Pola pikir adalah salah satu hal yang penting untuk diatur oleh setiap orang agar tetap positif dan baik. Namun, tidak semua orang mampu berpikir secara rasional dalam mempertimbangkan sesuatu. Oleh karena itu, berpikir kritis menjadi soft skill yang sangat dibutuhkan dalam meningkatkan karir.
Anda tidak akan asing lagi dengan istilah tersebut karena banyak menjadi syarat dalam melamar kerja. Kritis sangat membantu seseorang untuk menjalankan sebuah kepemimpinan yang sukses di masa depan. Orang yang kritis mudah untuk berkembang dan melihat segala sesuatu dengan dua sisi.
Saat terjadi masalah, orang kritis juga tidak berfokus pada kesalahan tersebut. Akan tetapi, segera bertindak untuk mencari penyebab dan solusi untuk menyelesaikannya. Selain itu, akan dilanjutkan dengan berbagai upaya untuk menghindari kesalahan yang sama terjadi kedua kalinya.
Pengertian Berpikir Kritis
Pada dasarnya, berpikir secara kritis merupakan kemampuan untuk mengolah pikiran secara rasional dalam memahami sesuatu hal. Pemikiran tersebut yang akan membantu seseorang untuk menentukan mana yang wajib untuk dipercayai dengan mempertimbangkan fakta-fakta yang ada.
Pikiran yang kritis tidak akan mudah untuk terbawa informasi yang hoax atau salah. Mereka akan mendalami informasi tersebut secara logis, rasional, serta sistematis sebelum mengambil sebuah kesimpulan. Orang kritis juga tidak suka melebih-lebihkan sesuatu tanpa dasar yang jelas.
Seorang pemimpin dituntut untuk memiliki pikiran yang kritis untuk memahami hubungan antara ide, argument, maupun kesalahan agar dapat memberikan keputusan yang tepat. Hal inilah yang selalu dibangun saat terdapat forum diskusi yang diadakan di sekolah, kampus, maupun forum lainnya.
Manfaat Berpikir Kritis
Berpikir secara kritis atau critical thinking memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Pola pikir seperti ini juga seringkali dianggap sebagai salah satu pendorong kesuksesan. Nah, berikut ini terdapat beberapa manfaat akan akan diperoleh oleh orang-orang yang kritis, diantaranya:
1. Memandang Masalah dari Berbagai Perspektif
Dalam hidup, seseorang pasti tidak akan terlepas dari masalah, baik kecil maupun besar. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, setiap orang akan menempuh jalan yang berbeda-beda. Bahkan, tidak jarang orang yang merasa stress atau frustasi saat menghadapi masalah tertentu.
Dalam hal ini, pikiran kritis dibutuhkan agar dapat memandang masalah dari berbagai perspektif. Anda tidak bisa terjebak dalam kesedihan atau keterpurukan yang berlarut-larut. Beri jeda sejenak untuk menenangkan diri lalu mencari akar permasalahan dan mencoba untuk mencari solusinya.
Anda dapat memperbaiki hal-hal yang sudah rusak. Akan tetapi, jika tidak memungkinkan, maka cobalah untuk melihat kemungkinan lain yang bisa diambil untuk membuat keadaan menjadi lebih baik. Coba posisikan diri menjadi orang lain dan lihat perspektif atau pandangannya.
2. Mandiri
Critical thinking akan membuat seseorang menjadi lebih mandiri dalam menjalani hidup. Kecenderungan untuk mengharapkan orang lain untuk turut andil dalam menyelesaikan masalah Anda tergolong kecil. Pikiran kritis akan berfokus pada diri sendiri sebagai orang yang mengalami masalah.
Anda tidak akan langsung meminta orang lain untuk membantu sebelum mencoba mencari solusi sendiri. Jika sudah mengetahui penyebab dan cara mengatasinya, orang-orang kritis dapat mencari bantuan sebagai alternatif yang memang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
3. Menjadi Pribadi yang Bisa Diandalkan
Orang yang memiliki pikir yang kritis umumnya dapat diandalkan dalam sebuah kelompok, tim, organisasi, ataupun pekerjaan. Anda dapat menjalankan tugas dan menyelesaikannya dengan baik dan benar. Maka tidak heran, jika orang-orang kritis memiliki posisi yang bagus saat bekerja.
Berangkat dari pola pikir yang logis, Anda bisa mengajak anggota tim yang lain agar bisa bekerja dengan lebih efisien dan efektif. Hal-hal yang terjadi akan ditelaah dengan mendalam sehingga pengambilan keputusan atau solusinya akan tetap dan jauh dari kata bias.
4. Mendapatkan Ide-Ide Baru
Secara umum, ide dapat muncul secara tiba-tiba maupun melalui proses pencarian terlebih dahulu. Namun, bagi orang-orang yang memiliki pola pikir kritis akan mudah untuk menemukan ide-ide brilian yang inovatif. Hal ini tidak terlepas dari pengambilan sudut pandangnya yang cenderung lebih luas.
Ide yang muncul biasanya berbeda dari yang lain dan sering melahirkan terobosan baru. Tidak hanya itu, berpikir kritis juga akan membuat seseorang mampu mendapatkan ide bersamaan dengan serangkaian rencana untuk mewujudkannya menjadi kenyataan.
5. Cepat Beradaptasi
Perkembangan zaman yang semakin hari semakin maju tidak terlepas dari teknologi. Hal ini dapat terlihat pada berbagai sektor yang dulunya harus melakukan sesuatu secara offline (bertemu langsung), kini sudah bisa dilakukan secara online menggunakan perangkat elektronik.
Oleh karena itu, dibutuhkan pikiran kritis agar Anda mudah untuk mengenal dan beradaptasi dengan segala perubahan yang ada. Critical thinking akan membuat seseorang dapat menganalisis informasi dan mengintegrasikannya untuk memecahkan berbagai jenis persoalan.
6. Berpikir Rasional
Segala hal yang terjadi di dunia ini sebaiknya dihadapi dengan pikiran yang rasional. Pikiran ini merujuk pada penggunaan logika yang lebih banyak daripada mengikuti perasaan. Nah, orang-orang kritis memiliki kemampuan yang lebih untuk mengontrol pikirannya berdasarkan logika atau secara rasional.
Saat menghadapi suatu permasalahan, Anda tidak boleh langsung menyimpulkan bahwa orang lain yang salah. Akan tetapi, cobalah mempertimbangkan dengan akal sehat apakah Anda atau orang tersebut sama-sama bersalah dan siapa sebenarnya yang menjadi pelaku dan korban.
Hindari mengikuti perasaan yang tidak mau disalahkan disaat Anda yang benar-benar bersalah. Tahan dan pahamkan kepada diri sendiri bahwa yang telah melakukan kesalahan memiliki kewajiban untuk meminta maaf dan memperbaikinya hingga keadaan menjadi lebih baik.
7. Meningkatkan Keterampilan
Pola pikir kritis juga membuat seseorang menjadi senang untuk belajar hal-hal yang baru. Anda tidak hanya akan berfokus pada satu bidang yang ditekuni, namun juga senang membuka peluang dengan mengenal bidang lain. Misalnya, menjalani hobi menyanyi, menggambar, membaca, dan lain-lain.
Anda tetap mengerjakan pekerjaan utama tetapi memiliki keterampilan (skill) lain yang mumpuni. Selain itu, orang-orang kritis juga cenderung berani untuk mengungkapkan ide dan gagasannya terhadap sesuatu. Bahkan, Anda ide tersebut akan disertai dengan alasan-alasan logis (masuk akal).
8. Posisi Pekerjaan Bagus
Manfaat terakhir dari critical thinking adalah berpotensi mendapatkan pekerjaan dengan posisi yang bagus. Skill berpikir secara sistematis dan logis seperti ini tidak dimiliki oleh semua orang, sehingga jika Anda memilikinya, maka dianggap memiliki kualitas yang lebih baik dari karyawan lainnya.
Pekerjaan yang dihasilkan oleh orang-orang kritis juga berkualitas. Hal ini disebabkan karena Anda akan selalu mengecek dan memastikan pekerjaan yang telah dikerjakan sebelum diberikan kepada orang lain. Dengan demikian, jika terdapat kesalahan bisa segera diperbaiki.
Cara Berpikir Kritis
Memiliki pola pikir yang kritis bisa diperoleh dengan cara melatih. Setelah memiliki keinginan untuk maju dan berpikir secara kritis, Anda bisa mencoba untuk berlatih terus-menerus. Dalam hal ini, dibutuhkan waktu serta konsisten yang baik hingga nantinya pola pikir tersebut menjadi tersebut.
1. Mengidentifikasi Masalah
Jika ingin memiliki pikiran kritis, pastikan untuk terbiasa mengidentifikasi permasalahan yang sedang terjadi dengan bijak dan baik. Anda tidak bisa langsung mengikuti naluri untuk bereaksi keras jika merasa kejadian atau peristiwa tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Akan tetapi, biasakan untuk membuka pikiran dan menganalisis permasalahan yang ada agar lebih mudah untuk menemukan solusi. Anda juga dapat mengelompokkan masalah-masalah yang muncul dan memberikan respon yang berbeda sesuai dengan kebutuhan.
2. Mengumpulkan Data dan Fakta
Berpikir secara kritis harus didasarkan pada fakta yang terjadi yang didukung dengan data-data yang ada. Oleh karena itu, Anda harus bisa mencari dan mengumpulkan berbagai data yang mendasari sesuatu. Pastikan data tersebut diperoleh dari sumber yang terpercaya.
Anda bisa melihat dari sudut pandang yang lebih luas untuk mencari data-data. Misalnya, terjadi masalah pencurian buku di perpustakaan. Sebagai petugas, Anda langsung mencari data CCTV yang ada di dalam perpustakaan untuk mengamati siapa saja yang masuk pada hari itu.
3. Menganalisa Data yang Terkumpul
Data yang sudah ditemukan selanjutnya bisa dianalisa atau dievaluasi ulang untuk mengecek kebenarannya. Hal ini sangat penting untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan akibat data yang tidak valid.
Selain itu, Anda juga dapat mempertimbangkan pendapat atau argumen orang lain yang bisa menjadi referensi pencarian data. Misalnya, CCTV di dalam perpustakaan tidak dapat memberikan jawaban terkait siapa pencuri buku sebenarnya, maka bisa mengecek CCTV yang lain.
Bahkan, Anda bisa bertanya kepada orang-orang yang meminjam buku di area buku yang hilang untuk mencari jejak pencuri. Jika mendapatkan informasi dari salah satu pengunjung, tetap cari informasi lain agar mendukung atau menguatkan siapa pelaku sebenarnya.
4. Menemukan Hal-Hal yang Berbeda
Setelah memiliki data, telaah dengan baik dan temukan hal-hal berbeda yang bisa dijadikan dasar penarikan kesimpulan yang objektif. Anda bisa memperluas sudut pandang untuk menjawab beberapa pertanyaan terkait permasalahan tersebut.
Jangan lupa untuk terbuka dengan pandangan orang lain dan berusaha untuk membandingkannya dengan pendapat sendiri. Dalam hal ini, Anda juga tidak bisa menganggap bahwa diri sendiri selalu benar. Lihat perbedaannya dan temukan jalan tengah yang bisa dijadikan solusi terbaik.
5. Membuat Keputusan
Hasil dari analisis data serta masukan-masukan dari berbagai pihak menjadi pondasi yang kuat untuk membuat keputusan. Orang-orang yang kritis pasti akan mengambil kesimpulan secara tepat dan tidak berpihak pada satu hal. Anda juga wajib mempertimbangkan pro dan kontra yang muncul.
Keputusan yang diambil nantinya harus bisa dijabarkan dengan bukti yang otentik berdasarkan dengan data yang ada. Jika keputusan yang diambil untuk kepentingan bersama, maka pastikan hal tersebut akan mendatangkan kebaikan untuk semuanya, tidak hanya satu atau beberapa orang saja.
Contoh Berpikir Kritis
Setelah memahami cara berpikir secara kritis, Anda bisa melihat beberapa contoh atau hasil dari pemikiran tersebut. Contoh tersebut akan membuat seseorang menjadi lebih bisa untuk mengatur pikiran saat menghadapi berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan setiap harinya.
1. Berpikir Analitis
Pola pikir analitis merupakan pola pikir yang dimiliki oleh seseorang yang mampu memetakan informasi dengan baik. Artinya, terdapat usaha untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, memilah, lalu memisahkan sesuai dengan bagiannya masing-masing.
Cara berpikir seperti ini jika diterapkan dalam kehidupan membuat Anda tidak mudah tertipu dengan informasi palsu. Selain itu, orang-orang kritis dan analitis bisa memetakan informasi tersebut dan menyimpan bagian yang penting dan benar lalu membuang yang salah.
Misalnya, Anda yang berprofesi sebagai sales manajer dituntut untuk peka terhadap tren yang berkembang di masyarakat. Untuk melihat kebutuhan konsumen akan barang, dibutuhkan informasi atau data yang bermanfaat yang nantinya dijadikan acuan untuk memberikan promosi penjualan.
2. Problem Solving
Orang yang berpikiran kritis tentu memiliki cara penyelesaian masalah (problem solving) yang baik. Pola pikir analitisnya akan membantu untuk menemukan solusi efektif yang biasanya sulit dilakukan oleh orang-orang yang tidak kritis. Oleh karena itu, Anda bisa ditunjuk sebagai problem solver terbaik.
Misalnya, seseorang yang bekerja sebagai customer service dituntut untuk bisa melayani pelanggan dengan sebaik mungkin. Jika ada yang menyampaikan keluhan, maka sebisa mungkin untuk diatasi sesuai dengan prosedur atau aturan yang dimiliki oleh perusahaan.
Jika masalahnya cukup besar dan tidak dapat diselesaikan saat itu juga, maka customer service menjelaskan alasannya kepada pelanggan. Ia bisa memberikan waktu kepada pelanggan untuk datang kembali agar mendapatkan pelayanan atau solusi dari permasalahannya.
3. Manajemen Waktu
Waktu adalah salah satu bagian yang paling berharga yang dimiliki setiap manusia. Waktu yang berlalu dipastikan tidak dapat diulang kembali, sehingga Anda wajib memanfaatkannya dengan bijak. Kemampuan manajemen waktu yang baik akan dimiliki oleh orang-orang yang berpikir kritis.
Caranya adalah mengelola setiap aktivitas yang dilakukan setiap harinya sesuai dengan jadwal. Misalnya, Anda sebagai mahasiswa yang juga memilih untuk bekerja paruh waktu di salah satu café dituntut untuk bisa melakukan keduanya dengan baik.
Anda tidak bisa mengabaikan pendidikan karena mengutamakan pekerjaan, begitupun sebaliknya. Pastikan waktu belajar, bekerja, dan beristirahat terkontrol dengan baik. Dengan demikian, waktu yang dimiliki setiap hari akan diisi dengan semaksimal mungkin.
4. Berpikiran Terbuka
Anda tentu tidak asing lagi dengan istilah open minded yang sering digunakan anak-anak zaman sekarang. Istilah tersebut merujuk para pemikiran yang terbuka dalam menilai segala sesuatu. Orang yang berpikiran kritis dan terbuka akan selalu mempertimbangan sudut pandang orang lain.
Proses pengambilan keputusan biasanya didasarkan pada pola pikir dan pengalaman yang telah dilalui. Namun, hasilnya berpotensi tidak objektif tanpa didukung oleh opini atau pendapat orang lain. Hal inilah yang selalu dibangun dalam berbagai forum diskusi maupun rapat.
Saat orang lain membagikan pikirannya, Anda tidak boleh membantah secara langsung tanpa memikirkan dengan matang. Pikiran yang orang lain sampaikan dapat menjadi hal yang benar, salah, maupun menjadi penyempurna pendapat-pendapat lainnya.
5. Komunikasi yang Baik
Mengolah pikiran dengan baik tidak akan lengkap jika Anda tidak bisa menyampaikannya. Oleh karena itu, orang-orang kritis cenderung mampu berkomunikasi dengan baik dan lugas karena memiliki banyak referensi serta teknik pengolahan informasi yang mumpuni.
Anda bisa melihat orang-orang yang aktif dalam diskusi memiliki pandangan yang bagus. Cara penyampaiannya pun membuat para pendengar menjadi lebih mudah untuk memahaminya. Komunikasi dapat dilatih dengan cara terbiasa untuk mengeluarkan pendapat di berbagai forum.
Misalnya, saat bekerja kelompok untuk menyelesaikan sebuah tugas. Anda bisa menyampaikan ide atau solusi untuk permasalahan tersebut, sama halnya dengan teman-teman yang lain. Dalam proses tersebut, terjalin komunikasi yang bagus yang berasal dari pola pikir kritis masing-masing.
Cara berpikir setiap orang sangat mempengaruhi sikap dan pencapaiannya di masa mendatang. Berpikir kritis menjadi hal yang penting namun tidak dimiliki setiap orang. Oleh karena itu, belajar dan melatih diri untuk membentuk pola pikir yang kritis akan menjadi kelebihan tersendiri.
Baca Juga: