Mobilitas sosial merupakan fenomena yang berhubungan erat dengan perubahan posisi individu atau kelompok dalam masyarakat. Konsep ini mencakup kemampuan untuk naik atau turun dalam hierarki sosial, berpindah dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.
Fenomena tersebut dapat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, ekonomi, dan status pekerjaan. Penting memahami faktor yang mempengaruhi gerak sosial untuk mendorong perkembangan dan kemajuan yang lebih luas.
Pengertian Mobilitas Sosial Menurut Para Ahli
Mobilitas atau gerak sosial adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan posisi seseorang atau kelompok dalam hierarki sosial. Beberapa ahli yang memiliki pandangan tentang fenomena tersebut, antara lain:
1. Anthony Giddens
Gerak sosial adalah perubahan posisi sosial individu atau kelompok dalam masyarakat. Hal ini dapat mencakup perubahan dalam status ekonomi, pendidikan, pekerjaan, dan posisi sosial secara keseluruhan.
Anthony Giddens menekankan pentingnya struktur sosial dalam mempengaruhi gerak sosial, serta peran aktif individu dalam mengubah nasib melalui tindakan dan pilihan yang dibuat.
2. Kimball Young dan Raymond W. Mack
Kimball Young dan Raymond W. Mack mengemukakan tentang pergerakan posisi sosial individu atau kelompok dalam sistem stratifikasi sosial. Hal ini mencerminkan perubahan status dan peran dalam masyarakat.
3. Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, gerak sosial adalah perubahan posisi individu atau kelompok dalam struktur sosial dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya.
4. Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, gerak sosial adalah perpindahan individu atau kelompok dalam hierarki sosial dari posisi yang lebih tinggi atau rendah dalam masyarakat.
Soerjono Soekanto meneliti dan mengamati peran berbagai faktor, seperti pendidikan, pekerjaan, status sosial, dan kesempatan ekonomi dalam mempengaruhi gerak sosial seseorang dalam masyarakat.
Bentuk Mobilitas Sosial
Pergerakan sosial dibagi menjadi beberapa bentuk, antara lain:
1. Mobilitas vertikal
Mobilitas sosial vertikal adalah bentuk pergerakan yang melibatkan perpindahan individu atau kelompok ke tingkat lebih tinggi atau rendah dalam hierarki sosial.
Ada dua jenis mobilitas vertikal, diantaranya:
1. Mobilitas vertikal naik
Terjadi ketika seseorang atau kelompok meningkatkan status lebih tinggi. Sebagai contoh, ketika seseorang memperoleh jenjang pendidikan dari SMA ke sarjana, berhasil dalam karier, atau memperoleh kekayaan signifikan.
2. Mobilitas vertikal turun
Kebalikan dari mobilitas vertikal naik, terjadi ketika seseorang atau kelompok mengalami penurunan status sosial lebih rendah. Hal ini bisa terjadi karena kegagalan bisnis, krisis ekonomi, atau faktor lain
2. Mobilitas Horizontal
Mobilitas sosial horizontal adalah bentuk pergerakan yang melibatkan perpindahan individu atau kelompok dalam posisi sosial yang setara. Ini tidak menyebabkan perubahan status sosial secara signifikan, tetapi berada dalam kategori sosial yang sama.
Contoh mobilitas horizontal, seseorang yang bekerja sebagai di sebuah perusahaan, kemudian pindah ke perusahaan lain dengan posisi yang sama.
Mobilitas horizontal seringkali lebih umum terjadi daripada mobilitas vertikal. Hal ini karena perubahan pekerjaan atau profesi dapat terjadi dalam perjalanan karier seseorang tanpa harus mengubah status sosial secara drastis.
Faktor-faktor seperti pengalaman kerja, keterampilan, minat, dan kesempatan dapat mempengaruhi mobilitas horizontal individu atau kelompok dalam masyarakat.
3. Mobilitas Intragenerasi
Mobilitas intragenerasi adalah bentuk pergerakan sosial yang terjadi dalam sepanjang masa hidup seseorang. Di dalam konteks ini, perubahan status sosial individu terjadi selama hidupnya sendiri.
Artinya, seseorang dapat mengalami perubahan dalam tingkat pendapatan, pekerjaan, pendidikan, atau status sosial lainnya dari satu titik waktu ke titik waktu tertentu.
Contoh mobilitas intragenerasi, seseorang dari keluarga dengan latar belakang ekonomi rendah berhasil mendapatkan pendidikan yang baik dan mencapai kesuksesan dalam karier, sehingga status ekonomi dan sosialnya meningkat secara signifikan.
4. Mobilitas Antargenerasi
Mobilitas sosial antargenerasi adalah bentuk pergerakan sosial yang melibatkan perpindahan atau perubahan status sosial antara satu generasi dengan generasi berikutnya dalam suatu keluarga atau masyarakat.
Dalam konteks ini, fokusnya adalah perbedaan dalam kesempatan sosial dan ekonomi antara orang tua sebagao generasi sebelumnya, dan anak-anak sebgai generasi berikutnya.
Sebagai contoh, anak-anak dari keluarga dengan latar belakang ekonomi rendah mampu meningkatkan status sosial dan ekonomi secara signifikan melampaui orang tua dengan mendapatkan pendidikan yang lebih baik, atau memperoleh keberhasilan dalam bidang lain.
5. Mobilitas Struktural
Mobilitas struktural adalah pergerakan sosial yang terjadi sebagai hasil dari perubahan dalam struktur sosial secara keseluruhan. Fenomena ini bukan karena upaya individu atau kelompok secara langsung.
Mobilitas struktural mencakup perubahan dalam sistem ekonomi, teknologi, politik, atau faktor sosial lainnya yang dapat menyebabkan pergeseran dalam status sosial individu atau kelompok secara luas.
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial
Ada beberapa faktor yang bersifat kompleks dan saling berinteraksi, serta mempengaruhi tingkat pergerakan sosial dalam suatu masyarakat.
1. Pendidikan
Pendidikan tinggi membuka peluang untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji lebih baik. Aspek ini sering kali terkait dengan akses karir yang lebih terampil dan berorientasi pada teknologi.
Lalu, pada gilirannya tingkat pendidikan berpengaruh dalam meningkatkan pergerakan sosial seseorang dari lapisan ekonomi rendah ke lapisan yang lebih tinggi.
2. Ekonomi
Faktor ekonomi, seperti pendapatan, kekayaan, dan akses terhadap peluang ekonomi, dapat mempengaruhi kesempatan individu untuk naik atau turun dalam strata sosial. Kesempatan kerja yang luas dapat meningkatkan kemungkinan pergerakan sosial positif.
Namun, disisi lain ekonomi menjadi penghambat mobilitas sosial. Misalnya, niaya pendidikan yang tinggi atau kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas dapat mencegah individu meraih tingkat pendidikan yang lebih tinggi, yang bisa menjadi kunci untuk meningkatkan pergerakan sosial.
3. Kesempatan kerja
Ketika lapangan pekerjaan yang luas dan kesempatan kerja lebih mudah diakses oleh berbagai lapisan masyarakat, individu memiliki peluang lebih besar untuk meningkatkan status sosial dan ekonomi melalui usaha dan karir.
Hal ini dapat mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi serta memberikan peluang yang lebih adil bagi seluruh lapisan masyarakat.
4. Kualitas dan akses pelayanan kesehatan
Akses terhadap pelayanan kesehatan yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup dan produktivitas, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi pergerakan sosial.
Adanya layanan kesehatan yang memadai, angka absensi kerja akibat sakit dapat berkurang, produktivitas masyarakat meningkat, dan kualitas hidup menjadi lebih baik.
Aspek ini dapat berkontribusi pada peningkatan mobilitas ekonomi bagi individu dan masyarakat secara keseluruhan, karena memiliki kesempatan lebih besar untuk menciptakan pendapatan dan kemajuan dalam karier.
5. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial mencakup budaya, norma-norma dalam masyarakat, akses terhadap pendidikan, kesempatan kerja, serta jaringan sosial yang dimiliki seseorang mempengaruhi pergerakan sosial.
Norma-norma sosial dalam masyarakat dapat mempengaruhi aspirasi dan harapan seseorang terhadap pergerakan sosial. Jika aspek tersebut mendukung perubahan dan
dorongan untuk mencapai kesuksesan, mungkin individu lebih termotivasi untuk melakukan perbaikan ekonomi.
6. Kemampuan individu
Individu yang memiliki keterampilan relevan dengan pasar kerja dan pendidikan memadai cenderung mendapat lebih banyak kesempatan untuk memperoleh pekerjaan lebih baik dengan berpenghasilan tinggi.
Kemampuan individu juga termasuk kualitas kepemimpinan, komunikasi, dan keterampilan sosial lainnya dapat mempengaruhi pergerakan sosial. Faktor ini dapat membantu meningkatkan karier, serta memanfaatkan peluang yang mungkin tidak tersedia bagi orang lain.
7. Perubahan teknologi
Perkembangan teknologi dan inovasi dapat menciptakan peluang baru dan mengubah kebutuhan pasar tenaga kerja, yang dapat mempengaruhi pergerakan sosial.
Mobilitas sosial era digital dapat memiliki beberapa implikasi unik. Teknologi dan akses internet yang semakin luas memungkinkan individu untuk memperoleh informasi dan keterampilan baru dengan lebih mudah.
8. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah terkait pendidikan, kesehatan, dan kesetaraan peluang dapat mempengaruhi tingkat pergerakan sosial dalam masyarakat.
Pemerintah dapat mempromosikan keadilan sosial dan mengurangi diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pendidikan, lapangan kerja, dan akses ke layanan publik.
Menghilangkan hambatan-hambatan ini, masyarakat memiliki kesempatan adil dan merata untuk mencapai pergerakan sosial yang lebih baik.
Faktor Penghambat Mobilitas Sosial
Adapun faktor penghambat pergerakan sosial, antara lain:
1. Ketidakadilan sosial dan ekonomi
Ketidakadilan sosial dan ekonomi merujuk pada situasi di mana terdapat ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya, kesempatan, dan perlakuan di masyarakat.
Status ekonomi, ras, agama, jenis kelamin, etnisitas, dan latar belakang sosial dapat mempengaruhi seberapa besar seseorang dapat mengakses kesempatan dan mendapatkan perlakuan yang adil dalam berbagai aspek kehidupan.
Di dalam konteks ekonomi, ketidakadilan sosial dapat terlihat dalam kesenjangan pendapatan dan kemiskinan yang tinggi di antara kelompok-kelompok tertentu.
Beberapa orang mungkin terjebak dalam lingkaran kemiskinan karena terbatasnya kesempatan untuk meningkatkan pendapatan atau akses terbatas ke layanan pendidikan dan kesehatan yang memadai.
2. Pendidikan Rendah
Pendidikan rendah merujuk pada tingkat pendidikan kurang memadai atau terbatas. Faktor yang dapat menyebabkan pendidikan rendah termasuk akses terbatas ke fasilitas pendidikan, keterbatasan sumber daya, rendahnya kualitas pendidikan, serta permasalahan sosial dan ekonomi.
Untuk mengatasi masalah tersebut, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi semua lapisan masyarakat.
Upaya seperti menyediakan layanan pendidikan yang terjangkau, peningkatan kualitas guru dan kurikulum, serta dukungan kepada kelompok kurang mampu dapat membantu mengurangi kesenjangan dalam pendidikan dan mendukung pergerakan sosial.
3. Struktur sosial yang kaku
Sistem sosial yang kaku sering kali melibatkan hierarki ketat dan tidak fleksibel. Posisi atau status sosial seseorang ditentukan oleh faktor tertentu, seperti kelahiran, keturunan, atau keanggotaan dalam kelompok.
Di dalam struktur sosial ini, individu cenderung terpaku pada status sosial yang ditentukan oleh kelahiran atau keturunan, tanpa adanya kesempatan berpindah ke kelas sosial yang lebih tinggi.
Struktur sosial yang kaku sering kali didasari oleh diskriminasi dan pembatasan hukum yang menghambat pergerakan sosial dan kesetaraan kesempatan.
4. Faktor budaya mentalitas
Faktor budaya dan mentalitas mencakup nilai-nilai, keyakinan, norma sosial, dan sikap yang berkembang dalam suatu masyarakat. Ini dapat mempengaruhi perilaku dan pandangan hidup individu serta mempengaruhi kesempatan pergerakan sosial.
Misalnya, status sosial dianggap sangat penting dan perpindahan sosial dianggap sulit atau bahkan tidak diinginkan.
Mobilitas sosial berkaitan erat dengan perubahan status individu atau kelompok dalam masyarakat. Pergerakan ini menawarkan harapan menuju perubahan ekonomi yang positif. Fenomena ini dapat dipengaruhi oleh pendidikan, kesempatan kerja, ketrampilan, dan masih banyak lagi.
Namun, masih ada tantangan yang menjadi hambatan, seperti kesenjangan ekonomi, ketidaksetaraan kesempatan pendidikan, dan diskriminasi. Upaya kolektif dari berbagai sektor masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan masyarakat inklusif dan adil.
Baca Juga:
- 10+ Contoh Asimilasi Budaya di Kehidupan dan Jenisnya
- Makanan Adalah – Pengertian, Fungsi, Contoh Para Menurut Ahli
- Ekonomi Adalah Menurut Para Ahli, Ruang Lingkup dan Contohnya
- Seni Adalah Menurut Parah Ahli, Pengertian, Macam dan Fungsi
- Sejarah Adalah – Pengertian, Fungsi, Klasifikasi Menurut Parah Ahli