7 Besaran Pokok dan Besaran Turunan Beserta Satuannya

Besaran merujuk kepada istilah yang mengacu tentang sebuah sistem pengukuran. Besaran pokok menjadi salah satunya dan tergolong ke dalam dasar-dasar pengukuran yang berlaku untuk banyak hal. Sistem ini berlaku secara internasional dan nasional.

Ilmu yang satu ini masuk ke dalam ilmu Fisika. Pelajaran Fisika akan membahas hal ini secara mendalam bahkan dimulai di sekolah dasar. Pengukuran pun akan lebih mudah dibayangkan oleh orang lain karena merujuk pada besaran yang sama.

Mempelajari besaran sangat penting karena banyak hal yang perlu diukur secara angka sehingga diketahui levelnya. Secara garis besar, ada tujuh macam besaran pokok yang harus kamu ketahui. Berikut adalah ulasan lengkap mengenai pengertian, macam-macam, dan jenis satuannya.

Pengertian Besaran Pokok

Pengertian Besaran Pokok

Besaran pokok memiliki definisi sebagai sebuah standar pengukuran yang sudah ditentukan oleh para ilmuwan dan fisikawan zaman dahulu untuk mengetahui nilai sebuah pengukuran. Dengan istilah pengukuran yang tetap, maka akan mudah bagi seseorang untuk pengukuran benda lainnya.

Besaran ini memiliki satuan yang tetap namun bebas. Untuk bisa mengukur benda-benda, maka besaran yang pokok lah yang akan digunakan karena dianggap sebagai satuan dasarnya. Sementara penetapan besaran lain disebut sebagai besaran turunan.

Sistem yang digunakan dalam besaran ini merujuk kepada sistem internasional. Artinya, ukuran ini berlaku dimana-mana dan bisa digunakan oleh orang di seluruh dunia. Meski begitu, standar setiap negara mungking berbeda. Contohnya, pengukuran ketinggian bisa menggunakan kaki atau meter.

Fungsi Besaran Pokok

Fungsi Besaran Pokok

1. Menentukan besaran turunan

Sebelum bisa mengetahui besaran turunan, penting untuk memahami besaran pokok terlebih dahulu. Pasalnya, besaran turunan hanya didapatkan apabila sudah memahami besaran dasar. Perhitungan yang menggunakan besaran turunan awalnya menggunakan kategori pokok.

2. Mengukur benda

Menghitung ukuran sebuah benda pun perlu menggunakan besaran yang pokok, bukan yang turunan. Itu sebabnya, kamu harus memahami neraca mana yang harus digunakan. Contohnya besaran untuk menghitung panjang adalah meter, bukan gram.

3. Mengetahui gejala alam

Kejadian bencana alam terjadi karena adanya aktivitas alam yang sangat kompleks. Hal ini bisa diprediksi dan diketahui apabila kamu telah melakukan pengukuran yang teliti. Untuk itu, kamu perlu mengetahui dimensi dan alat ukur apa yang cocok untuk digunakan untuk mengukur benda tertentu.

4. Melakukan perbandingan

Apabila kita membicarakan tentang sebuah pengukuran, maka kita juga akan melakukan perbandingan. Kita bisa membandingkan kedua benda tidak hanya dari visualnya saja, tapi juga dari satuannya. Dengan begitu, hasilnya akan lebih akurat dan tepat.

7 Besaran Pokok Beserta Satuannya

1. Panjang

Besaran ini digunakan untuk mengukur panjang sebuah benda. Satuan internasional untuk mengukur panjang adalah meter dan lambang panjang secara umum adalah (m). Ada beberapa alat ukur yang tidak asing di kehidupan sehari-sehari seperti penggaris, jangka sorong, dan pita meteran.

Penggaris adalah benda untuk mengukur benda yang cenderung pendek. Panjang penggaris biasanya 20-30 cm yang terbuat dari besi, kayu, atau plastik. Penggunaan penggaris seringkali ada di sekolah untuk mengukur benda atau menggambar yang membutuhkan pengukuran.

Sementara jangka sorong adalah alat yang bentuknya mirip dengan sebuah kunci inggris. Ada dua buah gigi untuk menempatkan benda di antaranya. Kemudian, kamu akan membaca hasil pengukurannya di penggaris atau di layar. Jangka sorong lebih akurat dari penggaris.

Sementara alat lain yang juga sering digunakan dalam pengukuran adalah pita meteran. Kamu biasanya menggunakan ini untuk mengukur panjang tubuh, panjang kayu, dan benda-benda lain yang lebih panjang dari sebuah penggaris. Pita meteran menggunakan sentimeter atau inci.

2. Waktu

Dalam keseharian manusia juga tidak asing untuk mengukur waktu. Besaran pokok yang satu ini menjadi yang paling sering diukur karena banyak kegiatan yang memerlukan pengukuran ini. Satuan waktu yang digunakan adalah detik atau second dengan lambang (s) dan berlaku internasional.

Prinsip pengukuran waktu adalah sesuatu yang terjadi di dalam ruang yang biasanya terjadi berkali-kali. Yang paling umum adalah berapa detik jarum jam yang bergerak ketika sebuah momen terjadi dalam periode tertentu. Pengukuran lain juga bisa menggunakan ayunan bandul dan tetes air.

Alat ukur waktu yang paling konvensional adalah jam air. Biasanya, air diletakkan di dalam sebuah wadah dengan sebuah lubang. Satuan waktu diukur dengan melihat berapa kali tetesan air yang jatuh. Tetesan air akan selalu konsisten karena adanya gaya gravitasi.

Untuk waktu yang utama, alat ukur dalam dimensi ini menggunakan arloji. Arloji merupakan ukuran jam yang juga terdiri dari menit dan detik. Satu jam diukur sebanyak 60 menit, sementara 60 menit terdiri dari 3600 detik. Satuan ini berlaku sudah cukup lama hingga saat ini.

Sementara alat ukur waktu yang paling akurat adalah stopwatch. Alat ini memiliki sebuah skala yang ukurannya paling kecil, yaitu milidetik. Instrumen ini malah mengutamakan detik sebagai pengukurannya. Alat stopwatch menjadi yang paling akurat dibandingkan seluruh pengukuran.

3. Massa

Massa merupakan sebuah besaran pokok yang digunakan untuk mengukur jumlah kandungan sebuah materi yang terdapat dalam sebuah benda. Dengan kata lain, kita mengukur berat benda tersebut terhadap sebuah materi lainnya. Satuan internasional massa adalah kilogram.

Pengukuran massa banyak sekali di dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah menghitung massa beras atau badan sendiri. Alat ukur yang digunakan untuk pengukuran massa disebut dengan neraca. Namun, di sekitar kita lebih dikenal sebagai timbangan.

Nera timbangan yang banyak digunakan sehari-hari untuk manusia biasanya berupa sebuah papan elektronik yang hanya perlu diinjak. Timbangan akan membaca berapa massa tubuh manusia dalam hitungan detik saja. Ada timbangan dengan bentuk manual dan ada yang dalam bentuk digital.

Sementara di pasar kita akan menemukan bentuk neraca yang digunakan untuk mengukur bahan makanan berupa neraca sama lengan. Benda akan diletakkan dalam wadah dan lengan lain menerima beban. Sekarang, neraca pasar banyak menggunakan timbangan berbentuk digital.

4. Intensitas cahaya

Besaran pokok juga meliputi pengukuran intensitas cahaya. Meski jarang digunakan oleh orang pada umumnya, pengukuran ini dinilai penting bagi beberapa profesi seperti fotografer. Mereka harus mengukur seberapa banyak cahaya dalam ruang untuk mendapatkan hasil foto yang bagus.

Tujuan pengukuran cahaya adalah untuk menghitung intensitasnya. Alat ukur untuk dimensi yang satu ini terbagi ke dalam beberapa alat, seperti luxmeter, goniophotometer, LX-90 dan spektrofotometer. Dengan alat pengukuran, maka intensitas cahaya bisa diketahui dengan akurat.

Satuan candela bisa diketahui dengan instan pada alat ukur intensitas cahaya dengan hasil yang instan. Alat yang paling sering digunakan adalah luxmeter. Para fotografer menggunakan alat ini untuk menentukan seberapa besar eksposur cahaya yang dibutuhkan dalam sebuah komposisi.

Sementara alat goniophotometer banyak digunakan di industri yang berhubungan dengan otomotif. Tugasnya adalah mengukur fluks cahaya pada sebuah sudut. Spektrofotometer dan LX-90 sering digunakan untuk mengukur gelombang cahaya seperti inframerah, sinar UV, dan cahaya tampak.

5. Suhu

Suhu adalah besaran pokok yang penting bagi kehidupan, khususnya kehidupan manusia. Suhu berhubungan dengan intensitas panas yang bisa dirasakan oleh indera. Namun, level yang dirasakan setiap orang berbeda sehingga pengukurannya menggunakan standar Celsius, Fahrenheit dan Reamur.

Secara umum, intensitas panas ini banyak yang menggunakan satuan Celcius karena titik beku dimulai dari 0 derajat dan titik didihnya adalah 100 derajat. Benda yang sering digunakan untuk pengukuran suhu adalah termometer dengan air raksa atau termometer digital.

Untuk mengukur suhu tubuh manusia biasanya digunakan termometer klinis. Saat ini banyak yang sudah menggunakan teknologi gelombang, sehingga hasilnya hanya sekian detik. Skala pengukuran biasanya berada di rentang 35-42 derajat Celcius.

Alat lainnya untuk mengukur suhu adalah termometer bimetal yang akan melengkung atau lurus akibat adanya pemuaian zat. Kenaikan suhu akan ditandai dengan adanya lengkungan. Alat lainnya yang juga banyak digunakan adalah termometer ruang untuk mengukur suhu ruangan.

6. Listrik

Arus listrik juga bisa diukur. Pengukuran ini penting sekali pada kehidupan sehari-hari dengan tujuan untuk menghindari adanya gangguan listrik dan bahaya lainnya seperti kebakaran. Arus yang diukur adalah alirannya yang terjadi pada sebuah kawat. Satuan yang digunakan adalah ampere.

Ada banyak jenis alat ukur yang digunakan untuk mengukur besaran aliran listrik. Umumnya, pengukuran berupa ampere per detik. Ukuran ini sangat penting untuk berbagai benda kehidupan sehari-hari, seperti kipas angin, microwave listrik, charger handphone, dan kulkas. Semakin besar ampere, arus juga semakin kuat.

Alat ukur arus listrik yang banyak digunakan adalah voltmeter. Alat ini sangat berguna bagi banyak teknisi untuk mengukur sebanyak apa arus yang mengalir ke rangkaian. Teknisi yang bekerja untuk instalasi AC biasanya menggunakan amperemeter untuk mengukur arus yang ada dalam sebuah rangkaian seri.

Alat sederhana yang biasa digunakan seorang teknisi adalah tespen. Tespen akan dicolok ke sebuah rangkaian untuk melihat apakah ada arus listrik yang mengalir. Sementara alat yang digunakan di rumah untuk mengukur seberapa banyak listrik yang digunakan alat rumah tangga adalah wattmeter.

7. Zat

Zat merupakan partikel atom yang terkandung di dalam benda, atau biasanya di dalam sebuah larutan. Mengukur zat adalah hal yang penting dalam kimia karena mengacu pada konsentrasinya. Satuan pengukuran yang digunakan untuk mengukur zat adalah mol. Hanya saja, perhitungannya belum menggunakan alat ukur tertentu.

Kamu bisa menghitung konsentrasi zat dengan membandingkan dengan jumlah larutan yang melarutkan zat yang diukur tersebut. Penggunaan mol dalam pengukuran zat bertujuan untuk membuat pengukuran lebih akurat. Pada dasarnya, perhitungan menggunakan konsentrasi atom dalam larutan.

Perhitungan jumlah zat yang terlarut juga tergolong unik karena kamu harus mengetahui jenis senyawa atau zat yang terlarut tersebut. Kemudian, kamu harus mencari nilai molnya. Masing-masing zat memiliki nilai yang berbeda. Setelah itu, kamu harus menghitung konstanta menggunakan rumus Avogadro.

Besaran memudahkan kita untuk menghitung dan mengukur sebuah benda. Hingga saat ini, perhitungan dibagi ke dalam 7 jenis yang berbeda sesuai dengan jenis benda tersebut.  Besaran dasar dan pokok ini menjadi dasar untuk menghitung pengukuran lain yang termasuk ke dalam besaran turunan.

Kamu harus menggunakan besaran pokok dengan lambang dan satuan internasional yang benar. Penggunaan alat ukur menjadi hal wajib untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Kecuali satuan zat yang belum bisa diukur alat, besaran lain sudah memiliki alatnya masing-masing sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga: