Candi Jago – Sejarah, Kerajaan, Corak dan Relief

Malang merupakan salah satu kabupaten yang cukup banyak dipilih sebagai tempat berlibur. Kota ini menjanjikan banyak keindahan yang tadinya hanya terlihat di internet. Jika kamu mencari laman pencarian, pasti akan menemukan banyak foto yang begitu indah. Salah satu referensi yang perlu dimasukkan dalam daftar perjalanan liburanmu adalah Candi Jago.

Dari sekian banyak destinasi wisata yang ada di Malang, candi ini bakal bikin kamu terpesona dengan keindahannya. Berkunjung ke candi bisa jadi pengalaman baru yang seru untuk dicoba. Dan bagi pecinta budaya juga sejarah, candi ini sudah pasti menjadi salah satu tujuan.

Mengenal Lebih Jauh Tentang Candi Jago

Mengenal-Lebih-Jauh-Tentang-Candi-Jago

Indonesia memiliki kekayaan budaya yang melimpah, salah satunya Candi Jago. Tersembunyi di desa Tumpang, sekitar 20 kilometer dari Kota Malang, Jawa Timur. Candi ini adalah sebuah kompleks candi Hindu yang memikat dengan keindahan arsitektur dan sejarahnya yang kaya.

Candi ini juga dikenal sebagai Candi Jajaghu. Dibangun pada abad ke-13 pada masa Kerajaan Singhasari. Meskipun tidak sebesar Candi Borobudur atau Prambanan, Candi Jago memiliki daya tarik sendiri dengan rancangan arsitektur yang menarik dan ukiran yang cukup rumit.

Selain keindahan arsitektur dan ukiran, Candi jago juga memiliki makam yang diyakini sebagai tempat pemakaman para raja Singhasari. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, Candi Jago mengalami kerusakan dan pelanggaran. Namun, pada tahun 1960-an, Pemerintah Indonesia bersama dengan berbagai lembaga dan organisasi melakukan upaya restorasi dan pemugaran untuk memulihkan kejayaan Candi Jago.

Kini, Candi Jago telah menjadi salah satu objek wisata budaya yang cukup populer di Malang. Wisatawan dapat menikmati keindahan arsitektur dan mengagumi detail-detail ukiran yang menakjubkan. Selain itu, keberadaan candi ini juga menjadi saksi bisu dari sejarah dan peradaban yang ada di masa lalu.

Keunikan yang Disediakan Sejauh Mata Memandang

Keunikan-yang-Disediakan-Sejauh-Mata-Memandang

Selian keindahan arsitektur dan ukiran yang rumit, Candi Jago juga memiliki beberapa hal unik yang menarik perhatian mata. Berikut di bawah ini adalah beberapa hal unik yang bisa memanjakan mata, yaitu:

Kombinasi Gaya Arsitektur

Candi ini merupakan contoh unik dari perpaduan gaya arsitektur India dan Jawa. Meskipun secara keseluruhan memiliki pengaruh gaya arsitektur India. Tetapi terdapat juga sentuhan elemen arsitektur Jawa dalam beberapa detailnya.

Sebut saja ukiran-ukiran yang dibuat, terlihat memiliki karakteristik Jawa yang cukup kental di dalamnya. Informasi menarik lainnya bisa dibaca juga di hajijatim.id

Relief Berwarna

Salah satu keunikan candi ini adalah adanya relief-relief berwarna di dindingnya. Relief-relief tersebut masih mempertahankan warna-warna aslinya. Seperti warna merah, hijau, dan putih.

Hal ini menjadi langka terjadi. Karena mayoritas kebanyakan candi-candi yang ada di Indonesia umumnya dan kebanyakan memiliki relief-relief yang tidak memiliki warna sama sekali.

Kolam Air Candi Jago

Di depan komplek candi, terdapat kolam air yang disebut Kolam Jajaghu. Kolam ini memberikan nuansa yang indah dan menambah keanggunan kompleks candi. Selain itu, kolam ini juga memiliki makna religius dalam kepercayaan Hindu sebagai tempat pembersihan spiritual sebelum memasuki area peribadatan.

Yoni dan Lingga

Di dalam kompleks candi terdapat sebuah Yoni dan Lingga. Simbol kesuburan dalam agama Hindu. Yoni melambangkan dewi atau prinsip feminin. Sementara Lingga melambangkan dewa atau prinsip maskulin.

Kehadiran Yoni dan Lingga ini menambah nilai religius dan spiritual dalam pengalaman mengunjungi Candi Jago yang memang memiliki kesan indah dan penuh kemisteriusan yang kental.

Perpaduan Agama Hindu dan Budha

Meskipun candi ini secara umum dianggap sebagai candi Hindu. Terdapat juga beberapa unsur Budha yang ditemukan di dalam komplek candi ini. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh agama Budha dalam kehidupan religius pada masa itu. Serta toleransi dan perpaduan yang kental di antara kedua agama tersebut.

Tugu Pancasila

Di sebelah kompleks candi terdapat sebuah tugu yang merupakan monumen Pancasila. Tugu ini dibangun sebagai penghormatan kepada Pancasila, dasar negara Indonesia. Keberadaannya menunjukkan bahwa candi ini juga memiliki nilai sejarah yang relevan dengan perjalanan bangsa Indonesia.

Keunikan-keunikan tersebut menjadikan Candi Jago sebagai destinasi yang menarik untuk dieksplorasi dan dipelajari. Mengunjungi candi ini tidak hanya memberikan pengalaman arsitektur dan sejarah yang kaya, tetapi juga memberikan wawasan tentang perpaduan budaya dan agama di masa lalu.

Rute Perjalanan ke Candi Jago

Rute-Perjalanan-ke-Candi-Jago

Untuk bisa berkunjung ke sini, kamu terlebih dahulu ke Malang. Nah, untuk mencapai Malang, kamu bisa menggunakan transportasi udara maupun darat. Setelah sampai ke Malang, kamu bisa mengikuti rute perjalanan berikut:

  • Dari Kota Malang, kamu bisa menggunakan kendaraan pribadi atau taksi menuju Desa Tumpang.
  • Perjalanan dari Kota Malang ke Desa Tumpang membutuhkan waktu sekitar 1 jam tergantung dari kondisi lalu lintas.
  • Setelah tiba di desa Tumpang, kamu bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda dua seperti ojek atau sepeda motor. Desa Tumpang terletak sekitar 20 kilometer dari Kota Malang.
  • Perjalanan dari Desa Tumpang menuju candi akan memakan waktu sekitar 30 sampai dengan 40 menit.
  • Kamu akan melewati jalan pedesaan yang berkelok-kelok dan melintasi persawahan hijau.
  • Tnada-tanda arah menuju candi mungkin tidak begitu jelas. Tapi kamu bisa bertanya ke penduduk setempat untuk lebih lanjutnya.
  • Sesampainya di candi, kamu bisa memarkirkan kendaraan dan masuk ke kompleks candi.
  • Terdapat tiket masuk yang harus dibayar untuk mengakses candi ini.
  • Jangan lupa untuk menjaga kebersihan dan mengikuti aturan-aturan yang berlaku selama mengunjungi candi.

Pastikan untuk mempersiapkan diri dengan baik. Seperti membawa air minum, topi, dan tabir surya. Karena perjalanan menuju candi melibatkan perjalanan di daerah pedesaan yang mungkin memiliki sinar matahari yang kuat.

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan jam buka. Karena mungkin candi ini memiliki jam operasional tertentu. Pastikan kamu melakukan pengecekkan terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan dengan rute di atas.

Kamu bisa mencapai Candi Jago dengan aman dan bisa menikmati pesonanya yang kaya akan sejarah juga keindahan arsitekturnya yang nggak kalah menakjubkan. Informasi menarik lainnya bisa juga kamu baca di hajijatim.id

Tata Bangunan Yang Eksotis

Tata-Bangunan-Yang-Eksotis

Tata bangunan candi ini mengikuti arsitektur candi Hindu pada umumnya. Berikut adalah beberapa komponen tata bangunan yang dapat ditemukan di candi ini, yaitu:

Pintu Masuk (Candi Bentar)

Seperti candi-candi Hindu lainnya. Memiliki pintu masuk yang disebut Candi Bentar. Candi Bentar adalah gerbang yang terdiri dari dua menara setinggi beberapa meter dengan atap bergaya Jawa.

Pintu masuk ini merupakan simbol peralihan yang terjadi dari dunia duniawi menuju ke gerbang atau tempat suci.

Mandapa

Mandapa adalah aula terbuka yang terletak di depan bangunan utama candi. Di candi ini, Mandapa berfungsi sebagai tempat peribadatan dan tempat berkumpulnya umat Hindu.

Pada bagian ini biasanya dihiasi dengan relief-relief atau ukiran yang menceritakan cerita dari mitologi Hindu.

Bangunan Utama

Candi Jago memiliki tiga bangunan utama yang saling berhadapan. Yaitu Candi Jago, Candi Singa, dan Candi Kelinci. Bangunan utama ini terbuat dari batu vulkanik hitam dan memiliki bentuk persegi atau kotak dengan atap yang melengkung.

Relief dan Ukiran di Candi Jago

Salah satu daya tarik utama adalah ukiran-ukiran dan relief-relief yang rumit dan indah. Relief-relief tersebut menggambarkan adegan-adegan mitologi Hindu dan berbagai motif dekoratif lainnya.

Relief-relief ini memberikan keindahan artistik dan juga berfungsi sebagai media penyampaian pesan agama kepada masyarakat yang menjadi penduduk wilayah ini pada masa itu.

Stupa

Selain bangunan utama, Candi Jago juga memiliki beberapa stupa kecil yang menghiasi kompleks candi. Stupa adalah struktur berbentuk kubah yang biasanya digunakan sebagai tempat menaruh benda-benda suci atau relik.

Stupa juga merupakan dan menjadi simbol dari hasil pencapaian spiritual dan pencerahan yang terdapat di dalam ajaran agama Budha.

Dari uraian tersebut, kamu bisa mendapatkan gambaran bagaimana keberadaan candi. Sehingga ketika berada di sana, kamu bisa lebih eksplorasi saat nanti berkunjung.

Kuliner di Candi Jago

Di sekitar candi ini, kamu bisa menemukan beberapa pilihan kuliner lokal yang lezat untuk dinikmati setelah menjelajahi candi. Berikut adalah beberapa wisata kuliner di sekitar candi, yaitu:

  • Nasi pindang khas Tumpang
  • Sate Kelinci
  • Bakso bakar Tumpang
  • Soto ayam
  • Es krim Ragusa

Pastikan untuk menikmati kuliner di tempat-tempat yang direkomendasikan oleh penduduk setempat atau melakukan penelitian dan cek dan ricek lebih lanjut untuk menemukan tempat makan terbaik di sekitar candi.

Wisara di Sekitar Candi Jago

Ada beberapa tempat wisata menarik yang bisa kamu kunjungi di sekitar candi ini. Sehingga kamu bisa berkunjung ke beberapa wisata tujuan dalam satu kali perjalanan. Di antaranya, yaitu:

  • Coban Rais. Adalah air terjun yang indah terletak sekitar 4 kilometer dari Candi Jago. Air terjun ini memiliki ketinggian 80 meter dan dikelilingi pepohonan hijau yang rimbun. Kamu bisa menikmati keindahan alam di sini.
  • Taman Langit Gunung Banyak. Terletak 10 kilometer dari Candi Jago. Ini merupakan tempat wisata alam dengan pemandangan yang menakjubkan. Di sini juga kamu bisa melakukan hiking, camping atau menikmati panorama Gunung Arjuno dan Linggo di sini.
  • Desa Wisata Sumberbrantas yang merupakan destinasi wisata budaya yang terletak sekitar 7 kilometer dari Candi Jago. Kamu bisa melihat kehidupan sehari-hari masyarakat pedesaan. Juga bisa mengunjungi kebun sayur organik dan mengikuti aktivitas pertanian nasional.
  • Desa Wisata Sumberbrantas juga memiliki beberapa penginapan dan restoran yang menyajikan masakan tradisional Jawa.
  • Air Terjun Madakaripura. Terletak 30 kilometer dari Candi Jago. Air terjun ini dikenal sebagai air terjun tertinggi di Jawa Timur dengan ketinggian sekitar 200 meter.
  • Selain pemandangan yang menakjubkan, air terjun Madakaripura ini juga memiliki nilai sejarah dan mitologi yang kaya.
  • Taman Krida yang terletak di Kota Batu sekitar 30 kilometer dari Candi Jago. Merupakan tempat yang cocok untuk menikmati seni dan budaya Jawa Timur.

Selamat menikmati waktu berliburmu dengan berkunjung ke Candi Jago. Semoga kamu merasakan keajaiban bangunan bersejarah ini, lewat mata dan merasuk ke jiwa.