliki eritrosit dalam tubuh manusia. Adapun antigen yang berperan sebagai penentu golongan darah adalah aglutinogen dalam eritrosit.

Orang yang bergolongan darah A mempunyai antigen A, begitu pun dengan orang yang bergolongan darah B, pastinya memiliki antigen B.

7. Mengikat Karbondioksida

Selama proses penyebaran oksigen, aliran darah juga sedang melakukan proses pengangkutan karbondioksida yang dihasilkan oleh sel-sel dalam tubuh. Kandungan karbondioksida tersebut kemudian dibawa ke paru-paru supaya dapat dikeluarkan melalui sistem pernapasan.

Gangguan Eritrosit Dalam Tubuh

Kadar eritrosit yang tidak normal dalam tubuh dapat menyebabkan sejumlah masalah. Gangguan yang disebabkan oleh kadar eritrosit tidak normal ini dibedakan menjadi kelebihan eritrosit dan kekurangan eritrosit. Untuk lebih jelasnya, kenali macam-macam masalah yang umum timbul:

Efek Kebanyakan Sel Darah Merah

Penggumpalan Darah

Terlalu banyak memiliki eritrosit dapat menyebabkan penggumpalan darah pada pembuluh. Hal ini disebabkan oleh padatnya eritrosit pada aliran darah. Apabila dibiarkan terlalu lama, akan terjadi penggumpalan darah yang bisa mengancam fungsi otak dan jantung.

Trombosis

Mirip seperti kasus sebelumnya, apabila aliran darah membawa terlalu banyak eritrosit, maka dampaknya adalah menyebabkan trombosis atau pendarahan pada suatu sisi, sedangkan sisi lainnya penggumpalan. Penyakit berbahaya ini menyerang sirkulasi darah manusia.

Efek Kekurangan Sel Darah Merah

Anemia

Gangguan umum yang diderita orang-orang dengan eritrosit rendah adalah anemia. Penyakit ini lebih akrab dikenal dengan sebutan penyakit kurang darah. Anemia terjadi ketika tubuh kurang mendapatkan asupan pembentuk eritrosit, seperti zat besi, vitamin B12 dan folat.

Akibatnya sumsum tulang belakang tidak mampu memproduksi eritrosit dengan jumlah yang dibutuhkan. Kekurangan eritrosit dapat menyebabkan kepala pening, rasa lelah berlebih dan lain sebagainya.

Gagal Ginjal

Ketika ginjal tidak mendapatkan eritrosit yang dibutuhkan, ada potensi penyakit gagal ginjal. Pasalnya ginjal tidak mampu menjalankan fungsinya dalam menyaring racun dalam tubuh apabila kadar eritrosit tidak mencukupi.

Orang dengan eritrosit rendah lebih cenderung menderita penyakit ini dibandingkan orang dengan eritrosit normal.

Polisitemia

Ini adalah suatu kondisi medis yang disebabkan oleh eritrosit berlebih. Dampaknya darah menjadi terlalu kental dan sulit mengalir bebas ke jaringan tubuh. Tanda-tanda dari polisitemia adalah penglihatan yang memburuk, nyeri dada, sakit kepala serta gatal di sekujur tubuh.

Berapa Sel Darah Merah Normal Orang Dewasa

Kadar eritrosit dalam tubuh manusia dibedakan berdasarkan jenis kelamin dan usia. Namun secara umum, berikut adalah kadar eritrosit normal pada wanita dewasa, laki-laki dewasa dan anak-anak:

  • Wanita: 4,2-5,4 juta eritrosit/uL
  • Laki-laki: 4,7-6,1 juta eritrosit/uL
  • Anak-anak: 4-5,5 juta eritrosit/uL

Makanan Penambah Eritrosit

Kini kamu sudah memahami betapa pentingnya fungsi eritrosit untuk keberlangsungan aktivitas dalam tubuh manusia. Apalagi ada banyak gangguan yang disebabkan ketidakseimbangan eritrosit. Salah satu upaya untuk menjaga kadar eritrosit adalah dengan mengonsumsi makanan berikut:

1. Daging

Sudah bukan rahasia lagi bahwa daging adalah sumber makanan yang tinggi akan zat besi dan hemoglobin.

Dengan mengonsumsi daging terbukti dalam meningkatkan jumlah eritrosit, sehingga cocok dikonsumsi untuk kamu yang kekurangan eritrosit. Daging yang dapat dikonsumsi di antaranya daging ayam, sapi, bebek, dan kambing.

2. Bayam

Untuk versi yang lebih ekonomis, kamu dapat mengonsumsi bayam untuk meningkatkan eritrosit. Sayuran berdaun hijau ini merupakan sumber baik untuk vitamin A, E, kalsium, serat, protein nabati dan lain sebagainya.

3. Makanan Lainnya

Makanan lain yang efektif untuk meningkatkan eritrosit di antaranya ubi, hati, kacang-kacangan, hingga buah tinggi vitamin C.

Bagian eritrosit mempunyai rancangan khusus yang membuatnya efektif dalam menjalankan fungsi-fungsinya. Apabila eritrosit kekurangan oksigen, ini bisa menyebabkan sel darah merah sabit yang berbahaya. Karena itu, kamu bisa mulai menjaga kesehatan supaya tidak menderita masalah tersebut.

Baca Juga: