Narrative Text – Pengertian, Fungsi, Jenis, Struktur dan Contohnya

Teks naratif adalah salah satu jenis teks yang berisi urutan peristiwa. Secara umum, cerita pada narrative text bersifat imajinatif. Jadi, cerita tersebut hanya merupakan imajinasi dari penulisnya saja, bukan didasarkan pada kisah nyata.

Narrative text dalam Bahasa Inggris berbagai jenis. Contohnya adalah mitos, dongeng, fabel, legenda, fiksi ilmiah, dan cerita pendek. Namun, banyak orang yang menganggap bahwa teks tersebut mirip seperti cerita pendek. Padahal, cerita pendek hanyalah salah satu jenis dari teks naratif.

Nah, untuk bisa memahami teks naratif secara mendalam, artikel ini memberikan penjelasan lengkapnya untukmu. Di sini, kita akan membahas berbagai hal seputar teks naratif, mulai dari pengertian narrative text, tujuan narrative text, dan contoh narrative text beserta strukturnya.

Definisi Narrative Text

Definisi Narrative Text

Narrative text artinya adalah cerita yang dibuat berdasarkan alur peristiwa tertentu dengan menggunakan Bahasa Inggris. Alur itu saling berkaitan satu sama lain, sehingga menciptakan sebab dan akibat.

Tujuan utama dari teks tersebut adalah untuk memberikan pesan dan hiburan kepada pembaca. Oleh karena itu, penulisan teks naratif harus koheren, jelas, dan informatif.

Tujuan Narrative Text

Tujuan Narrative Text

Teks naratif Bahasa Inggris mempunyai fungsi utama, yaitu fungsi sosial. Fungsi sosial yang dimaksud adalah fungsi untuk memberikan hiburan kepada pembaca. Karena teks naratif bersifat menghibur, jadi teks tersebut bisa dibaca oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Perbedaan Teks Naratif dan Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang suatu hal secara mendalam. Banyak orang yang menganggap bahwa narrative text sama dengan teks eksplanasi. Keduanya mempunyai beberapa perbedaan karena dua jenis teks tersebut memiliki karakteristik masing-masing. Berikut adalah perbedaan utamanya.

1. Cara Bercerita

Teks naratif disajikan secara berurutan. Dalam teks naratif, cerita disajikan secara berurutan. Jadi, satu peristiwa dengan peristiwa lainnya saling berkaitan. Hal itu menciptakan kesatuan narasi. Sementara itu, teks eksplanasi tidak berfokus pada urutan peristiwa, melainkan deskripsi objek secara rinci.

2. Model Cerita

Jika diperhatikan, teks naratif selalu menceritakan sebuah tema yang diperankan oleh tokoh dengan kepribadian tertentu. Hal tersebut berbeda dengan teks eksplanasi yang terstruktur dan detail. Perlu diketahui juga bahwa tidak ada tokoh tertentu pada teks eksplanasi.

3. Deskripsi Karakter

Dalam teks naratif, penulis menuliskan cerita secara lengkap yang mencakup urutan peristiwa dan karakter tokoh. Berbeda dari teks naratif tersebut, teks eksplanasi tidak menjelaskan deskripsi tokoh melainkan deskripsi suatu objek.

4. Tujuan

Tujuan teks naratif bukan hanya untuk menghibur pembaca, melainkan untuk memberikan pesan dan pelajaran bermanfaat dari peristiwa yang dialami oleh tokoh cerita. Sedangkan teks eksplanasi bertujuan untuk memberikan penjelasan detail kepada pembaca mengenai suatu hal.

Ciri-ciri Narrative Text in English

Ada beberapa ciri khusus yang hanya dimiliki oleh teks naratif. Ciri-ciri tersebut membedakan teks naratif dari jenis teks lainnya. Jadi, kamu bisa lebih mudah membedakan teks tersebut dari teks lain jika memahami ciri-cirinya berikut ini.

1. Struktur Kalimat Lampau

Teks naratif mengandung kalimat naratif yang menggunakan struktur kalimat past tense (bentuk lampau). Hal itu dikarenakan teks naratif berfokus menceritakan suatu peristiwa yang terjadi di masa lalu atau sudah terjadi.

Dengan menggunakan bentuk lampau tersebut, teks naratif bisa terkesan lebih bagus dan unik. Hal itu juga meningkatkan pengalaman pembaca. Bentuk lampau tersebut juga memperjelas plot dan cara peristiwa bisa terungkap.

Penulisan cerita menggunakan bentuk lampau bisa membantu mempertegas konteks, sehingga pembaca bisa memahami hubungan antara tindakan dan konsekuensi secara jelas. Pembaca akan lebih mudah merasakan kisah yang dialami oleh tokoh.

Agar lebih jelas, kami berikan contoh penulisan bentuk kalimat lampau tersebut.

“Once upon a time, there was a kind old man in a small village.”

Contoh tersebut menggunakan bentuk “was” untuk menjelaskan kepada pembaca bahwa kisah itu terjadi pada masa lampau.

2. Keterangan Waktu

Keterangan waktu yang digunakan pada teks naratif juga menjadi salah satu poin penting dalam meningkatkan pengalaman pembaca. Nah, kketerangan waktu tersebut membantu para pembaca untuk bisa memahami waktu kejadian, bagaimana peristiwa saling terhubung, dan bagaimana cerita bisa terungkap.

Dengan adanya keterangan waktu tersebut, pembaca bisa mengimajinasikan dirinya berada di waktu kejadian dari cerita tersebut. Hal itulah yang membantu para pembaca untuk memahami plot dengan mudah. Contoh penggunaan keterangan waktu pada teks naratif adalah seperti ini.

“Sarah decided to go walking in the park. As she was jogging, the sun began to rise. Then, Sarah met up with her friends and shared her morning adventures with them.”

Dalam kalimat tersebut bisa diketahui bahwa penulis menggunakan keterangan waktu berupa “morning” untuk memberikan konteks bahwa kejadian itu terjadi di pagi hari. Hal itu bisa membantu pembaca memahami kapan aktivitas itu terjadi.

3. Kata Sifat

Kata sifat merupakan kata yang menjelaskan kata benda. Dengan kata lain, kata sifat adalah kata yang memberi banyak informasi mengenai karakteristik suatu benda. Contohnya adalah mengenai warna, bentuk, ukuran, dan lain-lain.

Kata sifat yang digunakan pada teks naratif berfungsi untuk menghidupkan cerita. Contohnya adalah seperti berikut ini.

“A brave man entered a mysterious forest. He’s ready to face any enemies that might come there.”

Penulis menggunakan kata “brave” untuk menunjukkan kata sifat dari tokoh cerita. Hal itu meningkatkan pengetahuan pembaca terkait dengan kondisi si karakter dan kejadian yang dialami oleh karakter tersebut.

4. Frasa Kata Benda

Frasa kata benda merupakan sekelompok kata yang terdiri dari kata benda dan kata yang menjelaskan benda tersebut. Jadi, ada kata sifat pada frasa itu. Dengan menggunakan frasa kata benda tersebut, benda yang dimaksud bisa menjadikan cerita lebih menarik.

Frasa kata benda juga digunakan untuk memperjelas deskripsi cerita secara detail. Jadi, bagian tertentu bisa dijelaskan lebih dalam menggunakan frasa tersebut. Perhatikan contoh berikut untuk memahami penggunaan frasa kata benda pada teks naratif.

“The bright morning sun on the calm waters of the lake, creating a breathtaking view.”

Frasa kata benda dalam kalimat tersebut adalah “bright morning sun” dan “calm waters of the lake.” Dua frasa tersebut menjadikan kalimat itu lebih jelas.

“Bright Morning Sun” berarti kondisi matahari pada pagi hari dan “calm waters of the lake” menjelaskan kondisi danau yang tenang.

Struktur Teks Naratif

Jika kamu terbiasa membaca cerita fiksi, maka kamu akan mengenali struktur teks naratif. Dalam teks tersebut, ada beberapa elemen utama yang menyusun sebuah cerita. Berikut adalah komponen-komponen utama yang membentuk struktur teks naratif.

1. Orientasi

Orientasi dituliskan pada awal cerita. Jadi, orientasi disebut juga sebagai pendahuluan. Pada bagian awal tersebut, penulis menuliskan adegan pertama untuk memperkenalkan tokoh utama (protagonis). Jadi, pembaca bisa memahami latar belakang cerita dan tokoh.

2. Komplikasi

Di sini, konflik atau masalah cerita mulai dijelaskan. Pembaca bisa merasakan ketegangan dari cerita karena karakter utama mengalami berbagai masalah yang terasa sulit untuk diselesaikan. Ada tiga bagian yang menyusun konflik cerita.

3. Resolusi

Resolusi merupakan bagian yang menjelaskan penyelesaian masalah. Pada bagian ini, tokoh sudah mendapatkan solusi dari masalah-masalah yang dihadapinya. Proses ini tidak begitu saja karena tokoh mengalami berbagai perkembangan karakter yang menjadikannya mampu menemukan solusi dari masalahnya.

Resolusi membawa cerita menuju akhir kisah. Resolusi inilah yang memberikan kesan pada pembaca. Jadi, penulis sebaiknya berfokus pada bagian klimaks dan resolusi untuk menjadikan pembaca tertarik pada suatu bacaan naratif.

4. Reorientasi

Reorientasi atau evaluasi adalah unsur tambahan yang berguna untuk memperkuat pesan moral. Bagian ini ditulis di akhir cerita. Reorientasi tersebut menjadi dasar pembuatan sinopsis cerita. Penulis memberikan komentar terhadap pengalaman yang dialami tokoh dan konsekuensi dari perilaku tokoh.

Penjelasan itulah yang membantu pembaca memahami cerita. Jadi, pembaca bisa memahami pesan atau pelajaran yang disampaikan dalam cerita tersebut. Pesan itu merupakan tujuan penulis dalam menceritakan kisah tersebut.

Contoh Narrative Text

Berikut adalah cerita-cerita yang termasuk dalam teks naratif dalam Bahasa Inggris. Dengan memahami contoh teks naratif berikut, kamu bisa lebih memahami struktur teks tersebut.

1. Cat and Fox

One day, there was a fox and a cat in the forest. The fox said “I know at least 100 tricks to escape our common enemy.”

“I have only one trick,” said the cat. “Tell me something about you!” the cat said again.

“I don’t have the trick but I will think of it later.”

At that moment, the cat heard a dogs barking. The barking grew louder and loader. The cat ran to a big tree and climbed a branch.

“This is the only trick I know,” said the cat from the top of the tree. “Then, what is your trick, fox?” the cat asked the fox. The fox was just sitting quietly under the tree. He was thinking the tricks to use. Before he could thing the trick, the dogs came to him. The dogs jump on the fox and tore it apart. The cat just saw itu from the tree.

2. Dove and Ant

Ants were looking for water on a hot day after walking around for a while. She wanted to climb the grass. Unfortunately, she slips and falls into the water.

However, a pigeon saw her. Seeing the ants in trouble, the pigeon ripped the leaves from the trees and threw it into the water.

Then, the ant climbed on that leaf. That pigeon carried it to safety and dry ground. A few days later, a hunter came to that forest. He wanted to catch the pigeon.

Ant knew it. So, she bit the hunter’s foot. When the hunter felt pain and dropped the net, the pigeon flew out of the net.

Tentu masih banyak contoh-contoh narrative text lainnya yang bisa kamu pahami. Jika sering membaca teks naratif tersebut, tentu kamu bisa membuat teks naratif sendiri. Perhatikan juga penggunaan kata-kata di dalamnya agar cerita lebih menarik. Sebaiknya, gunakan kata-kata yang menarik dan sesuai struktur teks naratif.

Baca Juga: