Buku Fiksi Adalah – Ini Pengertian, Ciri, Struktur, dan Jenis-jenisnya

Buku fiksi adalah cerita atau narasi yang dibuat berdasarkan imajinasi. Jenis karya ini tidak didasarkan pada fakta atau kenyataan sebenarnya, melainkan merupakan hasil dari khayalan penulis. Karakter, latar, dan alur sepenuhnya diciptakan oleh pengarang tanpa batasan nyata.

Karya fiksi mencakup berbagai genre, seperti fantasi, petualangan, romansa, misteri, ilmiah, sastra klasik, dan banyak lagi. Biasanya, pembaca bisa terlibat dalam cerita karena merasakan emosi dan pengalaman yang dialami oleh karakter.

Pengertian Buku Fiksi Adalah

Pengertian Buku Fiksi Adalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fiksi adalah karya sastra atau cerita yang bersifat khayalan, tidak berdasarkan kenyataan atau fakta. Umumnya, melibatkan imajinasi penulis untuk menciptakan karakter, tempat, dan peristiwa.

Karya fiksi dibuat sedemikian rupa sehingga terasa hidup dan meyakinkan bagi pembaca. Tujuannya untuk menghibur dengan mengisahkan cerita yang dapat membangkitkan emosi, pikiran, dan perasaan tertentu.

Buku fiksi merujuk pada novel, cerita pendek, atau naskah drama dengan genre yang beragam. Misalnya, fantasi, petualangan, roman, misteri, sains fiksi, dan masih banyak lagi.

Secara garis besar, perbedaan buku fiksi dan non fiksi adalah terletak pada jenis cerita dan isi yang disajikan. Buku non fiksi berbasis fakta dari data dan referensi berdasarkan penelitian.

Ciri-ciri Buku Fiksi Secara Umum

Ciri-ciri Buku Fiksi Secara Umum

Berikut ini ciri umum yang sering ditemukan dalam buku fiksi:

1. Cerita bersifat khayalan

Buku fiksi menghadirkan dunia, karakter, dan alur cerita yang mungkin tidak ada dalam realitas. Penulis menggunakan imajinasi mereka untuk mengembangkan cerita yang menarik, unik, dan tanpa batas.

Penulis menciptakan dunia baru yang tidak ada dalam kenyataan, seperti dunia sihir, galaksi yang belum pernah dijelajahi, atau masa depan futuristik. Sebagai contoh, buku fiksi Harry Potter karya J.K. Rowling.

2. Berbentuk narasi

Sebagian besar buku fiksi berbentuk narasi, yaitu menceritakan serangkaian peristiwa atau kejadian yang diikuti oleh karakter utama dan beberapa tokoh. Alur terstruktur dimulai dengan pengenalan, membangun konflik, klimaks, hingga penyelesaian.

3. Menonjolkan karakter sebagai fokus cerita

Karakter dalam konteks buku fiksi merujuk pada tokoh-tokoh yang dihidupkan dalam cerita. Mereka adalah entitas imajinatif yang membentuk plot dan alur, berinteraksi satu sama lain, serta membawa pembaca melalui perjalanan dalam dunia fiksi yang diciptakan oleh penulis.

Karakter-karakter ini bisa manusia, hewan, makhluk fiksi, atau bahkan objek dengan kepribadian. Tokoh bisa mengalami pertumbuhan emosional, pembelajaran dari kesalahan, atau transformasi kepribadian.

4. Dialog untuk menghidupkan cerita

Dialog pada buku fiksi adalah bentuk percakapan antara dua atau lebih karakter dalam cerita. Ini sering digunakan untuk menggambarkan interaksi antara tokoh yang mengikuti perkembangan alur. Umumnya mencakup kata-kata atau kalimat panjang.

Melalui dialog, pembaca atau penonton dapat memahami karakter lebih baik. Tokoh mengungkapkan pikiran, perasaan, motivasi, dan latar belakang mereka melalui apa yang disampaikan dan bagaimana mengatakannya.

5. Menggambarkan latar

Latar merujuk pada lingkungan tempat cerita berlangsung. Mencakup lokasi geografis, periode waktu, suasana, kondisi sosial, budaya, dan elemen-elemen lain yang membentuk dunia imajinatif di dalam buku fiksi.

Latar merupakan bagian penting dari narasi, karena membantu menciptakan suasana, memperkaya karakter, dan menjelaskan suatu peristiwa dalam cerita. Setting yang baik dapat membuat pembaca merasa terhubung dengan dunia imajinatif.

6. Alur cerita teratur

Alur adalah urutan kejadian atau rangkaian peristiwa yang membentuk jalan cerita di dalam sebuah karya sastra. Ini adalah elemen penting dari narasi fiksi karena menciptakan struktur dan kronologi sehingga mudah diikuti oleh pembaca.

Buku fiksi dibuat berdasarkan beberapa unsur penting, diantaranya pemaparan, konflik, rising action, klimaks, falling action, dan resolusi. Umumnya, elemen-elemen tersebut digabungkan dengan ketegangan, kejutan, dan emosi.

7. Mengeksplorasi perasaan dan emosi

Eksplorasi perasaan dan emosi adalah salah satu aspek penting dalam buku fiksi yang dapat membuat cerita menjadi kuat. Ketika penulis mampu menyentuh hati pembaca dengan perasaan dan emosi yang autentik, karya sastra menjadi lebih berdampak dan menggugah.

Melalui eksplorasi perasaan, buku fiksi dapat menciptakan pengalaman membaca yang mendalam, menggugah, serta mempengaruhi pembaca. Kekuatan emosional cerita memungkinkan pembaca merasa terhubung dengan dunia dan karakter yang diciptakan oleh penulis.

8. Menggunakan bahasa yang kreatif dan deskriptif

Gaya bahasa dalam buku fiksi adalah kreatif dan deskriptif. Keduanya berperan penting dalam menyampaikan maksud dan tujuan dari penulis kepada pembaca

Bahasa kreatif mencakup penggunaan kata-kata tidak konvensional dan inovatif untuk menyampaikan ide atau gambaran. Misalnya, metafora, simbolisme, personifikasi, onomatope, aliterasi, asonansi, atau kalimat paralel.

Bahasa deskriptif adalah penggunaan kata-kata rinci dan mendetail untuk menyampaikan gambaran secara jelas tentang setting, karakter, suasana, atau objek dalam cerita. Tujuannya untuk membantu pembaca melihat dan merasakan dunia dalam cerita dengan cara yang nyata dan meyakinkan.

Unsur yang Termasuk dalam Struktur Buku Fiksi

Ada beberapa elemen struktural umum yang biasanya terdapat dalam buku fiksi, berikut ini unsur yang sering digunakan:

1. Pengantar atau prolog

Pengantar atau prolog pada buku fiksi adalah bagian awal yang memberikan latar belakang atau informasi tambahan sebelum cerita utama dimulai. Berfungsi untuk memperkenalkan pembaca pada beberapa informasi penting yang relevan dengan cerita yang akan dibaca.

Pengantar atau prolog tidak selalu ada dalam setiap buku fiksi, tergantung pada preferensi penulis.

2. Bab atau bagian

Buku fiksi terdiri dari beberapa bab, dan setiap bagian tersebut berkaitan dengan perkembangan plot atau karakter. Unsur ini digunakan untuk mengatur alur cerita dan membagi buku menjadi potongan-potongan yang lebih teratur.

3. Pengenalan karakter atau eksposisi

Di awal buku, para pembaca diperkenalkan pada karakter utama dan beberapa karakter pendukung. Bagian ini membantu pembaca untuk mengenal dan memahami tokoh-tokoh yang akan ditemui sepanjang cerita.

4. Konflik atau permasalahan

Konflik merupakan inti dari cerita berupa masalah atau tantangan yang dihadapi oleh karakter utama. Mungkin bersifat internal dari dalam diri karakter atau eksternal dari luar karakter. Unsur ini merupakan pendorong utama cerita dan membuat cerita menarik.

Sebagai contoh konflik pada buku fiksi horor, para tokoh dikejar oleh makhluk kejam dan mengerikan. Ketegangan muncul ketika karakter utama dipaksa bertahan hidup, serta menghadapi musuh yang mematikan.

5. Klimaks

Klimaks adalah titik puncak ketegangan tertinggi dalam cerita fiksi, di mana konflik mencapai tingkat yang paling intens. Ini adalah momen paling menentukan karena segala sesuatu berada di ambang perubahan yang akan mempengaruhi nasib karakter.

6. Penyelesaian atau Resolusi

Setelah klimaks, cerita menuju bagian resolusi di mana konflik diselesaikan atau dituntaskan. Karakter utama mungkin berperan dalam mengatasi masalah yang ada. Tujuan para tokoh telah tercapai atau berada dalam situasi berbeda setelah mengalami perubahan.

7. Epilog

Beberapa buku fiksi memiliki epilog, yaitu bab tambahan setelah resolusi. Bagian ini bersifat opsional untuk penutupan, melompat waktu ke masa depan, atau memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kejadian setelah peristiwa utama cerita.

Jenis-jenis Cerita Fiksi dalam Dunia Sastra

Ada banyak jenis cerita imajinasi yang berbeda, berikut ini yang termasuk dalam kategori buku fiksi adalah:

1. Novel

Karya sastra ini memiliki ciri khas berupa cerita panjang dan kompleks, serta pengembangan karakter yang mendalam. Umumnya, novel menyajikan tema kehidupan, perasaan, hubungan, dan konflik dalam lingkungan yang diimajinasikan.

Genre novel yang seringkali ditemui, antara lain romansa, misteri, fiksi ilmiah, fantasi, sejarah, petualangan, distopia, horor, komedi, dan masih banyak lagi. Beberapa penulis menciptakan gabungan antara beberapa kategori.

Beberapa novel fiksi inggris yang terkenal, antara lain The Hunger Game, The Hobbit, Percy Jackson Series, The Princess Diaries, Killing Commendatore, Alma Classics: The Wonderful Wizard of Oz, The Making Of Life Of Pi, dan masih banyak lagi.

2. Antologi

Antologi adalah kumpulan karya sastra dari berbagai penulis atau sumber yang berbeda. Jenis buku fiksi ini bisa berupa koleksi cerita pendek atau puisi dengan tema dan fokus tertentu.

Tujuan utama dari sebuah antologi untuk menyatukan karya-karya yang berkualitas dari berbagai penulis dan menyajikannya kepada pembaca dalam satu buku atau publikasi. Buku fiksi anak Bocah dan Gelembung Udara adalah salah satu contoh kumpulan cerita pendek yang cukup populer.

3. Komik

Komik disajikan dalam bentuk panel-panel terdiri dari gambar dan teks yang disusun secara berurutan sehingga membentuk sebuah narasi.

Di dalam komik, gambar dan teks merupakan satu kesatuan untuk menggambarkan adegan, dialog, dan alur cerita. Tidak hanya diterbitkan dalam bentuk buku, tetapi sudah banyak komikus yang merilis karya mereka di platform online, seperti webtoon.

4. Cerita pendek

Buku fiksi cerpen atau cerita pendek lebih singkat dan padat dibandingkan novel. Meskipun memiliki panjang yang terbatas, karya sastra ini mampu menyampaikan pesan atau cerita dengan baik dan kuat. Biasanya, memiliki satu alur utama dengan menonjolkan satu atau dua karakter.

5. Puisi

Puisi adalah sebuah bentuk ekspresi seni dan sastra yang menggunakan beragam bahasa, imajinatif, dan berirama. Tujuannya untuk menyampaikan perasaan, ide, pengalaman, atau pesan secara singkat.

Sebagian besar puisi menggunakan kiasan, imbuhan, serta gaya bahasa kreatif untuk menciptakan efek emosional dan estetika yang mendalam. Ciri khas karya sastra ini terletak pada pemilihan kata dan pengaturan struktur yang lebih berbeda dengan prosa atau tulisan biasa.

Para penyair sering menggunakan imajinasi dan perasaan pribadi untuk menciptakan puisi yang menginspirasi, mempengaruhi, atau memperlihatkan perspektif unik tentang kehidupan dan dunia.

6. Fabel

Fabel adalah sebuah bentuk sastra yang menggunakan cerita pendek. Umumnya, disajikan dalam bentuk prosa untuk menyampaikan pesan moral atau ajaran melalui perumpamaan atau personifikasi binatang atau objek non-manusia.

Di dalam buku fiksi dongeng fabel, binatang atau objek digambarkan memiliki sifat seperti manusia dalam berbagai situasi. Karakter-karakter dalam cerita kemudian menghadapi akibat dari tindakan mereka yang seringkali membawa pesan moral tentang kebaikan, kebijaksanaan, keadilan, atau lainnya.

Fabel telah ada sejak zaman kuno dan dijumpai dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Seorang budak Yunani dari abad keenam sebelum masehi bernama Aesop, dianggap sebagai salah satu penyusun fabel paling terkenal dan berpengaruh dalam sejarah.

Buku fiksi adalah bukti bahwa kekuatan kata-kata mampu menggugah imajinasi dan menyentuh jiwa pembaca. Melalui proses penulisan dan kreasi yang rumit, para penulis mampu menyampaikan pesan mendalam tentang kehidupan, serta hubungan antar manusia dengan dunia sekitarnya.

Baca Juga: