Hajijatim.id – Para peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kerap membutuhkan berbagai informasi mengenai cara penggunaan dan sebagainya. Hal ini pun termasuk dengan cara pindah faskes BPJS.
Fasilitas Kesehatan (faskes) sendiri merupakan tempat berobat yang harus dipilih peserta ketika mendaftar. Faskes yang terpilih biasanya berada di dekat domisili peserta dan akan menjadi pelayanan kesehatan pertama yang bisa dikunjungi untuk mendapatkan pengobatan dibantu BPJS Kesehatan.
Tapi bagaimana jika kamu pindah rumah ke kota lain? Melakukan pengobatan ke faskes lama justru akan menghabiskan banyak uang dan waktu. Terlebih, jaraknya juga sudah tidak dekat seperti sebelumnya.
Karena itu, kamu tentu ingin melakukan pindah faskes BPJS. Namun apa hal tersebut memungkinkan dan bisa dilakukan? Ternyata, pindah faskes BJPS dapat dilakukan oleh peserta.
Hal ini pun akan menjadi kabar baik bagi kamu yang ingin berobat menggunakan BPJS tapi terkendala masalah jarak karena belum pindah faskes. Hanya saja, masih banyak pula yang belum mengetahui cara pindah faskes BPJS.
Nah supaya kamu tidak kebingungan, berikut cara pindah faskes BPJS Kesehatan. Ada banyak cara yang bisa kamu coba. Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Sebelum mengenal cara pindah faskes BPJS, kamu perlu mengetahui sekilas mengenai BPJS Kesehatan. Apalagi bagi kamu yang belum mengenal lebih dekat mengenai salah satu layanan jasa yang diberikan oleh pemerintah.
BPJS Kesehatan merupakan sebuah lembaga yang secara khusus berperan dalam menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Singkatnya, BPJS memang seperti sebuah asuransi kesehatan yang memungut iuran pada pesertanya. Program pemberian jaminan ini telah diselenggarakan sejak tahun 2014.
Diketahui BPJS Kesehatan sendiri ditugaskan untuk menyediakan beberapa hal, seperti:
Melakukan serta menerima pendaftaran peserta
Memungut serta mengumpulkan iuran peserta dan pemberi kerja
Menerima bantuan iuran dari pemerintah
Mengelola dana jaminan sosial untuk digunakan bagi kepentingan peserta
Mengumpulkan srta mengelola data peserta yang mengikuti program jaminan sosial
Bayar manfaat atau membiayai pelayanan Kesehatan yang sesuai ketentuan program
Memberi informasi terkait penyelenggaran program jaminan sosial pada peserta.
Mengingat BPJS Kesehatan adalah sebuah asuransi, tentu setiap peserta akan dipungut biaya. Namun biaya yang dikenakan berbeda-beda, tergantung dengan kelasnya. Pemerintah sendiri telah membaginya berdasarkan kelas serta jenis kepesertaannya.
Untuk BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran) akan terkena biaya Rp42 ribu per bulannya. Namun peserta jenis ini tidak perlu membayar iuran karena sudah dibayarkan pemerintah pusat. Diketahui program ini untuk fakir miskin.
Lalu sama seperti program PBI, BPJS yang didaftarkan oleh pemerintah juga memungut biaya Rp42 ribu perbulannya. Bahkan pesertanya juga bebas biaya karena telah ditutupi pembiayaannya oleh pemerintah daerah.
Sementara untuk BPJS Mandiri, peserta akan dikenakan biaya yang bervariatif. Iuran ini dikenakan pada orang-orang yang dianggap mampu membiayai asuransi. Untuk kelas I dipungut biaya Rp150 ribu per satu orang setiap bulannya, lalu kelas II terkena biaya Rp100 ribu.
Sementara itu, kelas III akan ditarik biaya sebesar Rp35 ribu per orang setiap bulannya. Tarif tersebut diketahui sudah dipotong dan disubsidi oleh pemerintah sebesar Rp7 ribu.
Iuran dari peserta itu akan dikumpulkan oleh pihak BPJS untuk kelak membantu pembiayaan pengobatan saat jatuh sakit. Jadi kamu tidak akan mengeluarkan biaya yang tinggi dengan adanya jaminan Kesehatan dari BPJS.
Syarat Pindah Faskes BPJS Kesehatan
Kamu perlu juga mengetahui persyaratan untuk bisa pindah fasilitas kesehatan (faskes). Sebab, jika persyaratan tidak dipenuhi, pihak faskes akan menyarankan untuk mengunjungi sarana kesehatan utama yang tertera di dalam kartu BPJS.
Nah supaya kamu tidak ditolak oleh faskes tujuanmu yang baru, pastikan kamu telah memenuhi persyaratan dalam pindah fasilitas kesehatan. Berikut ini deretannya.
Minimal sudah terdaftar 3 bulan di faskes tingkat pertama sebelumnya
Kartu JKN-KIS asli peserta yang akan melakukan perubahan fakses
Kartu Keluarga
Namun jika kamu terdaftar kurang dari 3 bulan, kamu masih bisa mengubah atau pindah faskes dengan syarat atau kondisi:
Peserta pindah domisili (dibuktikan dengan surat domisili)
Sedang mendapatkan penugasan dinas, pelatihan, atau pendidikan (dibuktikan dengan surat penugasan atau pelatihan)
Terkena proses redistribusi atau pemindahan peserta yang belum rata tetapi ingin kembali terdaftar di faskes sebelumnya.
Penggantian faskes tahap 1 diketahui mulai berlaku sejak tanggal 1 pada bulan berikutnya.
Berikut syarat lengkap untuk melakukan pemindahan faskes BPJS Kesehatan kurang dari tiga bulan:
Kartu JKN-KIS peserta yang akan mengubah faskes BPJS Kesehatan.
Kartu Keluarga.
Surat keterangan domisili/surat pindah tugas/surat keterangan kuliah.
Cara Pindah Faskes BPJS Kesehatan
Terdapat berbagai cara yang bisa kamu pilih untuk bisa pindah faskes BPJS Kesehatan. Berikut ini penjelasan selengkapnya.
1. Lewat Mobile JKN
Mobile JKN merupakan aplikas dari BPJS Kesehatan.Di sini, kamu bisa dengan mudah dalam mengubah faskes. Bahkan, perubahan ini juga bisa menjadi solusi bagi kamu yang sudah tinggal beda kota dengan faskes sebelumnya. Berikut ini cara pindah faskes BPJS lewat JKN Mobile.
Unduh kemudian pasang aplikasi Mobile JKN.
Buka lalu lakukan pendaftaran pengguna mobile.
Masukkan nomor kartu JKN KIS kemudian isi data diri secara lengkap
Input nomor aktivasi yang dikirim melalui email yang didaftarkan pada aplikasi JKN Mobile
Tekan opsi Ubah Data Peserta.
Pilih nama peserta yang ingin pindah faskes BPJS
Klik opsi Ubah Fasilitas Kesehatan Pertama, lalu segera isi faskes pengganti yang dituju
Lakukan konfirmasi persetujuan faskes yang sudah dipilih dengan mengklik Setuu
Input kode OTP dan klik tombol Verifikasi
Tunggu sampai mendapatkan notifikasi data sudah berubah.
2. Melalui Care Center 165
Pemindahan faskes BPJS juga bisa dilakukan melalui care center 165. Ini adalah layanan tanpa tatap muka yang bisa meminta informasi mengenai semua urusan mengenai BPJS Kesehatan
Kamu hanya perlu menghubungi call center tersebut dan menyampaikan tujuan ingin pindah faskes, maka pihak BPJS akan membantu. Selain pemindahan faskes, layanan ini juga menerima aduan langsung mengenai semua layanan yang dimiliki oleh BPJS Kesehatan
3. Melalui Mobile Customer Service (MCS)
Beda dengan Care Center 165, MCS merupakan layanan tatap muka. Layanan ini dilakukan dengan memakai kendaraan roda empat yang sudah lengkap dengan beragam infrstruktus operasional layanan peserta BPJS Kesehatan.
Cara ini diketahui mengusung konsep berupa jemput bola yang memberikan ruang bagi peserta agar bisa mendapatkan layanan administrasi kepesertaan. BPJS. Lewat cara ini, kamu pun bisa melakukan pemindahan faskes ataupun mengurus hal lain yang berkaitan dengan BPJS Kesehatan.
Dalam cara pindah faskes BPJS lewat MCS, kamu perlu mengunjungi layanan tersebut pada jadwal yang sudah ditentukan. Kemudian kamu perlu mengisi formulir pendaftaram dengan lengkap dan menunggu antrian dipanggil.
4. Cara Pindah Faskes Lewat Mall Pelayanan Publik (MPP)
Selain ketiga cara sebelumnya, kamu pun bisa melakukan pindah faskes lewat Mall Pelayanan Publik (MPP). Biasanya layanan ini ada di dalam mall untuk memfasilitasi peserta BPJS dalam mengurus segala keperluannya terkait jaminan sosial dari pemerintah. Kamu harus mengisi formulir pendaftaran dan mengantri terlebih dahulu untuk bisa dilayani.
5. Lewat Kantor Cabang
Selanjutnya, ada cara lain yang bisa kamu lakukan jika ingin mengubah faskes BPJS Kesehatan. Berikut panduan selengkapnya.
Bawa dokumen seperti KTP, KK, dan kartu JKN-KIS
Kunjungi kantor cabang BPJS Kesehatan lalu ambil nomor antrian loket pelayanan
Isi formulir daftar isian peserta, pastikan tidak ada yang salah.
Selanjutnya, isi kolom faskes yang diinginkan
Tunggu hingga petugas menginformasi data sudah diubah.
Akhir Kata
Itulah cara pindah faskes BPJS yang bisa kamu ikuti. Melakukan pindah faskes BPJS terkadang dibutuhkan, apalagi jika peserta sudah pindah domisili.
Pemindahan ini juga untuk memudahkan peserta dalam mencari pengobatan terdekat yang murah dan biayanya bisa dibantu oleh pemerintah. Dengan begitu, peserta menjadi lebih nyaman dalam berobat.
