Daftar pustaka merupakan kumpulan sumber yang digunakan untuk menulis sebuah karya ilmiah. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan abjad. Untuk menulis daftar pustaka, kamu perlu memahami cara membuat daftar pustaka yang benar.
Hal itu harus benar-benar diperhatikan, terutama ketika kamu menulis karya ilmiah yang harus mencantumkan referensi dari buku, jurnal, esai, atau sumber lainnya. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai daftar pustaka beserta dengan cara menulis daftar pustaka dan contohnya.
Definisi Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah kumpulan sumber informasi. Daftar pustaka sangat berkaitan dengan karya ilmiah. Hal itu dikarenakan karya ilmiah harus bisa memberikan informasi detail dan akurat kepada pembacanya.
Jadi, daftar pustaka dibutuhkan untuk memperjelas sumber dari penulisan karya ilmiah tersebut. Dengan adanya daftar pustaka, pembaca bisa memeriksa akurat atau tidaknya suatu informasi.
Namun, jika kamu mengira bahwa daftar pustaka sama seperti catatan kaki, maka kamu salah. Keduanya merupakan dua hal yang berbeda. Dalam KBBI, daftar pustaka adalah sebuah daftar yang bertuliskan judul, nama penulis buku, penerbit, dan lain-lain.
Fungsi Daftar Pustaka
Dengan memahami tujuan penulisan daftar pustaka, maka penulis akan berupaya untuk menuliskan daftar pustaka dengan benar saat menulis karya ilmiah.
Jadi, fungsi utama daftar pustaka adalah untuk memperkuat bukti dalam penelitian ilmiah. Daftar pustaka digunakan untuk mengantisipasi penjiplakan suatu karya tulis ilmiah. Oleh karena itu, para penulis perlu menuliskan referensi yang digunakan dalam membuat karya ilmiah tersebut.
Jenis Gaya Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka bisa ditulis dengan beberapa gaya penulisan. Secara umum, ada beberapa jenis gaya penulisan referensi yang sering digunakan dalam penulisan sebuah karya ilmiah.
- Modern Language Association (MLA) : Ini merupakan jenis daftar pustaka yang digunakan untuk menulis karya ilmiah dalam bidang linguistik, humaniora, filsafat, dan seni.
- American Psychological Association (APA) : APA adalah referensi yang sering digunakan untuk menulis daftar pustaka dalam ilmu sosial, sains, pendidikan, dan teknik.
- Chicago Manual Style (CMS) : CMS lebih banyak digunakan dalam bidang sejarah dan humaniora.
Cara Membuat Daftar Pustaka yang Benar
Secara umum, ada aturan penulisan daftar pustaka yang baik dan benar. Jadi, kamu bisa mengikuti cara membuat daftar pustaka berikut ini jika tidak mengetahui jenis penulisan daftar pustaka yang diinginkan.
1. Nama Penulis
Dalam menulis referensi, nama penulis harus ditulis terlebih dahulu sesuai dengan urutan abjad. Contohnya, penulis dengan nama depan berawalan huruf A harus ditulis terlebih dahulu sebelum abjad lainnya.
Jika nama penulis terdiri dari nama depan dan nama belakang, maka tulis nama belakangnya terlebih dahulu. Setelah itu, beri tanda koma (,) dan tulis nama depannya. Jika penulis mempunyai nama tengah, maka nama tengah ditulis setelah nama depan.
Jika ada beberapa penulis, hanya penulis pertama yang nama belakangnya ditulis di depan. Sementara itu, nama penulis kedua dan yang lainnya harus ditulis sesuai dengan nama asli mereka.
Terkadang ada penulis yang sama dalam daftar pustaka. Jika itu terjadi, maka penulisannya diurutkan berdasarkan tahun terbit buku.
2. Tahun Penerbitan
Setelah nama penulis, tulis tahun penerbitan buku. Tahun terbit tersebut harus sesuai dengan tahun cetakan buku. Hal itu dikarenakan buku biasanya memiliki banyak edisi seperti edisi 1, 2, 3, dan lain-lain. Hal itu untuk memudahkan pembaca mencari sumber yang tepat.
3. Judul Buku
Jika sudah menuliskan nama dan tahun terbit, tulis judul buku atau artikel. Dalam menulis judul, judul tersebut harus ditulis menggunakan huruf miring.
4. Nama Kota dan Penerbit
Pada bagian ini, kamu harus menuliskan tempat penerbitan dan nama penerbit buku atau artikel tersebut. Bagian ini ditulis paling akhir. Nama kota harus ditulis terlebih dahulu. Setelah itu, tambahkan tanda titik dua (:) dan tulis nama penerbitnya.
5. Tanda Titik
Saat sudah selesai menulis referensi sesuai aturan di atas, akhiri dengan tanda titik (.). Perlu diketahui juga bahwa ada beberapa referensi yang menggunakan tanda titik untuk memisahkan nama, tahun terbit, judul, penerbit, dan kota.
Namun, ada juga yang meminta penulisan daftar pustaka tersebut menggunakan tanda koma (,). Jadi, penulis perlu mengetahui jenis penulisan daftar pustaka yang dibutuhkan.
Cara Membuat Daftar Pustaka dari Buku
Secara umum, format pembuatan daftar pustaka untuk sebuah buku adalah sebagai berikut.
- Nama belakang. Nama depan. (Tahun). Judul. Kota: Penerbit.
Contoh:
- Akbar, Husein. (2000). Antariksa. Yogyakarta: Penerbit Cipta Abadi.
Jika dilihat dari contoh di atas, maka komponen penyusunnya adalah seperti ini.
1. Nama Pengarang
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, nama pengarang ditulis terlebih dahulu di mana nama belakangnya harus ada di depan. Kemudian, tulis nama depannya. Setelah itu, beri tanda titik dan tulis tahun, judul, kota, dan nama penerbit. Semuanya dipisahkan dengan tanda titik.
Jika pengarangnya lebih dari satu, maka gunakan kata “dan.” Lalu, nama belakang pengarang yang ditulis hanya nama pengarang pertama saja. Sementara itu, nama pengarang lainnya ditulis sesuai nama asli mereka tanpa perlu dibalik. Contohnya bisa dilihat di bawah ini.
- Lestari, Ika. Handoko Mulia. Ashila Mia. dan Abdi Sudrajat.
Namun, aturan penulisan tersebut berbeda jika penulis lebih dari tiga orang. Jika ada lebih dari tiga nama pengarang, maka hanya nama pengarang pertama saja yang ditulis.
Sementara itu, nama pengarang lainnya tidak ditulis. Sebagai gantinya, tambahkan “dkk” untuk penulis Indonesia dan “et al” untuk penulisan asing.
Contoh:
- Lestari, Ika, dkk.
2. Tahun Terbit atau Publikasi
Setelah nama penulis, tuliskan tahun terbit buku atau publikasi artikel. Tahun harus diapit oleh tanda kurung. Contohnya adalah seperti ini.
- Handoko, Mulia. (2001).
3. Judul
Setelah nama penulis dan tahun terbit, tuliskan judul yang digunakan. Judul tersebut harus ditulis menggunakan huruf miring seperti di bawah ini.
- Amora, Dea. (2010). Astronomi.
Setelah itu, tuliskan tempat penerbitan. Namun, awali dengan tanda titik.
Contoh:
- Amora, Dea. (2010). Astronomi. Bandung.
4. Nama Penerbit
Di bagian paling akhir adalah nama penerbit. Setelah menuliskan kota penerbitan, tambahkan tanda titik dua dan ikuti dengan nama penerbitnya. Jangan lupa untuk menggunakan tanda titik setelah nama penerbit.
- Ajeng, Retno. (2007). Hilang. Medan: Penerbit Pena.
Cara Membuat Daftar Pustaka dari Artikel Jurnal
Nah, jika menggunakan sumber dari makalah, artikel jurnal, atau surat kabar, maka penulisan referensinya tidak terlalu berbeda dari penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku. Berikut adalah aturan penulisannya.
1. Penulis Tunggal
Jika penulisnya hanya satu orang, maka tulis nama belakangnya terlebih dahulu dan ikuti dengan inisial nama depannya. Lalu, judul artikel ditulis miring atau menggunakan tanda petik dua (“).
Setelah itu, tuliskan juga nomor volume artikel (edisi). Terakhir, tambahkan halaman jurnal yang dikutip. Halaman tersebut harus dicetak miring. Contoh jelasnya bisa kamu lihat di bawah ini.
- Hue, N. (2016). “Pengaruh Mitigasi Bencana di Area Pesisir.” Jurnal Geofisika, 2(3), 1-3.
2. Dua Penulis
Jika ada dua penulis, maka nama dua penulis tersebut harus dibalik. Ini berbeda dari penulisan buku. Tambahkan juga simbol dan (&) untuk memisahkan nama penulis pertama dan penulis kedua.
- August, D & Wiliam C. (2011). Fenomena K-Pop di Kalangan Remaja. Jurnal Ilmu Budaya, 3(1), 20-30.
3. Tiga Orang Penulis atau Lebih
Jika penulis terdiri dari tiga orang atau lebih, maka tambahkan “dkk” atau “et al” di akhir nama penulis pertama. Aturan penulisannya sama seperti penulisan nama pengarang buku.
- James et al. (2010). How to Create Perfect Happiness. Journal of Psychology, 1(1), 22-25.
Contoh Cara Membuat Daftar Pustaka dari Artikel Online
Penulisan di atas hanyalah contoh penulisan untuk artikel fisik. Jika ingin menggunakan artikel online, penulisan referensinya harus mengikuti aturan lain. Jadi, contoh penulisan referensi dari artikel online berikut hanya berlaku untuk artikel yang diperoleh dari e-journal.
- Dwi, S. (2003). Cara Pencegahan Diabetes untuk Orang dengan Keturunan Diabetes. Jurnal Kedokteran Indonesia, 377-380. Diakses dari Universitas Pembangunan Bangsa pada 22 Januari 2003.
Cara Membuat Daftar Pustaka dari Surat Kabar dan Majalah
Ketika mengutip referensi dari surat kabar atau majalah (tabloid), caranya juga hampir sama dengan penulisan referensi dari buku. Contohnya adalah:
- Nama penulis. (tahun publikasi). judul publikasi. nama majalah atau surat kabar.
Sama seperti referensi dari sumber lainnya, nama belakang penulis harus ditulis terlebih dahulu dan nama depannya ditulis sebagai inisial setelah nama belakang tersebut.
- Efendi, D. (5 Juni 2000). Pengabdian Guru yang Terlupakan, h.11.
Contoh Penulisan Referensi dari Jurnal
Jurnal merupakan kumpulan artikel. Jika kamu menggunakan referensi dari banyak artikel dalam satu jurnal yang sama, maka tulis menggunakan cara berikut ini.
- Handoyo, WD (Juni-Juli 2000). Introvert: Jurnal Psikologi, 80-81.
Namun, jika jurnal yang digunakan adalah e-journal, maka cantumkan link-nya. Pastikan bahwa link tersebut bisa diakses.
- Setiabudi, A. (22 Agustus 2010). Bencana Alam di New York. E-Journal International. Diakses dari http://www.ejournalnews.com.au.
Cara Menulis Referensi dari Esai, Skripsi, Tesis, dan Disertasi
Referensi juga bisa diperoleh dari tugas akhir. Jika menggunakan tugas akhir sebagai sumber referensi, maka contoh penulisannya adalah seperti berikut ini.
- Nama belakang dan inisial. (tahun publikasi tugas akhir). Judul (harus dicetak miring). (nama universitas).
Jika referensi tersebut diperoleh dari website, maka tambahkan link atau URL website tersebut setelah nama universitas pengarang. Kemudian, akhiri dengan tanda titik.
Cara Membuat Daftar Pustaka dari Internet atau Website
Ini adalah contoh penulisan referensi selain e-journal atau e-news.
- Penulis atau pembuat situs. (tahun akses). judul halaman yang dikutip. tanggal kunjunganmu ke situs tersebut.
Adapun cara penulisannya adalah seperti ini.
- Anderson, J (2015). Perkembangan Teknologi. Diakses 5 Agustus 2017 dari https://learningandandteaching.com.
Terkadang, sebuah website tidak mencantumkan nama penulis kontennya. Jika menemukan kasus seperti itu, maka nama penulis diganti dengan nama institusi yang menulis konten tersebut.
- Queensland Education. (2009). Healthy Diet for Seniors. Diakses 1 Juni 2010 di http://health.uk.
Ada juga kasus di mana tidak ada nama institusi. Jika hal itu terjadi, maka boleh langsung menuliskan judul kontennya.
- Healthy Diet for Seniors. (2009). Diakses 5 Maret 2019 dari http://eduhealth.com.
Demikian berbagai cara membuat daftar pustaka dari berbagai sumber. Pelajari penulisannya secara mendalam agar bisa mengaplikasikannya dengan baik.
Baca Juga: