Viral Nama Google Maps Gedung DPR RI, Cek Disini Lengkapnya!

Sesuatu yang viral memang menjadi santapan para warganet. Dimana banyak orang yang penasaran dengan berita yang tengah heboh seantero jagad maya. Yang terbaru kali ini berita viral Google Maps Gedung DPR RI yang berubah nama menjadi nama yang aneh dan lucu.

Tak sedikit warganet yang penasaran akan nama Gedung DPR RI yang Jadi Istana Tikus hingga Gedung Penipu Rakyat di Google Maps. Lantas apakah nama Google Maps Gedung DPR RI ini bisa di ganti oleh siapa saja? Yuk kita simak penjelasan lengkap yang telah hajijatim siapkan di bawah ini!

Viral! Google Maps Gedung DPR RI Berubah Jadi Perkumpulan Tikus Berdasi Hingga Peternakan Tikus?

Google-Maps-Gedung-DPR-RI

Salah satu berita viral saat ini ialah, kehebohan warganet yang mengetahui nama Gedung DPR RI berubah. Gedung di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta berubah nama aneh di Google Maps. Di Google Maps, nama Gedung DPR berubah menjadi perkumpulan tikus dengan dasi, peternakan tikus, gedung korupsi.

Namun, di beberapa media sosial sebelumnya beredar screenshot foto yang memperlihatkan seluruh titik Gedung DPR yang diberi nama tikus semua.
Sempat heboh di media sosial soal penamaan gedung DPR di Google Maps yang memuat nama seperti “Kandang Tikus, Gedung Tikus Turu, Gedung Korupsi, Dewan Pengkhianat Rakyat, dll.”

Meski banyak yang berhasil menemukan perubahan nama gedung di kompleks DPR RI. Tak sedikit netizen yang mengaku tidak menemukan perubahan nama yang dimaksud. Netizen ramai memperbincangkan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Indonesia di Jakarta yang berganti nama di aplikasi Google Maps.

Padahal nama gedung tempat para wakil terpilih dari berbagai partai politik berkumpul di aplikasi Google Maps adalah Gedung DPR RI atau Gedung MPR/DPR/DPD RI. Namun, beberapa warganet menemukan nama yang berbeda. Saat menelusuri Gedung DPR di aplikasi Google Maps, dan menemukan sejumlah nama yang mengejutkan.

Perubahan nama Gedung DPR RI menuai komentar dari warganet, dimana banyak dari mereka yang penasaran dan mengeceknya langsung di Google Maps. Hal ini memunculkan banyak komentar dari berbagai pihak terkait nama Google Maps Gedung DPR RI yang berubah dan menghebohkan ini.

Lihat Juga : Viral Mahasiswa KKN UGM Kepergok Ibu Lurah Berbuat WikWik!

Google Buka Suara Soal Nama Google Maps Gedung DPR RI yang Berubah

Google-Buka-Suara-Soal-Nama-google-Maps-Gedung-DPR-RI-yang-Berubah

Google mengatakan akan mengambil tindakan untuk menanggapi tag lokasi Gedung DPR/MPR. Yang diedit menjadi istana tikus dengan kaitan dengan peternakan tikus. Selain itu, Perwakilan Google juga menyampaikan bahwa mereka menyediakan fitur yang memudahkan pengguna untuk melaporkan hal yang menyesatkan seperti ini.

Sebelumnya dunia maya diramaikan dengan sejumlah screenshot yang menunjukkan nama tag lokasi Gedung DPR RI di Google Maps. Yang diedit menjadi istana tikus dengan ikatan peternakan tikus. Tentunya hal ini menjadi kehebohan para warganet yang penasaran dan ingin mengetahuinya.

Salah satu cuitan yang mengunggah screenshot nama Gedung DPR di Google Maps adalah akun @recehtapisayng. Dalam cuitannya, akun ini memperlihatkan tiga tangkapan layar yang menunjukkan tag lokasi di kompleks Gedung DPR.

Tag lokasi berisi nama-nama yang mengolok-olok seperti pergaulan tikus dengan dasi, sarang tikus kantor, hingga peternakan tikus. Menurut halaman dukungan Google, siapa pun yang memiliki akun Google dapat mengedit tag lokasi. Namun, informasi yang dimasukkan pengguna akan ditinjau oleh Google terlebih dahulu.

Selain dari pihak Google, berubahnya nama Google Maps Gedung DPR RI juga memuncukan berbagai tanggapan dan komentar dari banyak pihak lain yang terkait. Tentunya hal ini memiliki maksud tersendiri, dimana pengeditan nama Google Maps Gedung DPR RI bukan tanpa tujuan. Yuk simak lebih lanjut informasinya!

Alasan Nama Gedung DPR di Google Maps Berubah Jadi “Istana Tikus Berdasi Hingga Gedung Penipu“?

Alasan-Nama-Gedung-DPR-di-Google-Maps-Berubah-Jadi-istana-Tikus-Berdasi-Hingga-Gedung-Penipu

PDI Perjuangan menanggapi video viral meme Ketua DPR RI Puan Maharani yang diunggah Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI). Dalam video tersebut, sosok Puan Maharani digambarkan memiliki tubuh tikus.

PDI-P menganggap tidak pantas dilakukan mahasiswa dan asal muasal bunyi tersebut. BEM UI sebelumnya menyatakan unggahan ini sebagai bentuk kemarahan atas pengesahan Perppu Cipta Kerja menjadi undang-undang.

Kritik terhadap meme Puan ini disampaikan politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno. Hendrawan menilai unggahan tersebut tidak pantas dan terkesan asal suara. Tak hanya itu, Hendrawan menyebut hal itu merendahkan nalar. Ia kemudian berharap mahasiswa kembali bergerak dalam koridor dan etika akademik.

Menurut Hendrawan, mahasiswa seharusnya memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa, bukan mengumpat secara dangkal dan spekulatif. Apalagi, kunjungan kerja Komite Kelengkapan Dewan (AKD) termasuk Badan Legislasi kerap mengunjungi kampus-kampus.

Sebelumnya, BEM UI mengunggah video meme Puan Maharani dengan tubuh tikus keluar dari gedung parlemen. BEM UI juga mengubah akronim DPR menjadi Dewan Perampok Rakyat. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pengesahan Perppu Cipta Kerja menjadi undang-undang.

Menjadi Sorotan Netizen

Langkah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI mengunggah video berisi wajah Ketua DPR RI, Puan Maharani dengan tubuh mirip tikus, mendapat perhatian netizen. Video Puan Maharani dengan tubuh mirip tikus itu diunggah BEM UI melalui akun Instagram resminya

Selain itu, video tersebut juga memperlihatkan penghancuran gedung DPR RI setelah disahkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang (UU).

Dalam keterangan unggahannya, pengesahan Perppu Cipta Kerja menjadi Undang-Undang dinilai sebagai bentuk DPR yang tidak memihak kepada rakyat sehingga diibaratkan tikus berwatak licik.

“Seperti tikus dengan karakter licik yang selalu merongrong masyarakat sipil, semakin jelas bahwa DPR benar-benar tidak berpihak pada rakyat.”

Tidak ada lagi alasan bagi kami untuk percaya pada perwakilan kami. Saatnya melawan,” tulis BEM UI dalam caption.

Tak berhenti sampai di situ, BEM UI juga mengubah akronim DPR menjadi Dewan Perampok Rakyat. Netizen yang melihat unggahan tersebut pun memberikan tanggapan. Rata-rata mereka memberikan respon positif dengan mendukung apa yang mereka lakukan.

Tak hanya itu, ada juga netizen lain yang mengungkapkan bahwa editor yang membuat video tersebut begitu berani sehingga perlu waspada terhadap lingkungan sekitar. Di sisi lain, Ketua BEM UI Melki Sedek Huang mengatakan unggahan ini merupakan puncak kemarahan DPR setelah mengesahkan Perppu Ciptaker menjadi undang-undang.

Dengan demikian, menurut dia, DPR tidak bisa lagi dianggap sebagai wakil rakyat. Melki juga menilai pengesahan Perppu Ciptaker menjadi undang-undang merupakan bentuk produk hukum yang inkonstitusional.

Lihat Juga : Video Siswi SMP Jambi Viral Kritik Walikota Kini Dipolisikan, Cek!

Ternyata Begini, Riwayat Singkat Gedung DPR RI

Ternyata-Begini-Riwayat-Singkat-Gedung-DPR-RI

Gedung DPR RI (Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia) memiliki sejarah yang panjang dan berperan penting dalam sistem pemerintahan Indonesia.

Berikut ini adalah sejarah singkat Gedung DPR RI:

  • Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat didirikan sebagai lembaga legislatif untuk mewakili suara rakyat dalam proses pengambilan keputusan negara. Gedung DPR pertama berlokasi di Jalan Taman Siswa, Jakarta, dan mulai digunakan pada 15 Agustus 1949.
  • Namun, karena kebutuhan ruang yang semakin besar seiring perkembangan negara, pada tahun 1965, pemerintah Indonesia memutuskan untuk membangun gedung baru untuk DPR. Pembangunan Gedung DPR yang baru dimulai pada 1975 dan selesai pada 1999.
  • Gedung DPR RI yang baru ini terletak di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Gedung ini didesain oleh seorang arsitek terkenal Indonesia, Friedrich Silaban. Arsitektur Gedung DPR RI terinspirasi oleh bentuk Rumah Adat Toraja, yang merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia.
  • Gedung DPR RI memiliki luas bangunan sekitar 120.000 meter persegi dan terdiri dari beberapa ruangan penting, termasuk ruang rapat pleno, ruang fraksi, ruang komisi, ruang kerja anggota DPR, dan lain sebagainya. Gedung ini juga dilengkapi dengan fasilitas modern dan teknologi canggih untuk mendukung proses legislatif.
  • Sejak selesainya pembangunan pada tahun 1999, Gedung DPR RI telah menjadi tempat penting bagi anggota DPR untuk menjalankan tugas mereka dalam membuat undang-undang, mengawasi pemerintah, dan mewakili kepentingan rakyat. Gedung ini juga sering menjadi tempat pertemuan antara anggota DPR dengan pejabat negara, delegasi asing, dan masyarakat sipil.

Seiring berjalannya waktu, Gedung DPR RI mengalami beberapa renovasi dan perbaikan untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang. Sebagai salah satu simbol demokrasi Indonesia, Gedung DPR RI tetap menjadi tempat penting dalam menjalankan fungsi legislatif negara.

Tag Nama Aneh di Berbagai Titik Google Maps Gedung DPR RI

Tag-Nama-Aneh-di-Berbagai-Titik-Google-Maps-Gedung-DPR-RI

Jadi seharusnya Nama gedung tempat berkumpulnya wakil-wakil terpilih dari berbagai partai politik adalah Gedung DPR RI atau Gedung MPR/DPR/DPD RI. Namun belakangan warganet di buat heboh dengan kemunculan tag aneh di berbagai titik Google Maps Gedung DPR RI.

Sejumlah titik Google Maps Gedung DPR RI itu berubah dengan nama-nama seperti :

  • Tempat Dajjal Turun
  • Gedung Penipu Rakyat
  • Dewan Perampok Rakyat
  • DPR Mata Duitan
  • Budidaya Koruptor
  • Peternakkan Tikus
  • Jasa Jual Pulau
  • Istana Tikus
  • Sarang Tikus

Hal ini menjadi sebuah kehebohan tersendiri bagi warganet, yang merasakan ketidakpuasan dengan kinerja wakil rakyat saat ini. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa kinerja wakil rakyat di gedung DPR tidak ubah layaknya para tikus berdasi.

Lantas bagaimana tanggapan pengunjung hajijatim akan tag nama di Google Maps Gedung DPR RI?

Lihat Juga : Cara Daftar Bansos Terbaru Online Cukup Pakai Hp Praktis 2023