Bagi yang suka membaca surat kabar pastinya sudah sangat familiar dengan teks satu ini. Teks editorial adalah teks yang berisi opini yang dibuat berdasarkan fakta. Sederhananya, teks ini digunakan untuk menanggapi peristiwa yang terjadi, seperti isu sosial, bencana, politik dan lainnya.
Akan tetapi teks ini tetap berbeda dengan teks opini. Teks ini mewakili respons sebuah redaksi, sedangkan teks opini murni berisi tentang pendapat penulis terkait. Berkat kemajuan teknologi, sekarang teks ini dapat dijumpai pula di internet dalam bentuk artikel surat kabar.
Meski terdengar seperti teks biasa dan sederhana, dalam menulis teks ini tentu tidak mudah. Ada beberapa struktur dan kaidah kebahasaan yang harus dipatuhi. Untuk itu, mari kenali lebih lanjut tentang teks ini pada pembahasan sebagai berikut!
Pengertian Editorial
Teks ini adalah teks yang sering dijumpai di surat kabar fisik maupun digital. Isi teks ini mengangkat tentang isu-isu yang sedang terjadi di masyarakat. Namun ada penambahan opini yang didasari oleh fakta dan data aktual.
Teks ini dibuat untuk merangsang pembaca agar melakukan suatu tindakan nyata terhadap isu yang dibahas. Namun terkadang teks ini dibuat untuk sekadar memberikan informasi mengenai isu kepada masyarakat luas.
Jenis Teks Editorial
Tahukah kamu bahwa teks ini terbagi menjadi tiga macam. Masing-masing memiliki fokus penulisan yang berbeda-beda. Supaya kamu lebih mudah memahami teks yang kamu buat nantinya, kenali jenis-jenis teks ini sebagai berikut:
1. Editorial Kontroversial
Teks ini dibuat untuk menyebarluaskan sudut pandang tertentu kepada masyarakat. Hal ini membuat pembaca memiliki kecenderungan tertentu ketika melihat isu yang terjadi.
Namun tulisan ini mencap negatif sudut pandang yang berkebalikan dengan sudut pandang redaksi, sehingga banyak yang menyebut teks ini cukup kontroversial.
2. Editorial Interpretatif
Teks ini mengemas tulisan dalam bentuk informasional. Teks menjelaskan tentang isu yang sedang terjadi supaya pembaca menjadi sadar akan isu tersebut. Karena bertujuan untuk menginformasikan kepada pembaca, teks ini dibekali dengan data-data pendukung.
Dengan begitu, pembaca diharapkan dapat memahami situasi dan kondisi dari isu terkait. Teks ini dapat dibuat dengan sudut pandang negatif, positif maupun netral.
3. Explanatory Editorial
Jenis editorial yang terakhir adalah teks yang hanya berfungsi menyuguhkan isu saja. Maka tanggapan yang diberikan terhadap isu tersebut tergantung sepenuhnya dari pembaca.
Biasanya teks ini membahas tentang isu politik, sosial dan ekonomi. Teks ini dibuat untuk mendorong pembaca agar terprovokasi dengan isu yang dibahas, sehingga pembaca diharapkan dapat memberikan solusi sendiri terhadap isu tersebut.
Struktur Teks Editorial
Teks ini tersusun atas struktur tertentu. Ketika kamu membuat teks ini, pastikan mengandung tiga struktur utama supaya teks ini dapat dengan mudah dipahami. Adapun penjelasan dari masing-masing strukturnya adalah sebagai berikut:
1. Tesis
Sama seperti tesis pada teks-teks umum, bagian ini berisi tentang sudut pandang penulis terhadap isu yang akan dibahas. Tesis merupakan bagian pengenalan topik sebelum membahas lebih lanjut tentang masalah tersebut.
Dengan begitu, pembaca dapat mengenali maksud dan tujuan dibuatnya teks tersebut. Kamu bisa mengisi bagian ini dengan teori-teori yang faktual.
2. Argumentasi
Setelah menyajikan pengenalan terhadap isu yang dibahas, berikutnya kamu dapat menyodorkan argumentasi kepada para pembaca. Di bagian ini kamu dapat menyisipkan pendapat terhadap isu tersebut.
Tentunya pendapat yang dibuat harus dapat dipertanggungjawabkan. Pastikan kamu menggunakan data dan fakta yang ada guna mendukung pendapat kamu. Data pendukung argumen dapat berasal dari pernyataan ahli atau hasil penelitian.
3. Penegasan Ulang Pendapat
Usai menyampaikan pengenalan dan argumentasi kamu terhadap isu yang dibahas, maka kamu perlu merangsang pembaca dengan menegaskan kembali pendapat yang sudah disampaikan. Bagian ini berfungsi pula sebagai penutup.
Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
Teks ini merupakan teks yang tidak bisa dibuat secara sembarangan. Ada beberapa aturan mengenai gaya bahasa yang harus dipatuhi. Apalagi teks ini dibuat untuk mengenalkan suatu isu ke masyarakat luas, maka kaidah kebahasaan yang berlaku adalah sebagai berikut:
1. Kata Populer
Supaya isu yang sedang diangkat dalam teks dapat dipahami oleh khalayak luas, tak jarang penulis menggunakan kata populer untuk mendeskripsikan peristiwa yang sedang terjadi.
2. Kalimat Retoris
Beberapa teks juga menggunakan kalimat retoris, yaitu kalimat tanya yang tidak mengharapkan jawaban. Namun penggunaan kalimat ini lebih bertujuan untuk menarik rasa ingin tahu pembaca dan merenungkan sudut pandang pembaca terhadap isu terkait.
3. Konjungsi
Konjungsi adalah kata hubung. Kata ini sangat lazim digunakan dalam teks ini guna memperjelas hubungan sebab akibat, menegaskan argumentasi, menyusun pendapat dan menyampaikan harapan.
Beberapa konjungsi yang sering digunakan adalah selanjutnya, berikutnya, bahkan, justru, lagi pula, selain itu, pertama, supaya, agar, dan masih banyak lagi.
4. Kata Ganti Penunjuk
Kata ganti kerap digunakan pula untuk memberikan variasi pada isi teks. Selain itu, kata ganti petunjuk yang dimaksud di antaranya adalah itu, ini, tersebut dan lainnya.
Ciri-ciri Teks Editorial
Memang di dalam teks ini mengandung opini atau pendapat, namun kamu jangan sampai tertukar antara teks ini dengan teks opini. Keduanya jelas memiliki perbedaan jauh. Karena itu, mari pahami beberapa ciri teks ini yaitu:
1. Sistematis
Teks yang bertujuan untuk menggugah sudut pandang pembaca perlu dibuat secara sistematis. Teks disusun secara urut, dimulai dari pengenalan, argumen pendukung dan penegasan ulang. Selain itu, teks ini juga harus dibuat secara masuk akal, karena bukan masuk ke dalam kategori fiksi.
2. Faktual
Teks ini hanya diperbolehkan mengangkat suatu isu yang benar-benar terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, isu yang diangkat perlu memiliki data aktual dan faktual yang dapat dipertanggungjawabkan.
Teks ini dibuat untuk memberikan sorotan pada isu hangat yang tengah terjadi, sehingga semakin banyak masyarakat yang tahu.
3. Argumentatif
Di sisi lain, teks ini juga perlu mengandung argumentasi atau pendapat. Namun bukan pendapat pribadi, melainkan pendapat redaksi terhadap isu yang sedang dibahas. Argumen dibuat berdasarkan sudut pandang redaksi media massa terkait.
Contoh Teks Editorial Berita Terkini
Teks yang biasanya membahas berita yang sedang hangat di masyarakat ini dimuat dalam bentuk artikel. Ada beberapa contoh teks yang bisa kamu jadikan sebagai bahan referensi, yaitu sebagai berikut:
1. Contoh Editorial Cacar Monyet
Cacar monyet adalah penyakit kulit yang sempat menyita perhatian masyarakat Indonesia. Penyakit dengan nama latin variola minor ini disebabkan oleh virus ini dapat menular dengan cepat. Tanda-tanda dari penyakit ini dimulai dari munculnya bintik-bintik merah yang gatal.
Sekilas tampak seperti cacar biasa, namun cacar monyet lebih berisiko dan mengancam penderita dengan imunitas yang rendah. Beruntungnya ada cara sederhana untuk mencegah penyakit ini. Langkah yang bisa diambil adalah dengan menjauhkan diri dari keramaian.
Selain itu, rajin mencuci tangan dengan sabun juga terbukti dapat mencegah penyebaran virus cacar monyet. Usahakan mengganti pakaian dengan yang bersih setelah pergi dari luar rumah untuk meminimalisir kontak dengan orang yang terinfeksi.
Penerapan langkah-langkah sederhana tersebut merupakan sebagian kecil dari cara untuk mengurangi risiko penularan cacar monyet pada segala kalangan.
2. Teks Editorial Covid 19
Virus yang pertama kali diidentifikasi di Wuhan, Cina ini sempat membuat dunia berhenti sejenak. Tahun 2020 menjadi tahun yang muram bagi masyarakat di seluruh dunia. Penelitian menemukan bahwa virus ini memiliki tingkat penularan yang tinggi.
Setiap penderita mempunyai reaksi yang berbeda-beda terhadap virus ini, namun kebanyakan penderita mengalami kesulitan bernapas hingga kehilangan indera pengecap rasa. Untuk mencegah terpapar virus ini, kamu dapat menjaga jarak dengan orang lain selama berada di ruang publik.
Selalu kenakan masker selama pergi ke luar, lalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Pastikan tidak menyentuh permukaan di fasilitas atau transportasi umum. Itu beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjangkitnya virus ini.
Covid 19 adalah virus berbahaya yang tidak memandang usia. Korbannya mencakup anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia. Mari perangi Covid 19 untuk masa depan yang lebih baik!
3. Teks Editorial Banjir
Banjir sudah menjadi langganan bagi penduduk di Jakarta Timur. Ketika musim hujan turun terlalu deras, air sungai meluap dan merendam rumah-rumah penduduk. Akhirnya memaksa penduduk untuk mengungsi menyelamatkan diri ke posko yang disediakan pemerintah.
Setiap tahun pemerintah mencoba mencari solusi untuk mengurangi dampak dari banjir. Pasalnya banjir tidak hanya merusak rumah dan harta benda, tetapi juga mengancam kesehatan dan keselamatan masyarakat.
Banjir juga ikut melumpuhkan rutinitas sehari-hari. Banyak orang yang tidak bisa bekerja akibat jalanan yang terendam. Anak sekolah juga terpaksa diliburkan akibat ruang kelas yang digenangi air. Kondisi ini sangan memprihatinkan.
Dalam menyikapi masalah ini, pemerintah akan semakin giat dalam melakukan perluasan drainase, peninggian tanggul sungai sekaligus mengajak masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai. Bersama-sama, dampak merugikan banjir pun dapat diminimalisir.
4. Teks Editorial Beserta Struktur
Tesis
Tingkat pendidikan di suatu negara menjadi penentu kualitas masyarakatnya. Sayangnya Indonesia belum mempunyai tingkat pendidikan seperti di negara-negara maju. Lembaga pendidikan di Indonesia seharusnya melakukan peningkatan kualitas pendidikan dengan menerapkan upaya yang serius.
Argumentasi
Lembaga pendidikan dapat mulai memperbaiki kualitas pembelajaran siswa dengan memberikan dukungan fasilitas yang lengkap. Selain itu, pembelajaran hendaknya menyiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Penegasan Ulang
Apalagi sekarang guru bukan lagi sumber ilmu utama. Guru hanya berperan sebagai motivator untuk mendorong perkembangan siswa.
5. Teks Editorial Bencana Alam
Guru memang masih memiliki peran penting dalam pembelajaran di sekolah. Namun lembaga pendidikan perlu melakukan peningkatan supaya menghasilkan siswa yang berkualitas terhadap bangsa.
Tragedi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwi Gajah menyisakan luka yang mendalam. Momen yang menewaskan beberapa orang ini seharusnya membuat diri masing-masing tersadar untuk lebih bertanggungjawab dalam mengelola sampah.
Masalah sampah bukan hanya masalah pemerintah saja. Setiap individu berperan terhadap penumpukan sampah yang ada di TPA masing-masing. Semakin sering menggunakan produk sekali pakai, maka semakin besar penumpukan yang terjadi.
Penting untuk mengurangi penggunaan sampah agar tidak berakhir di TPA. Semoga tragedi di Leuwi Gajah ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua supaya tidak semena-mena terhadap lingkungan.
Berita teks editorial sangat umum digunakan untuk mengangkat suatu isu ke masyarakat. Teks ini dinilai efektif dalam menyuarakan suatu sudut pandang redaksi, sehingga pas dipilih untuk merangsang tanggapan dari para pembaca.
Baca Juga: